Sistem referral dalam pemasaran properti (khususnya rumah) memiliki impact yang besar untuk memacu penjualan. Karena dengan sistem referral ini kita bisa memperoleh data konsumen yang potensial tanpa bersusah payah.
Keefektifan sistem referral ini sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan seperti perbankan dengan sistem member get member dalam menggaet nasabah dan pemasaran kartu kredit, juga dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi.
Menurut Tung Desem Waringin dalam bukunya Marketing Revolution sistem referral dalam aplikasi pemasaran perumahan bisa dilakukan dengan memberikan produk-produk populer seperti TV LED atau furniture dan lain-lain kepada referrer.
Dimana hadiah ini sudah dianggarkan dalam program marketing kita atau dengan menganggarkan dalam harga produk secara langsung.
Contohnya jika rumah yang kita jual seharga Rp2,5 Milyar per-unit, maka apabila kita ingin memberikan hadian berupa TV LED mewah seharga Rp50 Juta, maka harga jual rumah dinaikkan menjadi Rp2,550 Milyar.
Program ini bisa dibuat dengan prinsip berlaku kelipatan, misalnya jika ia sanggup memberikan referensi 4 orang, maka hadiahnya juga bernilai empat kali lipat dan mengkonversinya menjadi barang seharga dua ratus juta, bisa berupa mobil dan lain-lain. Sangat menarik bukan?
Teknis pelaksanaan program ini adalah dengan menawarkan kepada orang yang sudah membeli perumahan kita untuk mereferensikan teman-temannya, tetangganya, rekan bisnisnya atau siapapun untuk membeli perumahan kita.
Setelah itu bisa kita tindaklanjuti dengan menghubungi prospect secara personal, bisa dengan mengirimkan surat, telepon atau cara lainnya.
Keuntungannya adalah kita dapat memasarkan produk kita kepada targeted costumers, sebagai contoh jika perumahan kita untuk kalangan orang kaya, maka orang yang sanggup membeli perumahan kita tentu orang-orang kaya dan mempunyai kenalan orang-orang kaya pula.
Contoh lainnya adalah jika kita menjual dengan sistem pembayaran cash bertahap 16 bulan tanpa bunga.
Kemudian kita memberitahukan kepada pembeli bahwa siapa saja yang mereferensikan orang lain untuk membeli perumahan kita maka akan diberikan potongan bebas cicilan terakhir.
Program ini bisa berlaku kelipatannya, artinya jika mereferensikan satu orang bebas satu cicilan terakhir, jika dua orang bebas 2 cicilan terakhir begitu seterusnya.
Tentu saja potongan-potongan itu harus sudah diperhitungkan dalam harga jual rumah, jangan sampai potongan cicilan yang diberikan menggerus target keuntungan yang sudah ditetapkan.
Silaken dicoba…
Lihat artikel lainnya:- Monggo Coba Sistem Referal Dalam Menjual Perumahan
- Pentingnya Aspek Marketing dalam Kesuksesan Proyek
- Perusahaan Manajemen Konstruksi Dan Proyek Perumahan Subsidi
- SiPetruk; Sistem Pemantauan Konstruksi
- Strategi Penerapan Harga Proyek pada Masa Pertumbuhan sampai Penutupan Proyek
- Marketing Mix Dalam Memasarkan Proyek Properti Kekinian
- Belajar Marketing Dari Sang Owner
- DP 0 % To Rocket Your Sales!! Bagaimana Menerapkan DP 0% dalam Penjualan Perumahan?
- Tips Supaya KPR Disetujui Bank
- Inilah Kenapa Anda Harus Selalu Melakukan Evaluasi Terhadap Program Marketing Proyek
- Strategi Jitu Memasarkan Properti Di Masa Pandemi, Maknyusss
- Strategi Lipstik Bibir Bergincu Untuk Menggaet Konsumen
- Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Tenaga Marketing Perumahan?
- Membeli Lahan Tanpa Modal: Tawar dengan Harga Lebih Tinggi
- Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin Menjadi Broker Properti, Bisa Tanpa Modal Lho
Pingback:Membeli Lahan Tanpa Modal: Tawar dengan Harga Lebih Tinggi | www.asriman.com
Pingback:Begini Cara Take Over Proyek Properti | www.asriman.com