Ada kesulitan memasarkan ketika proyek belum dibangun

Terdapat kesulitan tersendiri ketika seorang developer memasarkan proyek perumahannya tetapi rumahnya belum dibangun.

Kondisi fisik proyek mungkin saja masih berupa tanah kosong. Masih banyak rumput-rumput liar, pepohonan yang tinggi-tinggi. Atau bahkan kondisi lokasi masih berupa sawah dengan padi yang menguning. 

Kondisi ini membuat calon konsumen ragu untuk membeli. Ragu apakah betul rumah akan dibangun, ragu apa betul proyek ini akan lanjut.

Semua keraguan itu wajar saja, karena ada pemberitaan di media tentang konsumen yang sudah membeli rumah tetapi rumahnya tidak kunjung dibangun oleh developer.

Developer harus kreatif dalam memasarkan proyeknya

Namun seorang developer harus kreatif untuk memasarkan proyeknya. Seorang developer harus menemukan strategi yang tepat ketika memasarkan proyeknya, bagaimanapun kondisinya.

Apalagi sebuah proyek dijalankan dengan mengandalkan cashflow, semakin pentinglah arti penjualan di awal-awal proyek.

Karena dengan adanya penjualan di awal proyek ini maka proyek bisa berjalan dengan baik. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang developer untuk meyakinkan agar calon pembeli untuk membeli perumahan yang sedang dipasarkan.

Terutama ketika calon pembeli datang pada saat belum ada rumahnya. Jangankan rumahnya, pekerjaan fisik apapun juga belum ada di lokasi.

Banyak pertanyaan yang muncul di benak calon pembeli;

Kok masih tanah kosong? Kok masih sawah? Ada padinya lagi. Hehehe

Kapan dibangun? Berapa lama? Kenapa belum dibangun juga?

Saya mau beli, tetapi tunggu dibangun dulu deh

Saya mau bayar kalau sudah ada rumah contoh

Itulah kemungkinan-kemungkinan statement dari calon pembeli. Intinya mereka ragu kalau-kalau rumah tidak dibangun ketika sudah dibayar.

Cara kreatif yang bisa dirimu praktekkan

Salah satu caranya untuk meyakinkan pembeli adalah dengan cara menyuruh orang untuk kerja apapun di lokasi pada saat calon pembeli akan datang ke lokasi.

Jadi mereka survey sesuai dengan waktu yang dijanjikan, atau lebih baik lagi jika Anda dan calon pembeli tersebut janjian di suatu tempat dan jemput mereka lalu antarkan ke lokasi perumahan.

Jangan lupa berkomunikasi dengan orang yang kerja di lokasi, supaya ketika kita dan calon pembeli tiba di lokasi mereka sedang serius bekerja.

Ketika calon konsumen datang dan melihat ada pekerjaan fisik di lokasi diharapkan mereka yakin bahwa proyek betul-betul akan dilaksanakan, dengan harapan setelah mereka yakin bahwa proyek sedang dikerjakan maka mereka membeli.

Pada tahapan ini proyek masih sedang dimulai. Tujuan penjualan pada tahap ini adalah supaya proyek memperoleh uang masuk dan dapat membantu cashflow proyek.

Akan lebih baik lagi jika diberikan pemanis kepada calon pembeli, yaitu potongan harga, supaya mereka tertarik membeli. Membeli dengan cara bayar tunai harapan kita.

Nah, pembayaran tunai tersebut bisa digunakan untuk mengurus segala sesuatunya tentang proyek.

Jika proyek sedang sakit bisa terobati dengan adanya uang masuk tersebut. Gunakan uang tersebut dengan sebenar-benarnya.

Jika perizinan belum beres maka gunakan uang tersebut untuk mengurus perizinan. Karena ketika perizinan sudah selesai maka banyak skema pembiayaan yang bisa dimanfaatkan.

Bisa dari perbankan, bisa dari personal investor, bisa dari lembaga pembiayaan lainnya.

Lihat artikel lainnya:
Cara Konyol Meyakinkan Calon Pembeli
Tagged on:             

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti