product knowledge proyek properti
Seorang tenaga marketing wajib menguasai product knowledge dari produk yang sedang dijualkan sehingga mampu menjawab setiap pertanyaan dari calon buyer. Dengan kondisi itu si calon buyer menjadi yakin dan kemungkinan besar akan membeli.

Product knowledge yang wajib dikuasai

Wajib hukumnya seorang broker properti menguasai product knowledge atau pengetahuan tentang produk yang dijual sehingga klien Anda betul-betul mendapatkan gambaran yang lengkap tentang properti yang akan dibelinya.

Di bidang properti ada dua macam product knowledge yang musti Anda kuasai yaitu product knowledge fisik dan legalitas.

Product knowledge fisik berhubungan dengan kondisi fisik properti, sedangkan product knowledge legalitas berhubungan dengan sertifikasi tanah dan perijinannya.

Ini contoh product knowledge fisik yang wajib anda ketahui

  • Luas Bangunan (LB) dan Luas Tanah (LT), penyebutannya seiring dengan jumlah lantai. Biasa dilambangkan dengan LB/LT yang dalam bahasa properti sering diindentikkan dengan sebutan “tipe”. Jika seorang mengatakan dijual rumah tipe 75/135, maka properti tersebut mengandung pengertian luas bangunannya 75 m2, dan luas tanahnya 135 m2.
  • Tema arsitektur yang diusung oleh properti, jika properti berupa rumah tinggal. Apakah tema arsitekturnya modern minimalis, mediterania, tropis, klasik atau gaya arsitektur lainnya. Pastikan Anda menguasai kelebihan dan kekurangan masing-masing langgam arsitektur di atas.
  • Dijual fully furnished atau dalam keadaan kosong.
  • Jumlah line telepon dan fasilitas lainnya seperti TV kabel, gas alam, CCTV, bahkan wi-fi connection.
  • Jumlah kamar, dilanjutkan dengan keterangan adanya main bedroom, kamar anak, kamar tidur pembantu dan lain-lain.
  • Jumlah toilet atau kamar kecil.
  • Material untuk konstruksi dan
  • Sanitary, mampu menyebutkan merek dan kualitasnya.
  • Dapur basah dan dapur kering.
  • Terkena banjir atau tidak.
  • Fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi. Fasilitas umum tersebut berupa pusat perbelanjaan, pusat lifestyle, sekolah internasional, pasar tradisional, tempat ibadah, sport center dan fasilitas lainnya yang berada sekurangnya 3 kilometer dari lokasi. Dan lain-lain.

Untuk properti primary—properti yang dijual oleh developer—product knowledge sudah terangkum dalam marketing tools-nya (brosur).

Dengan dikuasainya product knowledge seperti dijabarkan di atas maka Anda layaknya seorang marketer jempolan di hadapan para konsumen Anda.

Workshop Developer Properti di Indonesia yang Wajib Anda Ikuti

Apalagi ditambah dengan cara presentasi yang antusias dan wajah yang melambangkan convidence yang tinggi.

Contoh product knowledge legalitas yang wajib anda ketahui

  • Apakah properti tersebut sudah sertifikat? Kalau sudah sertifikat apakah berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Sertifikat Hak Pakai (SHP). Jika sertifikat HGB atau HP ada batasan masa berlakunya. Jangan lupa sampaikan kepada pembeli jangka waktu berlaku sertifikat tersebut.
  • Apakah propertinya punya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)? Kalau iya, tahun berapa IMB diterbitkan? Karena ada kemungkinan bank tertentu mensyaratkan tahun penerbitan IMB yang tidak terlalu lama jika klien akan membeli dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
  • Apakah properti sudah memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) tahun berjalan? Dan pastikan juga bahwa jika ada tunggakan PBB maka hal itu menjadi tanggungjawab pemilik.
  • Jika nama yang tertera di sertifikat sudah meninggal dunia, maka diperlukan surat keterangan kematian dan surat keterangan waris. Sebaiknya ini sudah ada sebelum memulai proses pemasaran properti, karena bisa mereduksi waktu proses transaksi.
  • Pastikan bahwa properti tersebut tidak sengketa dengan mengecek legalitasnya ke kantor pertanahan. Jadi hindari menjualkan properti yang sedang bermasalah, kalau tidak ingin Anda dikata-katain oleh klien Anda. Selain itu jika Anda berperan pada transaksi yang bermasalah secara hukum maka besar kemungkinan Anda juga akan dijadikan bagian dalam sengketa tersebut, sekurang-kurangnya Anda akan diminta keterangan sebagai saksi. Dan lain-lain.

Itulah beberapa contoh product knowledge yang wajib Anda kuasai. Penguasaan product knowledge inilah yang menjadi pembeda antara broker profesional dengan seorang broker tradisional.

Aplikasinya, seorang broker profesional harus mampu menjawab setiap pertanyaan calon pembeli terkait properti yang sedang dipasarkan sementara seorang broker tradisional pada umumnya tidak terlalu memperhatikan hal tersebut.

Lihat artikel lainnya:
Seorang Broker Properti harus Menguasai Product Knowledge

One thought on “Seorang Broker Properti harus Menguasai Product Knowledge

  • December 29, 2018 at 2:55 am
    Permalink

    Di bisnis apapun, menguasai product knowledge memang penting. Setuju 100% dengan apa yang ditulis

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 21 - 22 Desember 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti