Harga rumah semakin hari semakin mahal, ya memang itulah hukumnya.

Karena manusia terus lahir dan bertambah banyak sementara tanah tidak lagi diproduksi. Tidak ada bumi kedua, begitu kata pujangga.

Hukum ekonomi supply and demand

Hukum ekonomi juga berlaku di sini; demand tinggi semantara supply sedikit maka harga naik. Menurut orang beragama, itu adalah sunnatullah.

Berapapun penghasilan orang, ia akan selalu membutuhkan rumah untuk tinggal. Apakah penghasilannya masih di level UMK (upah minimum kabupaten) atau lebih.

UMK-pun bermacam-macam juga, tergantung daerah. Sebagai informasi, sekarang UMK tertinggi dipegang oleh Kabupaten Bekasi, yaitu 5,2 juta.

Beberapa daerah memiliki UMK tinggi, terutama daerah-daerah yang banyak terdapat industri seperti Bekasi, Karawang dan Purwakarta. UMK-nya pada umumnya sudah diatas 5 juta.

Namun ada juga UMK daerah industri yang masih rendah, seperti beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Ada perbedaan antara daerah industri di sekitaran Jawa Barat bagian Barat dengan daerah industri lainnya yaitu kecenderungan industri daerah Jawa Barat bagian Barat tersebut memiliki kawasan industri bidang otomotif dan komponennya sehingga gaji karyawannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan industri di Jawa Barat lainnya atau Jawa Tengah.

Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula

Daerah industri lainnya seperti di Jawa Barat bagian tengah dan Timur dan daerah-daerah di Jawa Tengah lebih banyak memproduksi textile dan alas kaki.

Industri tekstil dan alas kaki ini membutuhkan banyak sekali tenaga kerja tetapi pada umumnya perusahaan tekstil dan alas kaki ini menggaji karyawannya lebih rendah dibanding industri otomotif.

Sehingga para pengusaha tekstil dan alas kaki mencari daerah yang UMK-nya rendah dalam membangun pabrik.

Maka pilihannya adalah di Jawa Barat bagian tengah dan Jawa Tengah.

Jika gajinya lebih dari UMK maka ia lebih leluasa dalam menentukan rumah yang akan dibeli karena tersedia banyak pilihan. 

Jika gaji 12 juta-an

Nah, untuk artikel ini, saya tertarik membahas seorang karyawan yang memiliki gaji 12 juta-an. Dengan gaji 12 juta-an jabatan seseorang mustinya sudah di atas operator.

Beberapa perusahaan, supervisornya digaji sampai dengan 12 juta-an dalam bentuk take home pay (THP).

Artinya gaji pokoknya mungkin masih di bawah itu. Ditambah dengan bonus, insentif, uang prestasi, lembur dan lain-lain barulah mencapai 12 juta-an.

Posisinya lainnya yang mendapatkan gaji 12 juta-an ialah manejer ke atas.

Pertanyaan yang musti dijawab adalah berapa harga rumah yang sanggup dibeli oleh orang yang bergaji 12 juta rupiah per-bulan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita lihat dulu berapa cicilan perbulan yang sanggup dibayar oleh orang yang bergaji Rp12 juta tersebut.

Bank biasanya menetapkan maksimal cicilan yang sanggup dibayar oleh debitur maksimal 50% dari gaji-nya. Jika gajinya 12 juta maka cicilan yang sanggup dibayarnya adalah Rp6 juta perbulan.

Namun bank selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit ke masyarakat baik untuk kredit produktif maupun untuk kredit konsumtif.

Untuk menjaga keamanan bank maka bank membatasi cicilan maksimal adalah 30%-nya saja. Dengan demikian bank akan merestui pengajuan kredit jika cicilan perbulannya adalah Rp3,6 juta saja.

Dengan perhitungan bahwa 70% lagi alias Rp8,4 juta untuk kebutuhan hidup sehari-hari, selain untuk kebutuhan cicilan lainnya jika ada.

Pasca pelonggaran Loan to Value (LTV) atau Financing to Value (FTV) untuk bank syariah, dimana bank boleh memberikan kredit sampai dengan 100%, maka masyarakat tidak diwajibkan menyediakan DP atau uang muka jika ingin mengajukan KPR. Atau DP-nya 0 persen ketika mengajukan KPR.

Selain DP aturan lainnya adalah bahwa bunga KPR adalah 8% fixed untuk tahun pertama.

Hanya saja memang akibatnya tentu saja hutangnya menjadi lebih besar sehingga cicilan juga lebih besar.   

Simulasi KPR dengan Gaji Rp12 Juta

Harga rumah Rp350 juta

  1. Tenor 15 tahun DP 0 persen:

– Cicilan: Rp3.468.100,-

  1. Tenor 20 tahun DP 0 persen:

– Cicilan: Rp3.035.100,-

Nah, berdasarkan simulasi KPR di atas, jika Anda memiliki gaji Rp12 juta per-bulan maka harga rumah yang bisa diambil adalah antara 300 juta sampai dengan 400 juta, tergantung tenor kredit yang Anda ajukan.

Bisa 15 sampai dengan 20 tahun. Semakin lama tenor kreditnya semakin kecil cicilannya.

Lihat artikel lainnya:

Tags

Gaji 12 Juta Per-Bulan, Bisa Beli Rumah Harga Berapa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti