syarat menjadi developer properti

Tidak ada syarat khusus untuk menjadi developer properti

Untuk menjadi pengembang properti tidak ada syarat khusus. Maksudnya tidak ada syarat pendidikan khusus untuk menjadi developer itu.

Seorang developer tidak harus memiliki pendidikan tertentu, tidak juga harus menyandang gelar akademis tertentu.

Juga tidak ada syarat memegang sertifikat tertentu untuk bisa menjadi developer perumahan.

Itulah kenapa menjadi developer properti terbuka untuk semua orang. Siapapun bisa menjadi developer properti asalkan mau dan mampu.

Memiliki kemauan ini yang paling penting, karena memang menjadi developer properti itu banyak tantangan.

Penyebabnya adalah banyaknya orang yang terlibat dalam pengembangan sebuah proyek properti. Tak kurang dalam sebuah proyek properti ada 170-an pihak yang terlibat.

Dan syarat yang paling penting untuk sukses menjadi seorang pengembang perumahan adalah memiliki kemampuan.

Kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang calon pengembang adalah kemampuan dalam menilai kelayakan lahan dan membuat perencanaan proyek.

Mampu menilai kelayakan lahan untuk dibangun proyek properti

Kemampuan menilai lahan yang layak merupakan kemampuan yang wajib dimilikii oleh seorang yang ingin menjadi pengembang.

Karena kemampuan ini akan menentukan kesuksesan proyek. Jika lahan yang tidak layak dianggap layak, maka proyek akan terkendala. Itu pasti.

Contohnya suatu lahan tidak layak dari sisi harga, harganya kemahalan. Hal ini akan berakibat kepada harga jual yang tidak bisa bersaing dengan kompetitor.

Akhirnya proyek tidak bisa dijual, lalu mangkrak.

Kemudian bisa juga tidak layak dari sisi lokasi, aksesnya jelek, misalnya. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap keterjualan proyek.

Nah, untuk memahami tentang kelayaikan lahan ini seseorang harus banyak belajar.

Bisa belajar dari buku-buku, membaca di blog seperti asriman.com atau menghadiri seminar-seminar atau workshop tentang developer properti.

Jangan paksakan memulai proyek tanpa pengetahun, karena akibatnya bisa panjang.

Hal ini karena bisnis developer properti bersifat padat modal, padat orang dan waktu kelola yang panjang.

Artinya jika ada masalah dalam pelaksanaan proyek, maka akan melibatkan uang yang besar, melibatkan juga banyak orang dan waktu pemulihannya mungkin akan lama.  

Tetapi dengan memiliki kemampuan dasar menilai kelayakan lahan, maka kegagalan proyek karena salah harga bisa dihindari.

Mampu membuat perencanaan proyek

Di samping memiliki kemampuan menilai kelayakan lahan, kemampuan lain yang wajib dimiliki oleh seorang calon pengembang adalah mampu membuat perencanaan proyek.

Perencanaan yang dibutuhkan adalah perencanaan teknis dan perencanaan finansial.

Perencanaan teknis  

Perencanaan teknis berhubungan dengan akuisisi lahan, membuat rencana perizinan dan membuat desain proyek dari pra-desain sampai dengan finalisasi desain.

Di samping itu perencaan pembangunan fisik tidak kalah penting.

Teknis dalam mengakuisisi lahan

Mengakuisisi lahan perlu perencanaan yang matang, terutama bagi seorang calon developer yang belum punya lahan dan tidak sanggup membeli lahan secara tunai.

Jika akuisisi lahan tidak direncanakan dengan matang maka akan berpengaruh terhadap perencanaan cashflow dalam perjalanan proyek.

Mengurus perizinan proyek

Selanjutnya perencanaan yang wajib dikuasai oleh seorang developer properti adalah perencanaan perizinan.

Perizinan harus dipastikan selesai dalam jangka waktu tertentu karena ini sangat berpengaruh terhadap schedule proyek secara keseluruhan.

Desain proyek

Sejalan dengan itu semua seorang pengembang wajib hukumnya membuat desain proyek yang menarik. Karena desain inilah ujung tombak penjualan.

Konsumen menyukai desain yang menarik, lagi trending dan viral. Harus pintar-pintar melihat selera konsumen di suatu daerah.

Umumnya suatu daerah memiliki keunikan masing-masing dalam membeli rumah.

Kemampuan membuat perencanaan yang tidak kalah penting bagi seorang calon developer adalah membuat perencanaan tentang time schedule pekerjaan fisik proyek termasuk pekerjaan prasarana, sarana dan utilitas.

Pekerjaan fisik terutama pekerjaan unit rumah sampai dengan pekerjaan prasarana seperti jalan dan saluran drainase, pekerjaan fisik bangunan sosial, communal space seperti clubhouse, playground, tempat ibadah, dan bangunan lainnya.

Perencanaan finansial

Seorang developer selanjutnya wajib menguasai perencaan finansial proyeknya.

Perencanaan finansial berhubungan dengan kemampuan menyediakan kebutuhan modal proyek.

Karena bagaimanapun juga sebuah proyek properti membutuhkan modal.

Modal untuk membeli atau mengakuisisi lahan, modal untuk mengurus perzinan, modal untuk biaya persiapan lahan, membangun fisik proyek, overhead dan lain-lain.               

Tim pemasaran

Termasuk dalam perencanaan teknis ini adalah membantuk tim pemasaran. Karena pemasaran sangat berkaitan erat dengan finansial terutama cash in proyek.

Jika sanggup membangun tim pemasaran yang bagus dan dapat mencapai target penjualan yang ditetapkan maka proyek akan sukses.

Tetapi sebaliknya jika tim pemasaran tidak achieveable maka proyek akan mengalami kendala.

Karena developer akan lebih mudah menyelesaikan permasalahan proyek jika penjualan lancar.

Ingat di proyek itu berlaku adagium; Cashflow is King!

 

Lihat artikel lainnya:
Syarat Menjadi Developer Perumahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti