Saat ini pemasaran yang umum dilakukan adalah dengan cara menyebarkan brosur atau beriklan di media. Beriklan di mediapun sudah sedemikian bervariatif karena tersedia banyak pilihan beriklan seperti di media cetak, media elektronik dan media daring.

Beriklan di media cetak banyak juga pilihannya, bisa pasang iklan baris di koran dan majalah atau tabloid property. Jika punya bujet lebih bisa memasang iklan display yang lebih eye cathing yang tentu saja lebih membutuhkan biaya lebih.

Selain itu, masih di media cetak juga bisa dipasang iklan advertorial yang bersifat informatif naratif, seakan-akan bukan iklan karena isinya cerita tapi ada udang dibalik bakwan. hehehe..

Ini sering dilakukan oleh pengembang dengan modal besar yang memasarkan produk kelas atas yang selain membutuhkan penjualan juga mengincar branding. Harga produk yang dibandrol mahal dapat menutupi biaya iklan yang memang sudah dibujetkan.

Begitu juga dengan beriklan di media elektronik seperti TV, kita bisa saksikan ada pengembang yang memasarkan produknya dengan iklan biasa yang berdurasi sekian detik.

Tapi ada juga pengembang raksasa yang beriklan dengan membuat satu slot acara yang khusus mempromosikan produknya. Ngga tau tuh bayar tipi berapa, yang jelas mahal sekali dan tentu saja tertutupi oleh penjualan produknya, kalau nggak konyol dong developernya… hehehehe…

Selain dengan metode-metode di atas, kita juga bisa melakukan pemasaran dengan metode direct selling. Sesuai dengan arti katanya bahwa penjualan dengan metode direct selling adalah penjualan secara langsung kepada target market yang dituju.

Direct selling bisa dilakukan dalam bentuk presentasi kepada beberapa calon konsumen, penawaran one on one atau mengirim Surat Penawaran atau undangan langsung. Presentasi bisa dilakukan jika kita memasarkan kepada sekumpulan orang, seperti anggota organisasi, pagawai suatu kantor pemerintah atau swasta atau jamaah pengajian dan lain-lain.

Langkah-langkah dalam memasarkan properti dengan direct selling

Sebelum presentasi diadakan tentu ada langkah-langkah persiapan seperti mengajukan penawaran presentasi kepada pimpinan rombongan atau siapapun yang dapat mengumpulkan massa. Jika target pasar berupa pegawai bisa dilakukan dengan cara mengirimkan penawaran kepada instansi tempat mereka bekerja.

Biasanya bagian yang mengurus tentang penawaran seperti ini adalah Koperasi Karyawan, tapi ngga mutlak juga ini urusan Kopkar, sila hunting ke kantor yang jadi target …

Lain halnya dengan penawaran one on one dimana penawaran ini dilakukan secara langsung kepada orang yang dituju. Misalnya perumahan yang kita bangun tidak jauh dari pasar, maka target pasar yang dituju adalah para pemilik toko yang ada di pasar.

Jika target pasar kita adalah karyawan pabrik, maka bisa juga dilakukan penawaran langsung ke tempat para pekerja biasa ngumpul.

Jika lokasi berada di dekat kampus bisa dilakukan penawaran secara langsung kepada dosen-dosen atau kepada orang tua mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut. Ingin tahu bagaimana mencari orang tua mahasiswa? Incar mereka pada saat ada acara silaturrahmi antara kampus dan orang tua mahasiswa.

Jika lokasi perumahan ada dekat rumah sakit maka penawaran langsung bisa dilakukan kepada dokter-dokter di rumah sakit tersebut.

Pemasaran direct selling dengan mengundang konsumen ke lokasi proyek

Metoda lain dari direct selling ini adalah dengan cara mengirimkan penawaran sekaligus undangan untuk datang ke lokasi perumahan secara langsung kepada calon konsumen. Dalam penawaran tersebut dicantumkan seluruh informasi tentang perumahan yang sedang dipasarkan.

Supaya calon konsumen lebih tertarik untuk datang, bisa dibuat acara-acara tertentu dan fasilitas yang dapat mereka nikmati selama di lokasi perumahan kita, misalnya ada acara dangdutan, tamu undangan yang datang akan mendapatkan hadiah langsung, makan duren gratis, eskrim gratis untuk anak-anak, ketemu dengan artis atau acara apapun yang membuat orang tertarik untuk datang.

Dalam Surat Penawaran yang dikirimkan kepada calon konsumen harus memuat informasi awal tentang perumahan kita, tidak perlu detil, cukup berupa brosur standar. Surat Penawaran sebaiknya langsung tertuju kepada si calon konsumen dengan menulis namanya secara benar, dengan demikian si penerima merasa dihargai dengan adanya personal touch tersebut sehingga undangan tidak terkesan seperti penawaran spam. Siapapun tidak senang menerima pesan spam tho?.

Demikian metoda pemasaran langsung yang bisa dilakukan. Memang dibutuhkan tenaga marketing yang terampil untuk melaksanakan program direct selling yang dirancang. Hasilnya? Hukum Probabilitas tetap berlaku, Semakin Banyak Konsumen yang Dihubungi Semakin Besar Peluang Menghasilkan Penjualan.

Selamat mencoba… semoga sukses…

Lihat artikel lainnya:

Tags

Strategi Pemasaran Perumahan dengan Direct Selling

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti