strategi harga perumahan

Anda bebas menentukan harga jual produk anda, itulah sifat baik dari bisnis properti. Berbeda halnya jika anda menjual emas, saham dan lain-lain yang harganya sudah ditentukan oleh mekanisme pasar.

Dengan adanya kebebasan menentukan harga maka anda sebagai developer properti bebas berinprovisasi dalam menjual, apakah menerapkan potongan harga, strategi harga progresif atau memberikan nilai tambah kepada produk anda.

Dimana penerapan harga tersebut berdasarkan fase pelaksanaan proyek.

Pada umumnya developer menetapkan harga diskon besar pada saat proyek launching, kemudian menetapkan harga normal pada saat proyek pada masa pertumbuhan, harga dengan profit tinggi pada saat proyek mencapai target penjualan dan harga khusus untuk unit dengan kondisi tertentu.

Menerapkan harga normal pada saat proyek di masa pertumbuhan

Jika pada masa launching anda menerapkan potongan harga, maka pada masa pertumbuhan anda harus menerapkan harga normal supaya target penerimaan laba proyek tercapai.

Dimana harga normal ini sudah ditetapkan sejak perencanaan. Pada umumnya harga normal ini adalah harga yang memberikan laba 30%.

Tahap pertumbuhan adalah tahapan dimana pekerjaan persiapan lahan sudah selesai. Artinya lokasi sudah kelihatan rapi dan pengerjaan beberapa unit sudah dilakukan.

Jika tanah memerlukan pekerjaan cut and fill atau pengurugan, maka pada tahapan ini pekerjaan tersebut sudah selesai.

Selain itu, pada tahapan ini juga sudah dibangun pintu gerbang proyek, kantor marketing, pos satpam, badan jalan proyek dan pekerjaan lainnya yang dimulai pada masa persiapan. Sehingga konsumen yang datang sudah melihat kesiapan lokasi.

Pada tahapan ini, tidak hanya pintu gerbang proyek, kantor marketing, pos satpam dan badan jalan proyek yang selesai dibangun, tetapi juga sudah dilakukan pembangunan beberapa unit rumah.

Unit yang dibangun adalah unit yang terjual pada masa penjualan perdana (launching).

Tetapi tidak menutup kemungkinan  yang dibangun adalah unit yang memang ditargetkan untuk dijual untuk masa waktu tertentu.

Misalnya anda memasang target penjualan 20 unit pada bulan pertama maka sebisa mungkin anda harus membangun 20 unit tersebut.

Begitu juga jika anda menargetkan dapat menjual 5 unit rumah di bulan pertama maka anda bisa membangun sesuai yang ditargetkan.

Efek bagusnya dari kondisi ini adalah anda bisa menjual dengan harga normal sesuai dengan perencanaan. Selain itu, anda bisa menggeber pemasaran sekencang-kencangnya pada tahapan ini.

Seluruh amunisi marketing anda harus dimuntahkan sehingga target penjualan bisa tercapai.

Profit tinggi pada saat penjualan proyek sesuai target

Anda bisa menerapkan harga yang memberikan keuntungan lebih tinggi pada saat penjualan sesuai target. Pendekatan strategi yang bisa diterapkan adalah dengan dengan menetapkan harga yang lebih tinggi pada saat proyek menyisakan 10% sampai dengan 20% unit yang belum terjual.

Halnya unit yang sudah terjual, pada tahapan ini sudah dilakukan pembangunannya dan sudah mengarah kepada finishing. Tidak hanya itu, pada masa ini seharusnya juga sudah selesai dibangun prasarana, sarana dan utilitas.

Keuntungan lainnya jika anda menerapkan strategi ini adalah anda berkesempatan mendapatkan keuntungan yang hilang pada masa penjualan perdana, dimana saat itu anda menjual unit dengan potongan harga yang besar.

Ya, disinipun anda bisa menerapkan prinsip subsidi silang.

Selain itu kenaikan harga dalam penjualan proyek adalah hal yang wajar apalagi untuk proyek yang pelaksanaannya dalam jangka waktu yang lama. Perjalanan waktu, pembangunan fisik proyek dan fasilitas adalah penyebab utama kenaikan harga properti.

Strategi harga khusus diterapkan pada tahap penutupan proyek

Tibalah masanya proyek di tahap penutupan, dimana fase ini ditandai dengan penjualan sudah hampir seratus persen dan beberapa unit sudah ditempati oleh konsumen.

Unit yang masih tersisa adalah kavling-kavling dengan kondisi khusus seperti tusuk sate, hadap barat, bentuk tanah tidak beraturan, lokasi dekat keramaian dan lain-lain.

Penjualan unit dengan kondisi khusus ini dilakukan dengan menerapkan program-program marketing khusus, seperti memberi diskon harga, memberikan bonus besar bagi tenaga marketing, memberikan fasilitas lebih untuk rumahnya dan lain-lain.

Pemberian potongan harga bisa jadi amat menarik bagi konsumen karena mereka bisa mendapatkan luas dan tipe bangunan yang sama dengan harga yang lebih murah.

Namun tidak semua developer menerapkan strategi diskon harga untuk properti dengan kondisi khusus ini.

Ada juga developer menerapkan strategi dengan memberikan insentif yang menarik bagi tenaga marketingnya sehingga tenaga marketing menjadi semangat menjualkan. Karena mereka menganggap mereka sedang memperjuangkan nasib mereka sendiri.

Strategi lainnya yang bisa dijalankan adalah dengan memberikan nilai tambah kepada propertinya seperti gratis perabot rumah tangga (full furnish) atau memberikan hadiah-hadiah kepada konsumen. Dan masih banyak lagi strategi yang bisa diterapkan.

Namun tidak semua proyek yang menyisakan kavling dengan kondisi khusus pada tahapan akhir. Bisa jadi penerapan program khusus dilakukan pada saat penjualan normal sedang berlangsung.

Pada prakteknya, konsumen diberi pilihan yang menarik terhadap posisi khusus ini. Sehingga proyek tidak menyisakan kavling dengan kondisi khusus.

 

Lihat artikel lainnya:
Strategi Penerapan Harga Proyek pada Masa Pertumbuhan sampai Penutupan Proyek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti