Keuntungan menjadi agen properti independen

Banyak alasan yang membuat bisnis menjadi seorang broker properti freelance sangat menarik untuk digeluti.

Pertama dari sisi keuntungan yang cukup menjanjikan dengan ceruk pasar yang masih terbuka luas dan kebutuhan akan properti yang dari tahun ke tahun terus meningkat.

Dari sudut pandang ini uang yang didapatkan sangat besar potensinya. Karena jasa seorang agen properti duhargai cukup besar.

Tiap transaksi yang berhasil dilakukannya seorang agen properti independen mendapatkan tak kurang 2,5% dari nilai transaksi.

Apabila berhasil lakukan transaksi senilai 1 milyar rupiah maka seorang agen properti independen mendapatkan jasa 25 juta rupiah.

Bayangkan bila berhasil menggolkan 2 atau lebih transaksi tiap bulan. Bisa dihitung penghasilannya.

Kedua dari sisi kemudahan, karena untuk menjadi broker properti independen tidak harus berpendidikan tinggi, tidak dibutuhkan pengalaman kerja dan tidak membutuhkan modal yang besar.

Namun, untuk bisa meraih sukses tentunya tidak semudah membalik tangan, butuh kerja keras dan tidak pernah berhenti belajar untuk membekali diri dengan berbagai pengetahuan seputar bisnis yang ditekuni. Inilah beberapa tips untuk menjadi pialang properti independen yang sukses.

Pahami legalitas jual beli properti

Memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan legalitas properti sangat penting guna menghindari transaksi-transaksi tanah yang bersengketa dan pekerjaan yang sia-sia.

Jika sampai terjebak dalam kasus tanah sengketa, bukan hanya kredibilitas Anda sebagai seorang broker ternodai tapi juga ada kemungkinan akan berurusan dengan wilayah hukum.

Baca juga: Workshop Developer Properti di Indonesia yang Wajib Anda Ikuti

Selain itu, pengetahuan tentang legalitas tanah juga akan membantu proses kelancaran akuisisi properti sehingga mempermudah dan mempercepat proses transaksi.

Banyak hal yang perlu dipelajari dari legalitas sebuah properti, seperti jenis-jenis surat tanah mulai dari Akta Jual Beli atau Petok D, SHG, SHM, Letter C, bagaimana cara mengurus surat-surat tanah tersebut, persyaratan apa saja yang dibutuhkan agar proses jual beli properti menjadi sah dimata hukum dan sebagainya.

Pahami biaya-biaya yang timbul selama proses pemasaran hingga transaksi

Seorang broker properti harus cermat menghitung setiap pengeluaran yang dikeluarkan pada saat memasarkan sebuah properti dan pada saat terjadi transaksi jual beli, karena nilai dari setiap pengeluaran jika ditotal jumlahnya tidak sedikit.

Pengeluaran selama proses pemasaran misalnya meliputi pembuatan flyer, pemasangan iklan di media cetak maupun online dan sebagainya.

Pengeluaran saat terjadi transaksi misalnya untuk keperluan administrasi, pembelian materai, pengurusan surat-surat dan sebagainya.

Lebih jauh seorang agen properti independen juga harus menegetahui biaya-biaya yang timbul pada saat transaksi jual beli properti, termasuk pajak-pajaknya.

Biaya-biaya dan pajak-pajak itu antara lain biaya pengecekan sertifikat, biaya Akta Jual Beli, Pajak Penjual (PPh), Pajak Pembeli (BPHTB) dan biaya-biaya yang timbul apabila pembelian kliennya dengan bantuan lembaga pembiayaan.

Seluruh pengeluaran tersebut harus dirinci sedari awal untuk selanjutnya dibicarakan bersama dengan pemilik properti, guna menghindari kesalahpahaman diakhir proses transaksi atau setelah properti laku terjual.

Kapan perlu berani berspekulasi

Istilah spekulasi dalam hal ini cukup luas, mulai dari skala kecil hingga skala besar. Spekulasi untuk skala kecil bagi seorang broker properti independen salah satu contohnya adalah keberanian mengeluarkan sejumlah uang untuk mempromosikan listing properti yang akan dijual seperti membuat flyer atau mempromosikannya di berbagai media.

Sedang spekulasi dalam skala besar, salah satu contohnya adalah dengan menalangi terlebih dahulu harga penjualan properti untuk selanjutnya dijual lagi.

Untuk kasus yang terakhir tersebut hanya boleh dilakukan jika penjual properti benar-benar terdesak oleh kebutuhan dana segar dan harus sesegera mungkin menjual tanahnya meski dengan harga dibawah harga pasar.

Dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar, tentunya akan menarik perhatian publik untuk ikut berlomba-lomba mendapatkan tanah tersebut.

Jika Anda masih harus mencari pembeli, besar kemungkinan akan terlambat dan tanah tersebut sudah menjadi milik orang lain. Itu sebabnya, tidak ada salahnya untuk mengeluarkan dana pribadi guna membeli tanah tersebut.

Jika tanah sudah terbeli, tinggal memikirkan cara agar tanah tersebut dapat cepat terjual.

Spekulasi yang butuh dana besar ini sudah barang tentu harus dilakukan dengan ekstra hati-hati, jangan sampai keliru membeli properti yang bersengketa dan harus benar-benar yakin bahwa harga properti yang dijual pemiliknya jauh dibawah harga pasar.

Keberanian dalam berspekulasi inilah yang menjadi salah satu kunci suksesnya broker properti independen.

Lihat artikel lainnya:
Tips Sukses Menjadi Broker Properti Independen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti