Pentingnya program kerja dan anggaran marketing
Dalam setiap pemasaran perumahan selalu harus ada kombinasi yang selaras antara Program Kerja Marketing dan Anggaran yang disiapkan untuk menunjang program yang sudah disusun.
Program kerja yang dibuat apik akan berhasil sesuai target jika didukung oleh anggaran yang sesuai.
Program kerja marketing tanpa ditunjang anggaran memadai seperti mengendarai Lamborghini di jalan yang macet. Fitur canggih si supercar seperti kemampuan akselerasi dan top speed garang yang sanggup dicapai oleh jet darat tersebut menjadi sia-sia, tidak termanfaatkan.
Sejalan dengan itu, anggaran yang disediakan untuk menunjang program marketing juga akan mubazir jika program marketing tidak terarah dan terukur.
Pentingnya tenaga penjual yang terampil
Jika kedua kondisi di atas sudah ideal, dalam artian program kerja sudah dibuat dengan amat matang dan anggaran untuk menunjang program kerja tersebut juga sudah dipersiapkan maka hanya ada satu aspek lagi yang musti diperhatikan yaitu keterampilan menjual dari tenaga marketing.
Tenaga marketing yang terampil akan sanggup menjalankan program kerja yang disusun yang ditunjang oleh anggaran memadai sehingga target penjualan bisa tercapai.
Ya. Jika dilihat peran masing-masing aspek marketing di atas, nampak bahwa tidak ada alasan untuk menempatkan satu aspek lebih penting dari aspek lainnya.
Program marketing penting, anggaran untuk menunjang program marketing tidak bisa dinomorduakan dan tentu saja Sumber Daya Manusia yang akan menjalankan program pemasaran tersebut juga musti mendapat porsi perhatian setara.
Kesetaraan peran masing-masing aspek marketing menyebabkan peran tenaga marketing menjadi sangat vital, karena di tangan merekalah kesuksesan penjualan proyek dipertaruhkan.
Menjadi wajib hukumnya bagi developer merekrut tangan-tangan terampil untuk mengisi posisi sebagai tim marketing. Karena program kerja yang sempurna sekalipun akan menjadi sia-sia jika tidak ditunjang oleh kemampuan jempolan tenaga marketing.
Kombinasi tepat sasaran antara program kerja dan anggaran marketing disertai dengan kemampuan tenaga marketing menjalankan program akan mengantarkan proyek mencapai target penjualan.
Ibaratnya seperti memacu sebuah supercar di jalan tol mulus yang bebas hambatan dalam kondisi sepi dan tidak ada pembatasan kecepatan oleh peraturan setempat.
Jelas saja mobil bisa dipacu sesuai kemampuannya karena kondisi sangat menunjang. 😀
Yup, gambaran di atas adalah kondisi ideal, dimana hal ini akan tercapai jika terjadi sinergi sempurna antara program kerja dan anggaran dikombinasikan dengan kemampuan menjual tenaga marketing.
Apabila salah satu aspek saja tidak seimbang maka akan amat berpengaruh terhadap kesuksesan proyek secara keseluruhan.
Jika kita boleh berandai-andai, program kerja marketing sudah disusun amat baik, jitu dan terarah, dan anggaran marketing juga sudah disiapkan sesuai yang di-bujetkan maka pemasaran proyek akan menghasilkan respon bagus dari calon konsumen, sebuah permulaan yang bagus sudah dimulai.
Namun harus dipahami bahwa pada titik ini, saat respon pasar yang bagus belumlah mendatangkan keuntungan jika tidak digarap dengan baik.
Pentingnya follow up sehingga closing
Menggarap respon awal konsumen harus dengan metode yang benar dan jitu seperti melakukan follow-up dengan membuat program follow up personal untuk tiap-tiap konsumen.
Disinilah peran tenaga marketing cerdas dituntut, mareka harus dengan amat terampil meng-konversi leads yang masuk menjadi penjualan atau dalam bahasa marketing properti dikenal dengan closing.
Dari kondisi ini dapat dilihat bahwa kemampuan tenaga marketing sungguh menentukan kesuksesan proyek disamping program dan anggaran, jadi sudah sepantasnyalah setiap developer menaruh perhatian lebih kepada tenaga marketingnya alih-alih hanya menginginkan target penjualan tercapai.
Pertanyaannya, bagaimana cara meningkatkan kemampuan tenaga marketing perumahan?
Rangsangan kenikmatan
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan sebagai pemilik proyek. Cara yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan rangsangan kenikmatan yang akan mereka dapatkan jika berhasil menjual sebagaimana target yang ditetapkan.
Bisa juga dalam bentuk iming-iming insentif yang besar atau hadiah apapun yang membuat mereka bersemangat.
Jika perusahan menerapkan sistem jenjang karir, maka siapkan sistem menapaki jenjang karir yang jelas dan transparan bagi tenaga marketing based on pencapaian prestasi, hindari situasi like and dislike dalam membentuk tim marketing.
Menjanjikan uang bonus yang besar tidak ada salahnya dilakukan untuk membangkitkan semangat juang dan kreatifitas tenaga marketing, lebih bagus lagi jika disandingkan dengan hadiah populer seperti jalan-jalan ke luar negeri, perjalanan wisata rohani seperti berangkat umroh, haji dan wisata rohani lainnya.
Tapi ingat, developer harus menepati janji, jangan hanya janji-janji stroberi… hehehehe
Jika semua sudah dilakukan, tetapi penjualan tetap tidak memenuhi target perlu dilakukan upaya-upaya lain untuk membangkitkan semangat tenaga marketing, seperti pelatihan-pelatihan tentang kemampuan menjual atau mengikutkan mereka ke seminar motivasi diri.
Insentif yang dijanjikan lebih bersifat dorongan eksternal sementara pelatihan-pelatihan marketing dan pelatihan self development akan menyentuh bagian dalam dari motivasi diri.
Pelatihan atau training bisa dilakukan dengan mengirim mereka ke pelatihan eksternal perusahaan bisa juga dengan mengadakan pelatihan internal dengan mendatangkan pakar marketing atau motivator jempolan.
Pelatihan kemampuan marketing
Pelatihan marketing bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menjual dari tenaga marketing. Untuk memperoleh penjualan, tenaga pemasar lebih dahulu harus mempelajari tentang membangun komunikasi dengan calon konsumen, berempati dengan konsumen dan memposisikan kehadiran mereka sebagai problem solver bagi konsumen, bukan sebagai pihak yang semata akan mengambil keuntungan dari konsumen.
Ini hanya selayang pandang tentang prinsip marketing yang akan dipelajari dalam training marketing, masih banyak teknik lainnya.
Teknik-teknik membangun hubungan yang tulus dengan konsumen atau teknik-teknik lainnya akan dipadukan dengan strategi marketing terapan yang didapatkan dari pembicara. Outputnya jelas akan meningkatkan kemampuan menjual dari tenaga marketing.
Informasi terkait pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menjual bisa didapat dari surat kabar atau internet. Bisa di-googling saja dengan keyword ‘training marketing’ dan sejenisnya, akan muncul banyak sekali training dengan tema yang dikehendaki.
Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi tenaga marketing karena bisa membangkitkan semangat yang sudah kendur dus bisa juga memperoleh ide-ide kreatif dari praktisi marketing sebenarnya.
Praktisi marketing yang sudah berani menjadi pembicara tentu sangat update memahami dunia marketing dan perubahan arah metode marketing yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Karena dunia marketing sangat dinamis, Anda akan seperti dinosaurus yang berada di era modern, jika tidak meng-update kemampuan dan pemahaman Anda terhadap marketing.
Sering kejadian setelah mengikuti pelatihan para tenaga marketing menjadi seperti manusia lain dari sebelumnya, semangat sangat tinggi dalam bekerja dan segala sesuatu yang negatif berubah arah menjadi positif.
Pelatihan pengembangan diri (self development)
Akan sangat terasa hasilnya jika pelatihan marketing dikombinasikan dengan pelatihan motivasi diri. Karena motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu naik turun sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya.
Jika mereka bergaul dengan orang-orang positif maka pengaruh positifpun akan mereka dapatkan, sebaliknya jika mereka bersinggungan dengan orang-orang negatif maka tak heran fikiran merekapun akan terpolusi oleh hal yang kurang baik. Seminar motivasi diri akan meng-eliminir negative influence yang hinggap dalam diri mereka.
Training motivasi diri bisa menyebabkan tenaga marketing memiliki keyakinan sukses lebih besar dan kepercayaan diri meningkat.
Mereka akan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam setiap menjalankan pekerjaan dan sanggup mengemban tanggungjawab yang diberikan.
Dengan pelatihan motivasi juga memberikan penyegaran bagi tenaga marketing dan mengisi kembali amunisi semangat yang mungkin saja sedang down. Karena bagaimanapun energi yang ada dalam diri setiap manusia perlu selalu dijaga agar terus menyala.
Motivator yang bagus akan sanggup membuat peserta pelatihannya mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Happy selling…
Lihat artikel lainnya:
- Cara Membuat Laporan Kerja Marketing Perumahan
- Pentingnya Meeting Harian, Mingguan Dan Bulanan Untuk Mengukur Kinerja Marketing
- Begini Cara Merancang Pemasaran Perumahan yang Tepat Sasaran
- Merekonstruksi Mindset Marketing Properti
- Ini Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Tenaga Marketing
- Cara Mudah Menerapkan Sistem Referral dalam Marketing Properti
- Strategi Lipstik Bibir Bergincu Untuk Menggaet Konsumen
- Inilah Kenapa Anda Harus Selalu Melakukan Evaluasi Terhadap Program Marketing Proyek
- Pentingnya Aspek Marketing dalam Kesuksesan Proyek
- Program Subsidi BP2BT Dihapus
- DP 0 % To Rocket Your Sales!! Bagaimana Menerapkan DP 0% dalam Penjualan Perumahan?
- Monggo Coba Sistem Referal Dalam Menjual Perumahan
- Strategi Penerapan Harga Proyek pada Masa Pertumbuhan sampai Penutupan Proyek
- Strategi Menyusun Rencana Pemasaran Properti
- Begini Cara Memasarkan Perumahan Dengan Membuat Event Sendiri