Maksud dari berternak properti adalah seseorang memiliki properti dalam jumlah tertentu di beberapa lokasi berbeda. Misalnya seseorang punya satu rumah di perumahan A dan punya beberapa rumah juga di perumahan B. Juga di beberapa perumahan lain. Rumah di beberapa perumahan tersebut bisa jadi diperoleh dengan cara membeli. Itu bagi orang biasa. 

Maksud dari berternak properti

Bagi seorang developer, rumah di beberapa perumahan tersebut adalah rumah milik sendiri atau perumahan sendiri. Jadi seorang developer ketika membangun sebuah perumahan di lokasi tertentu tidak menjual seluruh unit rumahnya. Tetapi disisakan beberapa unit untuk dimiliki sendiri. Bisa untuk dipakai sendiri bisa juga untuk disewakan. Atau bisa juga nanti suatu saat  ketika harganya sudah naik, maka properti tersebut dijual sehingga ia bisa menikmati kenaikan harga properti di proyeknya.

Dengan kondisi ini semakin banyak lokasi perumahan yang dibangun maka semakin banyak juga ia memiliki properti di berbagai lokasi. Berapa jumlah yang bisa dijadikan ternak ya terserah saja. Tentu harus memperhitungkan kelayakan dari sisi bisnis. Karena dengan tidak menjual seluruh unit rumah yang sedang dibangun maka itu membuat omzet proyek berkurang. Jadi untuk menerapkan strategi ini harus dihitung betul-betul kelayakan dari sisi bisnis. Jangan sampai menerapkan strategi ini malah membuat rugi dalam pengembangan proyek.

Itulah enaknya menjadi developer properti, Anda bisa berternak properti. Atau dengan kata lain Anda sebagai developer akan memiliki banyak properti di banyak lokasi. Tentu saja properti yang Anda miliki adalah properti di lokasi proyek yang Anda kembangkan yang tidak dijual seluruhnya. Misalnya Anda memiliki proyek di Sukabumi, maka Anda memiliki rumah di Sukabumi.

Jangan jual semua unit proyekmu

Untuk mempraktekkan menjadi peternak properti ala developer caranya adalah dengan cara tidak menjual seluruh unit di proyek Anda. Jika Anda membangun 100 unit rumah maka tidak semuanya dijual. Sisakan 5 unit rumah untuk dimiliki sendiri, atau berapapun unitnya sesuai dengan perencanaan. Unit ini bisa dijual nanti setelah harganya naik. Selain itu rumah-rumah tersebut juga bisa disewakan.

Dengan menahan kepemilikan atas rumah-rumah tersebut maka Anda masih memiliki aset di lokasi tersebut. Untungnya adalah jika nanti suatu saat harga properti di lokasi tersebut naik maka Andapun turut menikmatinya.

Atau Anda membangun 10 unit ruko maka sesakan agak satu atau dua unit untuk dimiliki sendiri. Nanti ruko tersebut bisa menghasilkan passive income kepada Anda. Uang terus mengalir dari sewa ruko tersebut. Karena biasanya ruko memiliki harga sewa yang tinggi.

Demikian juga di lokasi lain, jika Anda membangun di Bandung misalnya maka Anda bisa juga menyisakan beberapa unit untuk tidak dijual. Nantinya bisa disewakan atau dijual nanti setelah harganya naik.

Begitu seterusnya di lokasi lain. Suatu saat nanti Anda akan memiliki banyak unit properti di beberapa lokasi.

Perhitungkan cashflow

Namun jangan lupa strategi harus dipraktekkan dengan memperhitungkan juga cashflow proyek jangan malah memberatkan. Jika harus menjual semua maka itu harus dilakukan.

Misalnya Anda membangun 50 unit rumah di suatu lokasi, karena sesuatu hal maka masih banyak tagihan-tagihan yang harus dibayarkan. Seperti tagihan kontraktor, suplier material, bahkan mungkin saja masih berhutang tanah ke pemilik lahan dulu.

Jika kondisinya seperti itu, maka strategi berternak properti tunda dulu sampai semua betul-betul aman. Yang paling penting adalah memenuhi kewajiban kepada siapapun yang memiliki piutang terhadap proyek. Karena itu adalah kewajiban. Kewajiban lebih utama dari mendapatkan keuntungan sendiri.

Lihat artikel lainnya:
Berternak Ala Developer Properti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 21 - 22 Desember 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti