pentingnya-kartu-nama-bisnisMenjual diri yang saya maksudkan disini adalah dalam artian positif, yaitu bagaimana memberikan kesan bahwa kita adalah orang yang memiliki kapabilitas untuk dijadikan rekan bisnis.

Menjual diri ini dilakukan pada saat awal perkenalan sehingga pada pertemuan awal tersebut terbentuklah opini dari lawan bicara bahwa kita adalah orang yang tepat untuk dijadikan rekan bisnis.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk ‘menjual diri’, diantaranya dengan memberikan kartu nama, menyesuaikan penampilan, dan lain-lain.

Pentingnya Kartu Nama untuk Anda sebagai Pebisnis

Masih banyak pebisnis yang tidak memberikan perhatian yang serius terhadap kartu nama. Saya sering menerima kartu nama yang dibuat seadanya, terkesan asal jadi dan asal punya kartu nama. Padahal kartu nama memiliki fungsi yang sangat signifikan terhadap pembentukan opini terhadap siapa Anda pada tahap awal.

Kartu nama yang didesain bagus dan elegan memberikan kesan pertama yang ‘menggoda’ terhadap Anda, sebaliknya kartu nama yang seadanya juga memberikan kesan biasa-biasa saja terhadap Anda.

Bisa jadi saat ia menerima kartu nama anda pertama kali dan itu pulalah ia melihat kartu nama anda untuk terakhir kali, karena tidak ada yang menarik dan menonjol dari kartu nama Anda.

Lazimnya seorang pebisnis, ia pasti memiliki banyak kartu nama para rekan bisnisnya yang lain.

Seberapa pentingkah kartu nama?

Memang kartu nama tidak mutlak menyebabkan Anda deal bisnis dengan kolega anda, tetapi kartu seakan menceritakan siapa Anda.

Karena dalam kartu nama sekurangnya musti ada keterangan yang menyebutkan keahlian Anda, sesuatu yang membuat orang tergerak untuk menelpon Anda.

Bisa dianalogikan, jika kita menjual perumahan tentu saja kita menggunakan marketing tools untuk mendeskripsikan apa yang kita jual.

Jamak dilakukan pendeskripsian tersebut menggunakan brosur karena sifatnya yang praktis dan memberikan efek visual terhadap produk yang dipasarkan.

Dalam brosur itu digambarkan secantik mungkin produk kita dengan efek teknologi terkini jika perlu, view-view 3D-nya menggunakan rendering kualitas mutakhir, dengan tujuan menarik minat calon konsumen.

Seperti layaknya fungsi brosur untuk perumahan, maka kartu nama berfungsi sama halnya brosur untuk perumahan.

Sedapat mungkin kita memberikan gambaran yang bisa menjual diri kita dalam kartu nama.

Ippho Santosa, pakar marketing otak kanan bahkan lebih ekstrim lagi dalam menganjurkan kita menggunakan kartu nama, ia menyarankan agar kita menambahkan gelar yang kita buat sendiri dalam kartu nama.

Gunakan Pakaian yang Pantas

Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya materialistis telah merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat global tak terkecuali mempengaruhi pola pikir masyarakat kita.

Orang akan menilai kita dari apa yang kita pakai, semakin bagus pakaian yang kita pakai makin tinggilah apresiasi orang lain terhadap kita.

Ada prinsip yang bisa anda gunakan dalam hal berpakaian ini yaitu ketika Anda akan membeli pakaian belilah lebih sedikit dengan harga yang lebih mahal.

Hilangkan kebiasaan lama yaitu membeli sebanyak mungkin dengan harga yang semurah mungkin.

Ketika kita akan bertemu dengan calon kolega bisnis, penting untuk memantaskan apa yang kita pakai.

Sedapat mungkin kita harus membuat posisi equal dengan lawan bicara, baik dari segi kemampuan teknis penguasaan pokok pembicaraan dan penampilan visual yan digambarkan melalui apa yang kita pakai.

Jika kartu nama bisa menggambarkan kemampuan personal kita di ranah bisnis, maka pakaian menunjukkan strata sosial (baca: kemampuan finansial).

Jika kita akan membicarakan bisnis di hotel berbintang maka pakaian anda harus disesuaikan dengan lokasi dan calon teman bisnis kita.

Coba kita bayangkan kalau kita menemui orang yang mengaku punya bisnis di beberapa daerah, proyek di enam propinsi dan mengaku kemampuan finansialnya (bankable-nya) dinilai bank sampai milyaran rupiah, tapi sol sepatunya tipis sebelah. Bukan kita meremehkan orang seperti ini tapi mbokya dipantaskan omongan dengan penampilan.

Memang sangat disayangkan pandangan seperti ini, terkesan kejam dan subjektif, tetapi inilah realitasnya mau tidak mau kita harus menghadapinya.

Hilangkan Bau Badan jika ingin Menemui Kolega Bisnis Anda

hilangkan-bau-badan

Setali tiga uang dengan kartu nama dan pakaian, bau badan juga harus anda perhatikan ketika kita menemui kolega bisnis. Mereka tidak akan nyaman jika dalam pembicaraan terganggu oleh bau badan anda yang menusuk.

Jika Anda terpaksa menggunakan sepeda motor (atau hanya punya sepeda motor) untuk menghadiri pertemuan bisnis, siasati hal ini dengan datang lebih awal di lokasi sehingga Anda ada waktu untuk mendinginkan badan, menggunakan lagi parfum (kalau perlu) atau memberi jelly pada rambut Anda yang acak-acakan sehabis menggunakan helm, sehingga Anda tampak rapi dan wangi.

Karena pada prinsipnya orang miskin tidak dilarang berbisnis tho?? Hehehe.

Satu lagi, jangan kenakan jaket yang Anda pakai waktu mengendarai sepeda motor, letakkan di motor atau titipkan di tempat penitipan.

Masih banyak hal yang harus anda perhatikan ketika kita akan menemui dan ‘menjual diri’ di hadapan kolega bisnis Anda, diantaranya:

  • Tunjukkan bahwa Anda Menguasai Topik Pembicaraan
  • Bicara Intelek dan Terstruktur
  • Dengarkan Orang Bicara
  • Tunjukkan bahwa Anda Tahu Beberapa Hal dengan Baik
  • Tunjukkan bahwa Anda Menguasai Daerah Tertentu, seperti harga tanah, rumah, siapa saja public figure yang tinggal di daerah tersebut, dll  (bagi praktisi bisnis property)
  • Tunjukkan bahwa Anda Mengenal Beberapa Public Figure
  • Jangan Berbohong

Dan nanti akan saya bahas secara santai pada tulisan berikut, ngerjain proyek dulu, hehehe 😀

Lihat artikel lainnya:

Tags

Bagaimana Cara Menjual Diri di Hadapan Kolega Bisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti