Ebrochure adalah alat untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen. Dengan melihat ebrosur mereka sudah mengetahui dan memahami produk yang sedang dipasarkan

Internet of things dan work from home

Tak dapat dipungkiri bahwa zaman sudah berubah. Sudah semakin maju. Di bidang apapun. Tak terkecuali di bidang teknologi, termasuk teknologi internet.

Saat ini hampir seluruh bidang kehidupan telah tersentuh oleh internet. Baik urusan pribadi ataupun urusan pekerjaan. Internet of things, semua dilakukan dengan bantuan internet. Generasi 4.0 kata orang

Urusan pribadi, misalnya berbelanja, orang sudah amat mudah membeli apapun melalui internet. Dengan membuka internet orang bisa belanja apapun, bahkan belanja dari luar negeri sekalipun. 

Membuka internet bisa melalui gadget saja di tangan. Amat mudah dan murah. Karena gadget bisa dibuka dimanapun. Amat fleksibel. Baik di rumah, di kantor, di cafe atau di tempat tidur sekalipun.

Saat ini biaya untuk mendapatkan sambungan internet amat murah. Karena banyak sekali provider internet yang menyediakan layanan dengan harga murah.

Dalam hal bekerja, tak jauh beda. Semua bidang kerja sudah dapat dibantu dengan internet. Bahkan saat ini orang bisa berkerja tidak harus ke kantor. 

Bisa berkerja dari manapun juga, dari rumah, dari coffee shop dan tempat lainnya. Yang penting bisa berhubungan dengan melalui sambungan internet.

Bahkan untuk meeting kerjapun saat ini tidak harus ngumpul di satu ruanga. Bisa meeting secara online dengan suasana yang sama dengan table meeting. Sangat interaktif.

Jadi saat ini orang-orang bekerja bisa dari jarak jauh, bisa melakukan pekerjaan yang harusnya dilakukan di kantor, dilakukan di rumah atau di lokasi manapun. Work from home kerennya.

Bahkan ada jenis pekerjaan yang dikerjakan tanpa perlu bertemu muka. Order via internet, kerjakan, ketika selesai hasilnyapun dikirim dengan internet.

Tak berlebihan kalau orang berujar bahwa Internet adalah salah satu keajaiban abad millenium.

Memasarkan properti dengan internet

Tak terkecuali dalam memasarkan properti, saat ini wajib hukumnya menggunakan media internet sebagai sarana memasarkan produk. Atau sekurangnya memberikan product knowledge kepada calon pembeli.

Apalagi ketika ada pandemi seperti Covid19 yang mengharuskan orang sedikit mungkin berinteraksi langsung, tak pelak lagi media digital menjadi sesuatu yang wajib untuk digunakan.

Jika dulu developer berlomba-loba membuat dan mencetak marketing tools berupa brosur sebagus mungkin, tetapi saat ini cara yang sama sudah kurang efektif. Bukan tidak bisa membuat brosur yang bagus, tetapi sulit men-deliver brosur tersebut kepada calon konsumen. Secara ketika ada pandemi orang-orang tidak boleh berkumpul dan berinteraksi secara langsung untuk menghindari penularan penyakit.

Sebagai penggantinya adalah membuat brosur dalam bentuk digital, dikenal dengan nama e-brochure. Akronim dari elektronic brochure.

Baca juga: Buku bisnis properti nomor 1 di Indonesia dengan BONUS dokumen senilai Rp50.750.000

Ya, artinya brosur dibuat secara elektronik, yang bisa dikirimkan kepada siapapun. Mengirimnyapun mudah, bisa dengan email, WA atau dengan platform berbagai file.

Prosesnya amat simple; penerima cukup klik link yang dikirmkan dan file tersebut langsung berpindah ke hardware si penerima. Bisa download di laptop, PC atau gadget. Banyak pilihan.

Apa yang seharusnya dimuat dalam brosur tersebut?

Nah, ini yang masih banyak developer atau tenaga marketing kurang memperhatikan. Kebanyakan mereka hanya membuat e-brochure seakan-akan brosur yang akan dicetak dibuat versi pdf-nya. Lalu kirimkan kepada calon konsumen.

Hal ini tentu tidak salah, hanya saja si penerima e-brochure tersebut kurang mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk.

Karena sudah sangat umum dibuat, bahwa informasi dalam brosur itu kurang menggambarkan kondisi sebenarnya. Misalnya tentang jarak-jarak ke berbagai fasilitas umum yang masih digambarkan dengan notasi waktu.

Misalnya ke pintu tol hanya 10 menit, ke sekolah internasional hanya 5 menit, ke mal hanya 20 menit, ke stasiun hanya 10 menit.

Gambar-gambar dalam brosurpun masih berupa gambar standar brosur 2 dimensi. Hal ini yang menurut saya kurang mengena di hati calon konsumen.

Artinya jika konsumen ingin tahu kejelasannya mereka harus datang ke lokasi. Nah, kondisi sekarang orang masih menunda keluar rumah terkait wabah.

Akibatnya jika lokasinya tidak jelas ngga usahlah diurvey, begitu fikir mereka. Mereka akan lebih tertarik kepada proyek yang sudah jelas lokasi dan detil rumah yang akan mereka beli.

Bagaimana e-brochure yang bagus itu?

E-brochure yang bagus musti memuat semua tentang proyek, mulai dari detil-detil teknis sampai dengan detil lokasi.

Jika e-brochure yang dibahas pertama hanya memuat jarak dengan notasi waktu maka brosur digital yang bagus memuat detil jarak. Kapan perlu dibuat ilustrasi di googlemaps.

Lalu dengan fasilitas-fasilitas ,juga dibuatkan animasi yang menarik perhatian. Tak lupa dalam e-brochure tersebut juga dicantumkan link download video tentang proyek.

Bisa berupa video animasi marketing, bisa juga video beneran yang dibuat di proyek. Tergantung kondisi.

Dalam video digambarkan kondisi proyek, mulai dari jalan masuk, kondisi dalam kawasan dan detil rumah. Seakan-akan penonton di bawah ke dalam rumah.

Visual seperti inilah yang amat menarik bagi pembeli properti saat ini. Jadi untuk mengetahui detil proyek sampai dengan detil unit rumah mereka tidak perlu datang ke proyek.

Karena sangat logis saat ini, orang datang survey lokasi setelah mendapatkan informasi tentang proyek di internet.

Dan kemungkinan besar mereka juga sudah membuat perbandingan beberapa proyek, baru memutuskan untuk survey. Jadi mereka ke lokasi hanya untuk memastikan saja.

Bagi developer harus diingat bahwa jika konsumen sudah bersedia datang ke lokasi itu bertanda bahwa mereka sudah mendapatkan informasi yang cukup tentang proyek.

Harusnya jika mereka survey, kepastian mereka membeli sudah 90%, bahkan lebih. Tinggallah lagi bagaimana tenaga marketing melayani mereka dan membuat luluh hatinya.

Lihat artikel lainnya:
Begini Cara Membuat E-Brochuremu Menarik Calon Konsumen  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti