Studi Kelayakan Proyek disusun berupa laporan tertulis dengan sistem penulisan yang sistematis dan mudah dipahami.
Laporan Studi Kelayakan Proyek harus dapat menarik minat investor, kreditur dan memperoleh ijin dari pemerintah.
Oleh karena itu Studi Kelayakan Proyek harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Laporan Studi Kelayakan Proyek harus komunikatif
Sifat komunikatif dalam Laporan Studi Kelayakan Proyek diperlukan supaya laporan tersebut memuat kondisi yang sebenarnya dan dapat dipahami secara benar oleh pihak yang memerlukan.
Sifat komunikatif juga untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap isi laporan.
Laporan Studi Kelayakan Proyek harus Tertulis
Laporan Studi Kelayakan Proyek dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proyek nantinya.
Baca juga: Ini jadwal workshop developer properti bagi pemula
Dengan adanya laporan tertulis mengenai Studi Kelayakan Proyek ini maka penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek dapat diketahui.
Laporan Studi Kelayakan Proyek harus Objektif
Sifat objektif diperlukan agar Laporan Studi Kelayakan Proyek memuat fakta yang sebenarnya.
Jika dari analisa proyek tersebut tidak feasible untuk dilaksanakan maka harus dimuat laporan sesuai hasil analisa.
Tidak perlu dipaksakan agar proyek tersebut bisa dilaksanakan.
Oleh karena itu Laporan Studi Kelayakan Proyek harus memuat kelebihan dan kekurangan rencana proyek.
Laporan Studi Kelayakan Proyek harus Realistis
Sifat realistis diperlukan agar Laporan Studi Kelayakan Proyek bisa dipertanggungjawabkan.
Laporan Studi Kelayakan Proyek tidak boleh bersifat bombastis semata-mata untuk menyenangkan investor atau stake holder lainnya.
Dalam Laporan Studi Kelayakan Proyek juga harus disebutkan asumsi-asumsi yang dipakai untuk analisa, karena hasil akan berubah jika terjadi perubahan terhadap asumsi-asumsi yang dipakai.
Lihat artikel lainnya:- Keuntungan Membuat Studi Kelayakan Proyek atau Project Feasibility Study
- Pentingnya Aspek Pasar Dalam Penyusunan Studi Kelayakan Proyek Properti
- CATAT, Ini Kunci Sukses Seorang Pengembang Properti
- Menganalisa Kelayakan Tanah Dengan Melihat Kompetitor
- Ini Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Mengurus Perizinan Proyek Properti
- Inilah Kenapa KPR-Mu Ditolak Bank
- Inilah Tugas Seorang Pimpinan Proyek Dari Awal Sampai Proyek Selesai
- Metoda Pelaksanaan Proyek, Swakelola atau Sub-kan ke Kontraktor
- Merencanakan Proyek Properti dengan Pola Menyerang 3-4-3
- Cara Membuat Laporan Kerja Marketing Perumahan
- Cara Menjual Properti Dengan Menerapkan Uang Muka 0 Rupiah
- Berapa Keuntungan Developer Perumahan di Suatu Proyek?
- Syarat Menjadi Developer Perumahan
- Pentingnya Mengukur Ulang Tanah Yang Akan Dibeli
- Pralelang, Tahapan Krusial dalam Lelang Eksekusi Hak Tanggungan
Keren Fotonya Mas, 🙂
Contoh study kelayakkannya sekalian diposting dong mas kalau berkenan atau by mail jg boleh ,makasih sharenya mas 🙂
Om Derwin, tebel sekali contoh studi kelayakan itu, tapi bisa ditanya sama Datuk Gogle juga bisa 😀
Pingback:www.asriman.com » Pacu Penjualan dengan Menurunkan Target Profit untuk Mendulang Untung
Pingback:Kapan Waktunya Pembayaran Harga Tanah dalam Kerjasama Lahan? | www.asriman.com
Pingback:Begini Cara Kerjasama Lahan untuk Developer | www.asriman.com