Salah satu cara agar konsumen yang datang survey yakin bahwa proyek akan betul-betul dikerjakan adalah dengan cara menempatkan pekerja di lokasi proyek. Apa yang harus dikerjakan oleh pekerja ketika calon konsumen survey tersebut?
Apapun lah, yang penting ada kegiatan. Bisa saja menggali pondasi rumah, membersihkan lokasi dari semak-semak, memasang-masang tali, bowplank, dan pekerjaan persiapan lainnya.
Bisa juga menggali saluran dan meratakan jalan, atau pekerjaan apapun yang bisa dilakukan sehingga menimbulkan kesan kepada konsumen bahwa proyek betul-betul sedang dikerjakan.
Atur waktu kedatangan calon konsumen
Supaya kedatangan calon konsumen bertepatan dengan adanya kegiatan proyek di lokasi, musti diatur waktu kedatangan mereka.
Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula
Misalnya calon konsumen dipersilahkan datang pada hari Senin jam 3 sore, atau jam berapapun mereka bisa, dan kita sebagai developer sudah mengkondisikan lokasi sehingga ada kegiatan pengerjaan proyek ketika mereka datang.
Jadi janjian dulu, jika perlu janjian di suatu tempat, lalu konsumennya dijemput dan dibawa ke lokasi dengan menempuh jalan yang paling bagus (jika terdapat berbagai alternatif jalan). Ini untuk menghindari bad mood ketika kebetulan mereka melewati jalan jelek atau macet.
Satu lagi trik-nya adalah atur waktu janjian pada saat jalanan sedang sepi sehingga perjalan ke lokasi proyek lancar.
Tidak perlu tukang beneran
Strategi ini bisa dilakukan dengan tanpa biaya (atau berbiaya kecil) jika developer kekurangan modal. Hanya butuh beberapa ratus ribu untuk menyewa orang untuk kerja.
Orang yang kerja ini juga tidak perlu tukang beneran sehingga ongkosnya bukan ongkos tukang. Jadi sekedar uang makan dan uang rokok saja.
Mungkin saja yang disuruh adalah orang sekitar lokasi yang sedang tidak ada kerjaan, lalu kasih cangkul dan suruh cangkul-cangkul saja di sekitar lokasi.
Targetnya adalah calon konsumen yakin terhadap proyek dan membeli
Strategi ini bisa saja dijalankan, tujuannya adalah untuk mendapatkan modal bagi developer. Jadi untuk memulai mengerjakan proyek ini si developer tidak punya uang, sehingga untuk memulai proyek butuh modal, salah satunya dari hasil penjualan.
Nah, penjualan juga akan sulit terjadi jika ketika konsumen datang, di lokasi tidak ada kegiatan sama sekali. Biasanya konsumen sulit yakin jika proyek masih berupa tanah mentah dan tidak ada kegiatan.
Dan untuk itulah perlu strategi menempatkan beberapa orang pekerja yang sedang bekerja ketika konsumen datang untuk survey.
Target yang ingin dicapai oleh kegiatan ini adalah konsumen yakin dan membeli. Jika ia berkomitmen akan membeli tentu kita sebagai developer bisa meminta sejumlah uang booking, uang muka atau uang pembelian tunai, dengan catatan harga yang diberikan jauh lebih murah dari harga pasar.
Nah, dengan uang booking atau uang muka tersebut, maka proyek bisa bergerak karena sudah ada sedikit uang untuk membayar pekerja atau membeli material yang dibutuhkan.
Karena di awal biasanya biaya yang paling penting adalah biaya untuk membayar pekerja untuk merapikan lahan. Jadi belum untuk membangun.
Janjikan serah terima rumah lebih lama
Satu lagi strategi yang bisa dijalankan untuk konsumen yang membeli di awal ini adalah dengan cara menjanjikan serah terima rumah lebih lama.
Misalnya 12 bulan setelah mereka membayar, 18 bulan atau lebih lama. Semakin murah kita menjual kepada konsumen awal ini semakin lama kita bisa menjanjikan waktu serah terima.
Misalnya harga rumah normalnya adalah 300 juta, tetapi untuk konsumen awal kita jual dengan harga 175 juta saja tetapi dengan syarat pembayaran tunai dan serah terima rumah di bulan ke 18.
Jadi dengan diterimanya uang 175 juta developer belum wajib membangun saat itu juga, sehingga uang 175 juta itu bisa dipergunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk membangun jalan, saluran, merapikan lahan atau land clearing atau untuk keperluan perijinan.
Karena serahterima yang diperjanjikan adalah di bulan ke 18, maka developer bisa membangun pada bulan ke 15 karena untuk membangun rumah satu lantai bisa dalam waktu tiga bulan saja.
Nah, itu strategi yang bisa diterapkan developer jika kekurangan modal dalam memulai proyek. Tujuan terbesarnya adalah meyakinkan konsumen agar bersedia membeli, walaupun rumahnya belum ada, bahkan kondisi lokasi juga masih dalam tahap persiapan.
Strategi ini cocok dilakukan oleh developer perseorangan yang mengembangkan lahan yang tidak terlalu besar. Unitnya juga tidak terlalu banyak, bisa sepuluh atau duapuluh unit saja atau lebih sedikit. Tidak cocok untuk pengembangan proyek dengan unit yang banyak.
Karena jika mengembangkan proyek dengan unit banyak tentu membutuhkan modal pastinya.
Lihat artikel lainnya:- Cara Konyol Meyakinkan Calon Pembeli
- Begini Cara Bikin MoU dengan Konsumen Kolektif
- Poin Krusial yang Musti Disepakati Ketika Negosiasi Pembayaran Lahan
- Begini Langkah-langkah Pembangunan Fisik Proyek
- Kapan Sebaiknya Dimulai Pemasaran Proyek Properti?
- Membuka Proyek Baru Di Lokasi Baru, Lakukan Ini Supaya Proyek Sukses
- Begini Cara Menjual Proyek Dengan Skema NUP
- Belief, Kunci Sukses dalam Menjual
- Strategi Jitu Memasarkan Properti Di Masa Pandemi, Maknyusss
- Ini yang Harus Dilakukan Jika Penjualan Proyekmu Tersendat
- Marketing Mix Dalam Memasarkan Proyek Properti Kekinian
- Ini Tugas Bagian Kontstruksi Di Sebuah Proyek Properti
- Strategi Camera360 untuk Kesuksesan Proyek, Its Shocked!
- Strategi Membuat Perencanaan Lahan untuk Dibangun Proyek Properti
- Begini Cara Membuat E-Brochuremu Menarik Calon Konsumen