Google memberikan manfaat kepada milyaran orang tiap harinya secara gratis maka dia menjadi monster penghasil uang kelas wahid. Begitu juga Facebook, Microsoft, Amazon dan perusahaan penghasil uang terbesar lainnya. Mereka semua memberi manfaat dan kemudahan kepada banyak sekali orang.

Amat panjang daftarnya jika kita sebut satu persatu penghasil uang terbesar di dunia.

Polanya sama yaitu mereka memberikan manfaat kepada banyak orang kemudian mereka menerima imbalannya.

Dulu, ketika didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page, Google hanya fokus bagaimana membantu memudahkan orang mencari informasi tentang apapun di internet.

Ketika cita-citanya tercapai barulah mereka memikirkan bagaimana menghasilkan uang dari karya mereka itu.

Begitu juga Mark Zuckerberg ketika mendirikan Facebook, fokusnya adalah bagaimana membantu orang yang ingin terhubung di dunia.

Yah, mereka memberikan manfaat bagi milyaran orang. Pantas mereka mendapatkan imbalannya, menjadi penghasil uang!

Walaupun mereka ‘tidak kenal’, sekurangnya mereka telah mempraktekkan apa yang disampaikan Nabi Muhammad s.a.w. dalam sebuah hadits: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Begitupun dengan kita…

Mari kita lihat sudah berapa banyak orang yang sudah kita buat bahagia sampai hari ini? Caranya mudah, buatlah list yang memuat orang yang sudah kita beri manfaat (bukan tujuan ria lho ya). Bisa 100 orang, 1000 orang atau bahkan lebih.

Jika ini adalah Anda, yakinlah bahwa Anda akan sukses dan bahagia! Tidak usah fikirkan tentang uang ketika Anda ingin menjadi pribadi yang bermanfaat. Yakin saja tentang hal ini: Money will follow 😀

Jika Anda mengejar akhirat, maka dunia akan menurut. Kira-kira begitu.!

Karena rejeki itu datang ketika kita membuat orang lain bahagia. Apakah itu relasi bisnis kita, karyawan kita, teman-teman kita dan orang-orang yang berhubungan dengan kita.

Termasuk membuat orang tua bangga telah membesarkan kita, istri/suami dan anak-anak bangga telah memiliki kita.

Namun…

Yang menyesakkan adalah kita tidak (atau kurang) memberikan maanfaat kepada orang lain. Selama ini kita hidup di dunia kita sendiri. Ingin menang sendiri. Asyik dengan diri sendiri. Mencari nafkah untuk diri sendiri, tidak peduli terhadap kehidupan di sekitar kita.

Ketika berdo’apun kita berdoa untuk kesuksesan diri sendiri. Mungkin ini sebabnya do’a kita tidak terkabul, walaupun diulang-ulang tiap hari.

Padahal yang baik itu adalah kita mendo’akan orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Memang belum tentu dia juga mendo’akan kita tetapi malaikatlah yang akan mendo’akan hal yang sama untuk kita. Tentu berbeda impact-nya jika malaikat yang mendo’akan kita bukan? 🙂

Yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika kita tidak memberi manfaat kepada orang lain tetapi di saat yang sama kita mengecewakan banyak orang. Ketika kita berbicara banyak orang yang tersinggung, banyak orang yang tersakiti hatinya.

Jika ini adalah Anda, jangan heran hidup Anda akan terasa gelisah, rejeki terus terasa tidak cukup, proyek terkendala, dililit hutang yang tidak terbayar, piutang tidak tertagih dan kondisi lain-lain yang membuat hati selalu tidak tenang.

Segeralah perbaiki, mulailah dari yang kecil. Bahagiakanlah orang-orang terdekat kita dan orang-orang di sekitar kita, selanjutnya terus lakukan upaya untuk membahagiakan sebanyak mungkin orang.

Jika untuk memberi manfaat kepada orang lain berat dilakukan, sekurangnya kita jangan membuat sakit hati mereka.
Sukses selalu!

Lihat artikel lainnya:
Suksesku Membahagiakanmu Saudaraku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti