Kebayoran Baru merupakan tinggal orang kaya atau kaum elit sejak jaman kolonial dulu. Saat ini, Kebayoran Baru sudah berevolusi, tidak hanya menjadi tempat tinggal idaman, tetapi juga menjadi lokasi untuk bisnis, terbukti dengan banyaknya pebisnis yang membuka bisnisnya di wilayah ini.
Seperti bisnis kuliner, pakaian, perkantoran dan lain lain.
Kebayoran Baru merupakan wilayah pemukiman yang dirancang pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, tetapi pada zaman kolonial sudah menjadi tempat tinggal orang-orang berduit.
Pada masa orde lama Kebayoran Baru menjadi salah satu kota satelit.
Kawasan perumahan Kebayoran Baru dirancang oleh H. Moh. Soesilo pada 1948 silam, yang merupakan murid Thomas Karsten, yakni arsitek Hindia Belanda yang ikut merancang Bandung, Bogor, dan Malang.
Pada awalnya, konsep Kebayoran adalah “kota taman” yang banyak diaplikasikan oleh pengembang properti modern pada zamannya.
Berdasarkan konsep ini, ruang terbuka hijau banyak dibangun dan dipertahankan sampai sekarang, sehingga tak heran kini masih dapat ditemui pohon-pohon besar dan rindang di pinggir jalan.
Inilah salah satu yang membuat Kebayoran Baru tempat yang nyaman untuk menjadi tempat tinggal.
Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula
Sebelumnya pembangunan wilayah Kebayoran Baru dirancang oleh perusahaan Belanda bernama Centrale Stichting Wederopbouw atau CSW, lokasi kantor CSW berada di dekat Terminal Blok M dan Kejaksaan Agung, sehingga hal ini cukup familiar di telinga orang-orang lama.
Jika Anda sering ke Blok M dari arah Sudirman, sering mendengar kata CSW yang merupakan area yang dikenal sebagai perempatan di depan gedung kejaksaan agung dan PLN Bulungan.
Atau pertemuan antara Jl. Sisingamangaraja, Kiyai Maja, Panglima Polim dan Trunojoyo.
Saat dibangun, area Kebayoran Baru terdiri dari beberapa Blok, mulai dari Blok A sampai dengan Blok S, sesuai peruntukan dan ukuran rumah yang dibuat.
Beberapa Blok diantaranya meliputi:
- Blok A, O, dan P menjadi Kelurahan Pulo.
- Blok B, C, dan D menjadi Kelurahan Kramat Pela.
- Blok M sebagai wilayah pertokoan bersamaan dengan Blok N, yang membentuk Kelurahan Melawai.
- Blok Q menjadi Kelurahan Petogogan.
- Blok R dan S, terletak di sekitar Jalan Suryo, menjadi kelurahan Rawa Barat.
Selain wilayah tersebut, Kebayoran Baru juga meliputi beberapa perkampungan di sekitarnya, seperti Radio, Gandaria Utara, dan Cipete Utara.
Dari semua blok yang ada di Kebayoran Baru, yang paling dikenal orang adalah Blok M karena di sini adalah area bisnis, perdagangan dan perkantoran.
Dulu, Blok M merupakan tempat mengkalnya anak-anak muda metropolitan. Karena sekitar Blok M terdapat pusat perbelanjaan modern atau mal yang saling berdekatan yaitu Pasaraya Grande, Blok M Mal, Plaza Blok M, Melawai Plaza dan Pasar Mayestik.
Pasaraya Grande adalah sebuah tempat perbelanjaan utama yang melegenda di Blok M. Sudah cukup sepuh umurnya, karena berdiri sudah sejak tahun 1992 lalu.
Pasaraya Grande dimiliki oleh seorang pengusaha Indonesia kelahiran Aceh, Abdul Latief, yang juga sempat menjadi menteri pada zaman orde baru.
Blok M Mall adalah mal yang memiliki konsep bawah tanah, karena mal ini berada di bawah Terminal Blok M. Mal ini diresmikan pada tahun 1992 oleh Gubernur DKI saat itu, Wiyogo Atmodarminto
Di samping Pasaraya Grande dan Mall Blok M sebagai tempat belanja, di Blok M juga ada Plaza Blok M yang mulai beroperasi tahun 1991, ketika diresmikan oleh mendiang Ibu Tien Soeharto.
Dulu ketika awal dibuka Plaza Blok M rame namun kemudian sepi, tetapi sejak dibangunnya stasiun MRT persis di depannya plaza ini kembali hidup.
Tempat belanja selanjutnya adalah Blok M Square, yang dulunya bernama Aldiron Plaza. Lokasinya berada di depan Terminal Blok M.
Blok M Squre merupakan salah satu pasar/pusat perbelanjaan yang dimiliki PD Pasar Jaya yang pelaksanaan Pembangunannya berkerjasama antara PD Pasar Jaya dengan PT. Melawai Jaya Reality. Blok M Square dibuka pada tahun 2008.
Selanjutnya pembangunan proyek terbaru di bilangan Blok M ini adalah sebuah gedung perkantoran yang berlokasi di Jl. Sultan Iskandarsyah, satu area dengan pusat perbelanjaan Pasaraya Blok M. Gedung ini diberi nama Menara Sentraya.
Gedung megah ini memiliki ketinggian 41 lantai, didesain oleh Ridwan Kamil yang sekarang jadi gubernur Jawa Barat.
Tak tanggung-tanggung pembangunan gedung perkantoran milik PT. Pasaraya International Hedonisarana menghabiskan investasi sebesar US$100 juta atau sekitar 1,4 trilyun rupiah. Bangunan ini memiliki luasan 71.000 meter persegi.
Selain banyaknya pusat perbelanjaan dan perkantoran nilai strategis Blok M ditunjang oleh bersatunya moda transportasi massal di sana, karena di Blok M terdapat simpul transportasi massal seperti MRT yang diresmikan di tahun 2019, dengan terminal umum, dan terminal busway.
Karena lokasi yang strategis dan lengkapnya fasilitas, wajar kalau harga tanah di Kebayoran Baru sangat mahal. Untuk melihat mahalnya harga tanah di Kebayoran Baru bisa dilihat dari tingginya nilai NJOP atau nilai jual objek pajak.
Tak dipungkiri NJOP di area Kebayoran Baru merupakan salah satu NJOP yang tertinggi di Jakarta, khususnya di beberapa wilayah seperti Radio Dalam, Senopati, Dharmawarngsa, Kertanegara dan lokasi-lokasi yang berada di jalan-jalan protokol lainnya seperti Jl. Wijaya, Prapanca dan lain-lain.
NJOP di wilayah-wilayah tersebut mencapai lebih dari 50 juta/m2. Jika NJOP mencapai 50 juta/m2 maka harga pasarnya bisa melebihi 100 juta/m2. Nggak masuk akal bagi sebagian orang.
Tetapi di Kebayoran Baru ini juga ada NJOP yang rendah, dari 4 juta/m2 sampai dengan Rp9 jutaan per-meter persegi.
Terutama di kelurahan Cipete Utara, Kramat Pela, maupun Petogogan. Daerah-daerah ini ditandai dengan permukiman yang padat dan rawan terendam banjir.
Lihat artikel lainnya:- Apakah Sunrise Property itu?
- Sejarah Perumahan Pondok Indah; Siapa Developer dan Investornya
- Sejarah Perumahan Bintaro Jaya, Sebuah Kota Satelit di Selatan Jakarta
- Apakah Townhouse Itu?
- Sejarah Kalibata City, Kota dengan Seribu Wajah
- Mengenal Berbagai Macam Produk Bisnis Properti
- Perhatikan Ini Jika Dirimu Ingin Mengembangkan Proyek Di Lokasi yang Baru
- Azas Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman: Kesejahteraan
- Jadi Developer Apa Harus Kaya Dulu (Sebuah Tanya Jawab Imajiner)
- Lokasi Itu Memang Sudah Ramai Tapi Belum Cocok Dibangun Apartemen. Mungkin 10 Tahun Lagi Baru Pas. Perhatikan Hal-hal Ini
- Proyek Berkonsep TOD, Transit Oriented Development; Solusi Transoportasi Perkotaan
- Fakta Ekonomi Aset Properti: Kebutuhan Primer
- Testing The Water, Teknik Jitu Menilai Respon Konsumen
- Cara Mudah Menilai Tanah yang Cocok untuk Dibangun Townhouse (part 1)
- Ini Dia Alasan Anda Harus Punya Taman Minimalis di Belakang Rumah