Membuat program marketing yang tepat sasaran
Untuk menjadi marketing properti yang sukses hanya diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan, satu diantaranya adalah membuat program marketing yang tepat sasaran.
Seorang marketing harus memahami cara memasarkan properti kepada pangsa pasar yang dituju.
Memahami kalangan menengah ke bawah dalam membeli rumah
Jika ceruk yang dituju adalah masyarakat menengah ke bawah maka harus dipahami psikologis orang menengah ke bawah dalam membeli rumah.
Ketahui dorongan mereka dalam membeli rumah, ketahui juga cara fikir mereka membeli rumah dan yang paling penting adalah ketahui kemampuan mereka dalam menyediakan uang muka dan cicilan.
Karena pada umumnya masyarakat kalangan bawah membeli dengan cara dicicil, utamanya dengan memanfaatkan fasilitas kredit bank dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Mereka umumnya adalah pembeli rumah pertama, bukan peruntukan investasi. Mereka amat sensitif terhadap harga dan tidak punya kemampuan menyediakan uang cash untuk membayar apa yang namanya down payment yang besar.
Pada umumnya masyarakat kalangan bawah ada yang sanggup membayar cicilan sesuai dengan produk yang mereka inginkan tetapi dalam hal menyediakan uang muka mereka kesulitan.
Marketing harus sanggup merancang program pemasaran yang jitu dan tepat sasaran untuk menjaring konsumen yang berpendapatan rendah.
Strategi pemasaran perumahan untuk masyarakat menengah ke atas
Lain lagi jika produk perumahan adalah untuk masyarakat menengah ke atas, psikologis mereka juga musti dipahami yang tentu saja berbeda cara fikir mereka dalam membeli rumah dengan masyarakat berpendapatan rendah.
Masyarakat menengah ke atas umumnya tidak terlalu memikirkan tentang perbedaan harga.
Mereka akan menerima produk yang menurut mereka unggul tanpa memikirkan harga yang mereka bayar.
Yang penting bagi mereka adalah rasa puas terhadap barang yang mereka beli, tetapi tentu saja masih dalam koridor masuk akal.
Satu lagi yang tidak boleh dilupakan dalam memasarkan properti adalah pemasaran memerlukan biaya untuk menunjang program-program yang disusun.
Bujet harus disesuaikan dengan pola marketing yang dijalankan dan target market yang dituju.
Marketing tools untuk pemasaran perumahan
Untuk masing-masing target market memerlukan media promosi dan marketing tools yang berbeda yang tentu saja juga berbeda bujet yang dibutuhkan.
Marketing tools untuk memasarkan ke masyarakat menengah ke bawah
Jika yang dituju masyarakat kalangan menengah ke bawah marketing tools-nya cukup dibuat secara sederhana, seperti brosur didisain dengan lembaran-lembaran kertas ukuran A4 atau sejenisnya.
Dalam brosur tercantum segala informasi yang berkaitan dengan produk yang sedang dipasarkan.
Informasi yang harus ada diantaranya adalah perspektif rumah, denah, spesifikasi bangunan dan price list dan syarat-syarat pembelian.
Marketing tools untuk memasarkan ke masyarakat menengah ke atas
Tetapi jika pasar yang dituju adalah kalangan menengah ke atas disain brosur musti lebih attraktif, lebih elegan dan mengesankan bagi yang melihatnya.
Kapan perlu dilengkapi dengan soft file dalam bentuk CD yang berisi segala sesuatu tentang produk dan program promosinya.
Sering kita mendapati disain brosur yang mirip buku yang dijilid sedemikian rupa, ukuran lebih besar, dengan kertas yang lebih bagus bahkan dilaminating segala.
Disain menggunakan software disain yang menghasilkan gambar-gambar produk yang lebih bagus dari bentuk aslinya.
Inilah rahasia memasarkan produk perumahan kalangan menengah atas disamping program-program lain yang musti dikombinasikan.
Mudah kok mempelajarinya
Ingin belajar secara praktis? Datangi setiap acara pameran perumahan dan perhatikan bagaimana masing-masing tim pemasaran bekerja.
Pelajari metode marketing mereka yang memasarkan produk kelas menengah ke bawah dan amati juga teknik pemasaran produk mereka yang memasarkan perumahan untuk kalangan atas.
Berlagaklah anda sebagai pembeli dan mereka akan melayani anda sebaik-baiknya, dapatkan dan pelajari marketing tools mereka. Jangan lupa pantaskan diri anda jika menuju stan perumahan mahal ya heheheā¦
Get their contact number!
Dalam psikologi membeli rumah umumnya konsumen jarang membeli pada pandangan pertama karena mereka membutuhkan waktu untuk memikirkan apakah akan membeli atau tidak atau mempertimbangkan produk sejenis yang ditawarkan oleh developer lain.
Oleh karena itu untuk setiap konsumen yang sempat berinteraksi dengan marketing wajib hukumnya mendapatkan info kontak mereka.
Sediakan buku khusus untuk mencatat informasi mereka. Dan dalam interval waktu tertentu musti dilakukan follow up.
Jika tidak mereka akan melupakan produk anda dan memilih produk lain yang marketingnya pintar melakukan follow up.
Lihat artikel lainnya:- Strategi Menyusun Rencana Pemasaran Properti
- Ini Hal Wajib yang Harus Diperhatikan Ketika Akan Memulai Proyek Properti
- Pentingnya Aspek Pasar Dalam Penyusunan Studi Kelayakan Proyek Properti
- Tawarkan Pembeli Proyek Untuk Memasarkan Kepada Kenalannya
- Follow Up, Langkah Penting untuk Terjadi Penjualan
- Ini Besaran Bunga KPR yang Ideal Menurut Pengembang
- Faktor-Faktor Yang Menjamin Kesuksesan Pemasaran Proyek Properti
- Cara Menjual Kembali Perumahan Subsidi yang Sudah Dibeli
- Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Tenaga Marketing Perumahan?
- Monggo Coba Sistem Referal Dalam Menjual Perumahan
- Strategi Menganalisa Segmentasi Pasar untuk Membangun Proyek Properti
- DP 0 % To Rocket Your Sales!! Bagaimana Menerapkan DP 0% dalam Penjualan Perumahan?
- Horeee, Sekarang Membeli Rumah Bisa dengan DP 0 Persen
- Relaksasi LTV dan FTV, Beli Rumah Dengan DP 0 Persen
- Tips Properti: Cara Mudah Menganalisa Segmentasi Pasar dan Besarnya Pangsa Pasar Yang Bisa Diperoleh