Sistem referal bisa dipraktekkan dalam menjual apapun termasuk dalam menjual perumahan. Pada dasarnya sistem referal itu memanfaatkan seseorang untuk ikut menjualkan produk dimana atas jasanya menjual tersebut ia mendapatkan fee.
Prinsip kerjanya agak berbeda dengan tenaga pemasar pada umumnya. Tenaga pemasar pada umumnya menempatkan menjual sebagai profesinya. Lain halnya dengan orang yang memanfaatkan sistem referal ini, mereka hanya membantu saja. Lebih tepatnya mereka memberikan informasi kepada orang lain. Nanti dalam hal kelanjutan penjualan mereka dibantu oleh tenaga marketing dari developer.
Keuntungan sistem referal
Keuntungan sistem referal salah satunya adalah developer tidak membutuhkan biaya marketing tambahan untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli. Biaya hanya timbul jika terjadi penjualan, dalam bentuk fee atau komisi. Dengan demikian developer bisa menghemat biaya marketing.
Sementara bagi orang yang memanfaatkan sistem referal tersebut keuntungannya ialah ia bisa mendapatkan uang komisi penjualan. Walaupun mereka menjalan praktek referal ini hanya secara paruh waktu. Bahkan di banyak orang, ia hanya memperkenalkan produk kepada orang-orang yang ia kenal saja. Jadi tidak memasarkan secara serius seperti yang dilakukan oleh tenaga marketing.
Orang yang bisa memanfaatkan sistem referal
Sistem referal ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun. Selagi mereka bersedia dan bisa menjual ya ok ok saja. Bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan atau siapapun yang memiliki banyak kenalan dan dipercaya oleh teman-temannya.
Kepercayaan ini penting diperhatikan karena jika ia tidak dipercaya oleh teman-temannya maka sulit ia bisa menjual.
Orang yang paling bagus memanfaatkan sistem referal ini adalah yang sudah membeli perumahan. Karena jika ia sudah membeli maka ia dengan amat mudah menceritakan apa sudah ia beli. Itulah yang dinamakan program Buyer Get Buyer.
Praktek sistem referal
Untuk mempraktekkan sistem referal ini mudah saja, sampaikan program ini kepada siapapun yang sekira bersedia menjualkan. Biasanya orang yang sudah membeli bersedia juga mempromosikan kepada rekan-rekannya.
Memang itu yang paling bagus, karena yang bicara adalah orang yang sudah membeli perumahan, dengan demikian ia dapat menceritakan bagaimana kondisi perumahan yang ia beli. Termasuk keuntungan-keuntungan yang ia dapatkan ketika membeli.
Orang-orang yang bukan tenaga marketing, cara mereka memasarkan adalah minta mereka bercerita kepada teman-temannya. Teman-temannya tentu percaya kepadanya, apalagi ia menceritakan banyak kelebihan rumah yang ia beli.
Teman-temannya biasanya orang dengan tingkat sosial yang sama. Jika ia sanggup membeli rumah di perumahan kita biasanya temannyapun sanggup membeli.
Teman-teman yang dimaksud di sini dalam arti yang luas. Bisa teman sekolah atau kuliah, teman sesama di organisasi tertentu atau sekedar teman-teman arisan bagi ibu-ibu. Biasanya ibu-ibu ketika membeli sesuatu ia pamer ke teman-temannya. Saat itulah ia harus memperkenalkan rumah yang ia beli dan mempromosikannya.
Jika ia berhasil mengajak teman-temannya membeli, maka ia mendapatkan fee atas penjualan tersebut. Besarnya fee tersebut terserah saja, ada developer yang memberikan fee referal satu persen ada juga lebih.
Kenapa fee-nya lebih kecil dibandingkan dengan agen properti? Karena ia lebih memperkenalkan saja, untuk proses selanjutnya tetap dilakukan oleh tenaga marketing developer.
Tetapi ini tidak mutlak, bisa juga karena melihat effort-nya developer memberikan komisi sampai dengan 3%, ya boleh-boleh saja.
Prinsipnya semakin besar fee semakin bagus untuk menarik orang-orang untuk ikut menjualkan produk kita. Resikonya, ya mungkin marjin developer yang berkurang.
Lihat artikel lainnya:- Cara Mudah Menerapkan Sistem Referral dalam Marketing Properti
- Ini yang Harus Dilakukan Jika Penjualan Proyekmu Tersendat
- Dampak Ketika Salah Memperlakukan Kegagalan Tenaga Marketing
- Tawarkan Pembeli Proyek Untuk Memasarkan Kepada Kenalannya
- Strategi Penerapan Harga Proyek pada Masa Pertumbuhan sampai Penutupan Proyek
- Belief, Kunci Sukses dalam Menjual
- Pacu Penjualan dengan Menurunkan Target Profit untuk Mendulang Untung
- Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Tenaga Marketing Perumahan?
- Ini Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Tenaga Marketing
- Marketing Mix Dalam Memasarkan Proyek Properti Kekinian
- Kesulitan Dalam Menjual Perumahan, Apa yang Harus Dilakukan?
- Strategi Menyusun Rencana Pemasaran Properti
- Cara Mudah Menjual Properti Anda dengan Digital Marketing
- Developer Dipersalahkan Ikut Mendorong Terbentuknya Budaya Individualisme?
- Tips Supaya KPR Disetujui Bank