Bossman Sontoloyo, Mardigu Wowiek P.

Jika kita teliti dan mendapatkan properti yang bagus bisa dibeli tanpa uang dari kantong sendiri dan saat membelinya bisa mendapatkan uang.

Kok bisa? Bisa saja, beberapa cerita di bawah ini bisa diambil sebagai contoh.

Waktu itu Bossman Sontoloyo atau Mardigu Wowiek Prasetyo membeli sebuah hotel di sebuah daerah di Jawa Timur.

Harga hotel tersebut diminta oleh pemiliknya adalah 56 milyar. Lalu ia menawar harga hotel terebut 45 milyar rupiah. Pemilik setuju.

Lalu ia mengajukan due dilligent kepada sebuah bank dan bank tersebut mendapatkan bahwa harga wajar hotel tersebut adalah 58 milyar.

Lalu bank sepakat bahwa plafond kredit yang bisa diberikan dengan jaminan hotel tersebut adalah 50 milyar rupiah.

Dengan adanya uang dari bank 50 milyar tersebut ia melunasi harga hotel kepada pemilik sebesar 45 milyar lalu 5 milyarnya dikantongi. WOW.

Lalu uang tersebut digunakan untuk operasional dan biaya renovasi.

Lalu angsuran ke bank dibayar dengan hasil usaha dari hotel tersebut. 5 tahun cicilan lunas dan sepenuhnya hotel tersebut menjadi milik Bossman Sontoloyo. Keren….

Dan tentu saja harga hotel tersebut saat ini sudah naik berkali-kali lipat.

Contoh selanjutnya adalah seorang teman dari Bossman Sontoloyo membeli sebuah pom bensin atau SPBU di daerah Bandung. Harga pomp bensin tersebut oleh pemiliknya adalah Rp1,7M.

Lalu si pembeli ini disarankan oleh seorang teman untuk melakukan audit untuk mengetahui harga dari SPBU tersebut. Setelah diaudit ternyata nilai SPBU itu adalah 2,5 milyar.

Berbekal hasil audit tersebut lalu ia mengajukan kredit ke bank dan bank setuju memberikan kredit sebesar 2 milyar.

Dan perkiraan dana pinjaman tersebut lunas dalam waktu 5 tahun. Cicilan pinjaman dari bank tersebut dibayar dari hasil SPBU.

Demikianlah uang dari bank 2 milyar rupiah tersebut dibayarkan untuk pemilik SPBU sebesar 1,7 milyar dan sisanya 300 juta dikantongi oleh pembeli.

Jadi ia mendapatkan SPBU dan dapat uang tunai saat membeli SPBU tersebut.

Sementara untuk membayar cicilan hutang ke bank bisa ditutupi oleh hasil penjualan dari SPBU tersebut.

Untungnya lagi ketika cicilan lunas selain mendapatkan SPBU ia juga memiliki SPBU secara penuh dan tentu saja harga SPBU tersebu sudah naik.

Kisah Ray Croc dan Mc Donald’s

Strategi ini dilakukan oleh pemilik jaringan toko siap saji yang menjual burger yaitu McDonald’s.

Ini dikisahkan oleh pemiliknya Ray Croc. Dia menceritakan bahwa bisnisnya sebenarnya adalah properti.

Caranya adalah dengan cara meminta bantuan bank untuk membeli properti yang akan dijadikan gerai tokonya.

Ketika hak waralabanya dibeli oleh seseorang dan akan membukan gerainya dan pemegang hak waralaba ini kekurangan modal dalam membeli properti atau menyewanya.

Karena pada umumnya lokasi gerai McDonald’s adalah di lokasi yang sangat strategis sehingga harganya mahal, baik untuk dibeli atau untuk disewa.

Ray Croc memberikan solusi yaitu dengan cara ia beli sendiri properti tempat calon gerainya tersebut dengan bantuan bank tentu saja.

Lalu pemegang waralaba wajib membayar sewa ke Ray Croc lalu uang sewa tersebut digunakan untuk membayar cicilan propertinya.

Setelah berjalan 5 tahun lalu cicilan tersebut lunas dan properti tersebut menjadi milik Croc. Pinter dia.

Sementara pemegang waralaba terus membayar sewa properti dan juga membayar hak waralaba sesuai dengan perjanjian yang biasanya ada jangka waktu berlakunya.

Misalnya tiap 5 tahun harus diperpanjang. Atau hak waralaba hanya berlaku selama 5 tahun, tahun selanjutnya diperpanjang lagi dengan biaya waralaba juga diperpanjang.

Kalau di Indonesia berbeda prinsipnya karena merek McD dibeli secara master franchise agreement oleh pengusaha Indonesia yaitu Grup Sosro, sejak tahun 2009.

Sebelumnya hak waralaba McDonald’s dipegang oleh Bambang Rachmadi sejak 1991 dan membuka gerainya yang pertama di Sarinah Thamrin.

Grup ini tentu punya modal yang cukup untuk membuka gerai McD di seluruh Indonesia tidak perlu dengan cara membeli propertinya dengan bantuan bank.

Atau bisa dipraktekkan juga strategi Ray Croc tersebut hanya saja sebagai pembeli propertinya adalah Grup Sosro sendiri dan yang menyewakan kepada pembeli waralaba di seluruh Indonesia. Siapa tahu tho?

Lihat artikel lainnya:
Strategi Membeli Properti Tanpa Modal Malah Dapat Uang 5 Milyar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti