Saat ini memasarkan proyek properti tidak cukup dengan satu atau beberapa cara saja. Harus memanfaatkan semua marketing funnel yang memungkinkan untuk dilakukan. Misalnya di samping melakukan pemasaran secara online juga dibarengi dengan pemasaran secara offline.
Pemasaran secara online
Pemasaran secara online atau dikenal juga pemasaran digital atau digital marketing, memanfaatkan media daring atau internet. Bentuknya juga macam-macam.
Bisa dengan membuat website mengenai proyek lalu memasarkan di media periklanan digital seperti Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, YouTube Ads atau platform lainnya.
Dengan metode ini, media periklanan dimanfaatkan untuk mendapatkan calon konsumen dan membawanya ke landing page sendiri.
Nah, di page (website) sendiri inilah kita harus membuat tampilan semenarik mungkin sehingga menarik calon pembeli.
Ads content yang menarik perhatian
Di website Anda harus mampu menampilkan iklan yang sangat menarik bagi calon pembeli.
Anda bebas menulis apapun dalam iklan Anda, karena ini adalah website proyek Anda sendiri jadi bebas narok apapun. Tentu saja bukan dengan tujuan untuk membohongi calon pembeli.
Gambar dengan kualitas istimewa
Di samping membuat iklan dengan tujuan menjual, jangan lupa Anda juga harus menampilkan gambar-gambar dengan kualitas istimewa.
Beri perhatian lebih terhadap gambar-gambar ini. Jangan asal jadi. Karena apabila Anda menjual di tahap awal proyek maka proyeknya sendiri belum dibangun.
Jadi hal yang bisa menarik calon konsumen adalah gambar-gambar, termasuk video animasi proyek.
Video dengan Camera 360
Tools ini terbilang baru, penggunaan tools ini meningkat saat pandemi Covid19. Karena memang orang membatasi untuk ketemu langsung, maka solusinya adalah dengan menampilkan proyek dalam video dengan camera 360.
Dengan adanya tools ini, calon pembeli dapat meng-eksplor seluruh bagian proyek dan isi rumah hanya dengan mengakses video dari rumah tanpa harus datang ke lokasi.
Semua sudut ruangan dapat dimasuki oleh konsumen, bahkan dimensinya pun bisa ketahuan. Misalnya berapa lebar kamar, lebar dapur, ketinggian plafond, dan lain-lain.
Marketplace properti
Tools marketing selanjutnya yang bisa Anda manfaatkan adalah marketplace properti. Ini lebih mudah dilakukan karena Anda tidak perlu membuat website sendiri. Tetapi kelemahannya adalah produk Anda bersaing dengan produk lainnya yang juga sedang dijual di marketplace tersebut.
Marketplace properti ini juga bisa Anda manfaatkan sebagai media branding proyek Anda. Karena di sana biasanya juga ada tools untuk promosi dan tampil di halaman depan yang tentu saja berpeluang dilihat oleh lebih banyak orang.
Pemasaran secara offline jangan dilupakan
Walaupun Anda menggenjot pemasaran secara online, pemasaran secara offline jangan diabaikan karena walaupun calon konsumen mendapatkan informasi dari media online namun ujung-ujungnya juga mereka akan datang ke lokasi. Saat itulah media offline Anda memainkan peran.
Billboard, sign board, spanduk, umbul-umbul, brosur
Ada beberapa media offline yang penting Anda sediakan di sekitar lokasi. Media ini penting untuk tetap menangkap perhatian calon konsumen. Ketika mereka mendapatkan informasi secara online tibalah saatnya mereka ingin survey lokasi.
Konsumen akan lebih terbantu jika kita sebagai developer menempatkan beberapa media seperti billboard di tempat-tempat strategis sekitaran proyek.
Lalu menempatkan juga sign board sebagai petunjuk arah proyek, kemudian dikombinasikan dengan spanduk di sepanjang jalan yang dilalui calon konsumen.
Calon konsumen semakin yakin dengan proyek karena memang banyak media promosi proyek di sepanjang jalan menuju lokasi proyek.
Dan ketika sampai di proyek, mereka melihat media lainnya berupa umbul-umbul yang meriah. Selanjutnya petugas marketing proyek mudah menerangkan proyek sambil menunjukkan brosur.
Kesiapan lokasi
Lengkapnya tools marketing yang digunakan lebih powerful lagi impact-nya jika persiapan di lokasi juga maksimal. Gerbang dibuat sudah cantik, kantor pemasaran di lokasi proyek juga menarik dan nyaman, ditambah lagi dengan lokasi proyek yang sudah dirapikan.
Tanpa kesiapan lokasi, saat ini lebih sulit membuat calon konsumen tertarik untuk membeli. Tidak seperti dulu yang persaingan antar developer tidak setajam saat ini.
Dulu memang banyak cerita sukses developer memasarkan produknya dengan “menjual gambar” saja. Saat ini konsumen sudah lebih kritis dan banyak pilihan.
Jadi untuk sukses memasarkan proyek Anda, harus memanfaatkan marketing mix, yaitu pemasaran secara online dan pemasaran secara offline. Pemasaran secara online memanfaatkan media internet, sementara pemasaran offline memanfaatkan media konvensional.
Happy selling!
Lihat artikel lainnya:- Cara Mudah Memasarkan Proyek Properti Anda Di Facebook dan Instagram
- Strategi Lipstik Bibir Bergincu Untuk Menggaet Konsumen
- Cara Mudah Menjual Properti Anda dengan Digital Marketing
- Pentingnya Aspek Marketing dalam Kesuksesan Proyek
- Begini Cara Memasarkan Proyek Properti Anda di Facebook, IG dan Google
- Strategi Jitu Memasarkan Properti Di Masa Pandemi, Maknyusss
- Strategi Marketing Online dengan Membuat Blog Gratisan
- Strategi Jitu Menjadi Agen Properti Sukses di Indonesia
- Strategi Memasarkan Properti yang Efektif Bagi Broker Properti Pemula
- Google Adwords dan Facebook Ads, Anda Pilih Mana?
- 13 Jurus Memasarkan Properti Secara Offline dan Online
- Strategi Pemasaran Perumahan dengan Direct Selling
- Inilah Kenapa Anda Harus Selalu Melakukan Evaluasi Terhadap Program Marketing Proyek
- Cara Memasarkan Properti di Portal Jual Beli Properti. High Impact!
- Ini Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Tenaga Marketing