Pentingnya program kerja, anggaran dan kesiapan SDM
Program kerja, anggaran, kesiapan SDM marketing dan target penjualan merupakan kesatuan dari kebijakan marketing perumahan di perusahaan developer.
Tak ada anggaran disetujui tanpa program kerja terarah, sebaliknya program kerja terarah sia-sia kalau tak didukung anggaran memadai.
Di tangan tenaga marketing handal, target penjualan yang didukung anggaran dan program kerja pintar masuk akal diraih.
Soal lainnya tinggal bagaimana cara membuat laporan kerja marketing perumahan agar mudah dievaluasi.
Memahami kegiatan marketing sepotong-sepotong sebagaimana terjadi di perusahaan developer perumahan kebanyakan sungguh tak membantu. Makin menjauhkan marketing dari pencapaian target saja.
Masih kerap dijumpai pemilik proyek hanya suka membicarakan target tanpa melihat utuh dua aspek marketing perumahan lain; anggaran dan program kerja.
Pada kondisi lain, kalau hanya berbekal anggaran dan program kerja saja staf marketing perumahan ditekan untuk mencapai terget penjualan, tanpa dilatih skill-nya agar meningkat, hasilnya pun tak akan maksimal.
Respon melimpah calon konsumen bisa didapat akibat adanya program kerja gencar tetapi keberhasilan closing penjualan rendah. Karena marketing gagal menangkap hasil buruan yang dihasilkan promo progam kerja massif secara jitu.
Mencapai target penjualan marketing idealnya dimulai dari melakukan pola terintegrasi antara program kerja, kesiapan SDM marketing, anggaran dan evaluasi kerja terukur.
Misalnya target penjualan pada semester I awal tahun program tercapai maksimal, tetapi menguras anggaran di atas 50% dari budget anggaran 1 tahun, tentu pencapaian ini patut diwaspadai.
Potensial menimbulkan ketimpangan penjualan pada semester berikutnya karena anggaran telah hampir habis terpakai.
Cara sederhana agar kegiatan marketing perumahan seimbang, bisa dilakukan dengan mengevaluasi; form check list rencana kerja, laporan penggunaan anggaran, laporan realisasi program kerja, laporan penjualan, dan membuat laporan analisa serta rekomendasi atas semua kegiatan marketing perumahan persemester.
Form Check List Rencana Kerja Marketing
Buatlah form check list rencana kerja marketing sesuai tema dasar kegiatan pemasaran proyek perumahan yang bakal dilakukan.
Saat menyusun rencana kerja marketing, faktor utama yang harus diperhatikan adalah head line rencana promo untuk menyasar segmentasi pasar.
Masing-masing rencana kegiatan dibuat terperinci dan terpisah satu sama lain selengkap-lengkapnya. Jumlah rencana item kerjanya seharusnya bisa mencapai ratusan bila semua ditulis lengkap.
Saat melakukan evaluasi item kerja, bakal terlihat berapa item kerja terlaksana dan mana item kerja belum terlaksana oleh team marketing.
Lalu buatlah persentase dari total rencana kerja, berapa persen yang mampu terealisasi. Buat pula catatan di halaman paling bawah sebagai penjelasan.
Apa hambatan di lapangan kalau ada, atau faktor pendukung mengapa program dimaksud bisa terlaksanan baik. Intinya mesti ada interpretasi atas item kerja yang terlaksana dan item kerja yang terhambat.
Laporan Penggunaan Anggaran Marketing
Membuat laporan penggunaan anggaran marketing cukup disebut angka global saja, jumlah terpakai, kronologi penggunaan berstandar akuntasi biasa.
Soal real pelaporan rinci berbentuk kwitansi dan bukti pengeluaran sebaiknya dibuat terpisah karena ada bagian administrasi keuangan yang membuatnya.
Perlihatkan berapa banyak dan prosentasikan dari jumlah terpakai berbanding anggaran anggaran marketing induk yang disediakan manajemen developer.
Lumrahnya, anggaran marketing perumahan besar di awal proyek dan semakin mengecil saat proyek telah berlangsung separo jalan. Logika ini masuk akal lantaran kegiatan marketing di sesi awal proyek dilaksanakan secara serentak.
Promo, event, direct selling secara bersamaan dilakukan demi merebut awarness calon konsumen. Baru setelah semuanya terpromosikan, lambat laun pasar merespon, program kerja marketing dibuat berdasar prioritas seperlunya.
Laporan Penjualan marketing
Isi form laporan penjualan marketing standar berikut data administrasi yang menyertainya. Data prinsip laporan penjualan marketing perumahan berisi harga pembelian dari konsumen, besar uang muka pembelian, data pribadi konsumen, jumlah KPR yang diajukan ke bank, serta jangka waktu pelunasan pembayaran rumah yang disepakati dengan konsumen di PPJB (perjanjian Pengantar Jual Beli) atau di SPSJB (Surat Perjanjian Sementara Jual Beli) rumah.
Dari laporan penjualan yang dibuat staf marketing akan tampak perbandingan antara proyeksi cash in bakal diterima developer dengan real cash out yang telah dikeluarkan.
Jika berimbang, dalam pengertian uang yang dikeluarkan bakal menghasilkan cash in lebih banyak sebagaimana jumlah dan jadwal yang dibuat di forecast keuangan oleh akunting, maka kegiatan marketing dianggap berhasil.
Ukuran gampangnya, dalam 3 bulan pertama marketing harus mampu membukukan setidaknya 20% penjualan berbanding omzet proyek keseluruhan.
Analisa dan rekomendasi marketing perumahan
Nah, setelah tersaji semua laporan program kerja, laporan penggunaan anggaran dan laporan penjualan tahap akhir dari laporan kerja marketing ialah membuat analisa dan rekomendasi kebijakan.
Dokumen analisa dan rekomendasi kebijakan marketing perumahan amat diperlukan sebagai dasar untuk membuat program marketing selanjutnya.
Bercermin dari pelaksanaan dan hasil kerja sebelumnya, maka budget anggaran dan sasaran program kerja dianggap telah memiliki referensi aktual.
Akan tampak program kerja terlaksana berkatagori bagus atau tidak setelah dilakukan evaluasi menyeluruh per bulan. Jika buruk, tak sepadan dengan target penjualan maka evaluasinya apa, jika bagus apa yang musti dilakukan untuk meningkatkan.
Rekomendasi berisi permohonan dukungan manajemen developer untuk meningkakan kinerja.
Tapi ingat, basisnya harus data, tidak boleh selera alias kehendak sepihak marketing. Belajar menganalisa program, dampak program, hasil dan kecenderungan yang didapat dari data pencapaian marketing.
Penulis: Asriman A. Tanjung, ST
Penulis buku Cara Benar Meraih Sukses Di Bisnis Properti yang diterbitkan Gramedia
Pendiri DEPRINDO (Developer Properti Indonesia), asosiasi developer properti yang sudah diakui pemerintah
Pemilik asriman.com, blog properti nomor 1 di Indonesia
- Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Tenaga Marketing Perumahan?
- Merekonstruksi Mindset Marketing Properti
- Ini Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Tenaga Marketing
- Pentingnya Meeting Harian, Mingguan Dan Bulanan Untuk Mengukur Kinerja Marketing
- [WAJIB TAHU] Ini Job Description di Sebuah Perusahaan Properti
- Cara Mudah Menerapkan Sistem Referral dalam Marketing Properti
- Begini Cara Merancang Pemasaran Perumahan yang Tepat Sasaran
- Inilah Tugas Seorang Pimpinan Proyek Dari Awal Sampai Proyek Selesai
- Dampak Ketika Salah Memperlakukan Kegagalan Tenaga Marketing
- Strategi Penerapan Harga Proyek pada Masa Pertumbuhan sampai Penutupan Proyek
- Menyambut Booming Pasar Properti Dari Calon Konsumen Pelaku UKM
- Inilah Kenapa Anda Harus Selalu Melakukan Evaluasi Terhadap Program Marketing Proyek
- Pentingnya Aspek Marketing dalam Kesuksesan Proyek
- Begini Cara Memasarkan Perumahan Dengan Membuat Event Sendiri
- Strategi Lipstik Bibir Bergincu Untuk Menggaet Konsumen