Belajar Banyak dari Proyek-Proyek Ciputra dan Garuda Singhasari-nya Pak Damar di Malang

Pentingnya kudu jalan-jalan, tapi bukan hanya jalan-jalan semata, harus sambil mencari ilmu untuk studi banding dan mencari sparing partner keluar, serta memperhatikan segala kekurangan kita juga untuk agar bisa kita perbaiki lebih baik lagi setelah melihat segala kelebihan-kelebihan di luar sana.

Di Ciputra kita belajar akuisisi lahannya, menemukan produk yang bagus, rapih, berkualitas, sama ada keseragaman produk dimana pun kualitasnya di 37 kota Indonesia, Asia Tenggara, Cina dan India, hal sekecil apa pun mereka perhatikan agar penyajian proyeknya itu terus menerus berkualitas.

Pemandangan yang mengganggu estetika keindahan ketika sedang berprogress saja pun mereka ganti dengan gambar-gambar penutup menarik, bahkan rumput tinggi sekalipun mereka langsung rapihkan oleh management estate-nya.

Kita juga bisa belajar dari apa yang mereka lakukan dari penggunaan kantor marketing gallery yang mewah, rumah contoh dan desain interior yang ciamik, media-media offline seperti billboard, roll banner, open table, warnanya seragam. Akrilik nama branding, pemilihan agen matketing in house dan sebagainya yang sangat diperhatikan kualitasnya.

Di Malang, proyek Pak Damar dengan brand Garuda Singhasari-nya juga kita bisa belajar membuat produk rumah 2 lantai tematik yang berkualitas yang akan sangat diminati masyakarat.

Harganya amat bersaing berhubung ada ongkos produksi yang bisa ditekan murah juga. Belajar membuat tagline atau jingle yang menarik yang bisa dipakai di seragam segenap staff karyawan, belajar banyak berbagi, belajar mendesain kantor agar walau biasa tapi kelihatan menarik dengan segala atribut proyeknya, belajar membuat buku kenang-kenangan rumah buat buyer dan broker properti, gambar dan konsep arsitek yang harus sangat menarik sekali untuk menarik calon pembeli, ada rubiz (rumah bizniz) pengganti ruko yang asalnya biasa-biasa saja, dsb.

Kita pun harus tetap berbangga, di saat perusahaa  lain kesulitan dengan pemasaran karna mengandalkan pemasaran dari freelance semata dan dari sales yang cakap tapi sudah cukup usia dan tidak menguasai digital marketing yang pada akhirnya mempengaruhi pada jumlah lead respon yang masuk berkurang, survey pun kurang, sampai akhirnya closing juga sangat berkurang.

Kita dengan sistem boarding-nya malah kelimpahan para staff in house yang masih magang dulu tapi sebagai bekal masa depan kita nanti membuat perusahaan terhebat di Indonesia atau dunia pada umumnya sepanjang masa ke depannya.

Oh… indahnya apabila ke 3 elemen itu disatukan, diracik dan disajikan matang ke khalayak ramai, pastinya pisan kita akan menjadi pemenang pasar properti di Indonesia bahkan mungkin bisa sampai ke Amerika sana. Sebagai generasi terbaik berikutnya setelah golden era Bill Gates, Steve Jobs, Elon Musk, Jeff Bezos, Jack Ma, Marck Zuckenberg, dsb.

Sabar, fokus dan tekun. Tidak ada kesukesan yang instan. Belajar dulu baru action. JANGAN DIBALIK!

Penulis: Yana Priatna Yan Property

• Marketing Mix Dalam Memasarkan Proyek Properti Kekinian
• Inilah Beberapa Penyebab Proyek Properti Tidak Laku Terjual
• Intuisimu Adalah Pembeda
• Butuh Mentor? Ini Dia Kiat Menyerap Ilmu dari Mentor
• SEBUAH GORESAN TANGAN SANG KETUM
• Lemparkan Topimu
• Cara Konyol Meyakinkan Calon Pembeli
• Sejarah Perumahan Pondok Indah; Siapa Developer dan Investornya
• Strategi Mendatang Pengunjung ke Website Anda
• Pentingnya Mentor untuk Menjadi Pebisnis Developer Properti
• Cara Mudah Menjual Properti Anda dengan Digital Marketing
• Menganalisa Kelayakan Tanah Dengan Melihat Kompetitor
• Begini Cara Membuat E-Brochuremu Menarik Calon Konsumen  
• [TRUE STORY] Jangan Anggap Remeh Legalitas Proyek
• Your Highway To Success

Tags

• https://asriman com/belajar-banyak-dari-proyek-proyek-ciputra-dan-garuda-singhasari-nya-pak-damar-di-malang/