Salah satu ciri dari seorang pekerja profesional adalah bekerja dengan konsep atau rencana dan tidak hanya mengikuti arus tanpa memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan.

Itu sebabnya seorang agen wajib memiliki konsep pemasaran properti, karena dengan konsep itulah pola kerja yang dilakukan dapat lebih terarah dan dengan pola kerja yang terarah maka hasil yang dicapai juga dapat lebih maksimal lewat keberhasilan dalam hal penjualan.

Cara untuk menyusun konsep pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Buatlah Rencana Pemasaran Produk Anda

Sebelum mengambil tindakan dalam bentuk apapun, lakukan perencanaan dengan matang, sebab tanpa perencanaan, aktifitas pemasaran properti tidak akan dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan tersebut sifatnya kompleks, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Perencanaan dalam bentuk fisik misalnya membuat listing, merencanakan promosi, menyediakan kantor dan berbagai keperluan administrasi serta yang lain.

Sedang perencanaan dalam bentuk non-fisik misalnya mempelajari objek properti yang akan dipasarkan, mengamati trendmarket, memahami psikologi calon customer dan sebagainya.

Tentukan Strategi yang Ingin Diterapkan

Strategi memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan pemasaran. Bahkan, dengan strategi yang tepat, sebuah properti yang semula tidak dilirik bisa menjadi rebutan calon-calon konsumen.

Untuk dapat menerapkan strategi yang tepat, seorang agen properti harus memahami ceruk pasar serta sasaran yang akan dibidik.

Salah satu misal untuk menjual rumah minimalis bagi masyarakat menengah ke bawah, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa masyarakat menengah ke bawah membeli properti bukan untuk investasi tapi memang benar-benar membutuhkan sebagai hunian.

Selain itu, mereka sangat sensitif terhadap harga, lebih suka melakukan pembayaran dengan sistem angsuran dan pada umumnya kesulitan untuk membayar down payment dalam jumlah yang besar.

Berbagai keterbatasan itulah yang harus dipikirkan oleh seorang agen sebagai bagian dari strategi untuk menjalankan konsep dalam memasarkan properti, sehingga masyarakat menengah ke bawah yang semula merasa tidak mampu untuk membeli sebuah rumah, dapat terbantu sehingga tertarik untuk membelinya.

Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan tersebut misalnya dengan menggandeng pihak ketiga yang dapat memberikan bantuan Kredit Kepemilikan rumah.

Berbeda halnya dengan psikologi masyarakat kalangan atas. Jika seorang agen akan menjual sebuah properti dengan nilai yang tinggi untuk kalangan atas, dia tidak perlu bingung mencarikan alternatif pembiayaan, karena pada umumnya masyarakat kalangan atas membeli properti tidak hanya sebagai hunian tapi juga sebagai sarana investasi.

Masyarakat kalangan atas juga tidak terlalu sensitif terhadap harga, karena yang terpenting bagi mereka adalah rasa puas terhadap properti yang mereka beli, sepanjang harga properti tersebut masih dapat diterima dengan akal.

Sediakan Marketing Tools yang Menjual

Media promosi serta marketing tools perlu pula dimasukkan ke dalam konsep untuk  memasarkan properti, karena kedua unsur ini berkaitan erat dengan budget yang harus dikeluarkan.

Untuk memasarkan properti yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah, marketing tools yang dibuat tidak perlu terlalu mewah agar tidak mengeluarkan anggaran promosi yang besar, karena yang terpenting adalah informasi lengkap dari properti yang dipasarkan dapat diketahui dengan jelas oleh calon konsumen seperti denah, perspektif rumah, price list, spesifikasi bangunan serta syarat-syarat pembelian.

Berbeda halnya dengan memasarkan rumah mewah. Brosur yang eksklusif, atraktif dan elegan harus dibuat untuk memberi kesan kepada calon customer, bila perlu disertai pula dengan soft file yang berisi produk dan program promosi.

Cara ini bukan bermaksud untuk membedakan masyarakat dari sisi kemampuan ekonomi mereka, tapi merupakan bagian dari  konsep pemasaran properti yang harus dijalankan untuk dapat memenangkan persaingan dalam penjualan properti dari para kompetitor.

Pasarkan Secara Online

Saat ini pola masyarakat dalam membeli properti sama dengan mereka akan membeli produk lainnya, yaitu mencari di internet.

Tetapi ketika mereka mencari di internet, di tahap awal mereka hanya ingin mendapatkan informasi awal saja. Tetapi untuk informasi yang lengkapnya mereka tetap akan melakukan survey terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan membeli atau tidak.

Jadi ketika mereka survey mereka sudah mendapatkan informasi tentang produk yang dipasarkan. Datang ke lokasi sifatnya untuk mengetahui kondisi lapangan.

Penting juga informasi kondisi masyarakat di sekitar lokasi. Karena ketika mereka nanti memutuskan membeli maka mereka akan tinggal di lokasi tersebut. 

Oleh karena itu mereka membutuhkan suasana lingkungan yang cocok, dan mereka akan pastikan terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli.

Lihat artikel lainnya:
Strategi Menyusun Rencana Pemasaran Properti

One thought on “Strategi Menyusun Rencana Pemasaran Properti

  • June 11, 2020 at 6:33 am
    Permalink

    Kontennya sangat menarik

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti