menjadi developer properti

Langkah Mudah Anda Menjadi Developer Properti

Bisnis properti seperti makhluk indah yang ingin selalu didekati oleh pebisnis lintas sektoral.

Tarcatat beberapa pebisnis yang awalnya bukan pebisnis properti sekarang menjadi pebisnis properti sukses di samping pengusaha properti kawakan yang memang sudah dikenal sebagai orang properti.

Tentu mereka tidak asal memasuki dunia baru bagi mereka tanpa dibekali pemahaman tentang apa yang akan mereka lakukan.

Setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan bagi Anda yang ingin memasuki bisnis properti.

Belajar Dulu untuk Memulai

Memahami ilmu sebenarnya tentang menjadi developer properti penting untuk didapatkan karena banyak hal yang harus diketahui dan dipelajari.

Dengan dibekali pengetahuan akan lebih mudah bagi Anda untuk memulai. Sebaliknya jika tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan dulu dalam memulai sesuatu maka besar peluang terjadi kegagalan.

Di bidang properti, amat berbahaya jika terjadi kegagalan karena akibatnya bisa amat panjang dan mempengaruhi banyak pihak.

Proyek yang gagal memengaruhi banyak pihak

Pihak-pihak yang terpengaruh oleh gagalnya suatu proyek properti adalah para konsumen, jika sudah ada yang membeli proyek pada saat tahapan penjualan awal (preselling).

Mereka yang sudah membeli otomatis meminta kembali uang yang sudah mereka bayarkan ditambah dengan denda karena developer wanprestasi.

Ini resiko terkecil, karena ada kemungkinan walaupun para pembeli itu sudah menerima pengembalian uang mereka ada kemungkinan mereka akan membawa ke ranah hukum.

Jika ini terjadi maka akan menghabiskan waktu energi dan biaya mengurusnya di ranah hukum.

Selanjutnya pihak yang mungkin saja akan terpengaruh adalah para supplier, para vendor, karyawan dan pihak lainnya.

Para supplier ada kemungkinan dirugikan jika suatu proyek gagal lanjut, kemungkinannya adalah si supplier percaya proyek akan lancar dalam pelaksanaan sehingga ia mau saja mensuplai kebutuhan proyek, seperti material, barang-barang konsumsi dan lain-lain.

Proyek mangkrak juga sudah amat sering merugikan kontraktor. Pekerjaan kontraktor sudah jalan sedemikian rupa. Otomatis si kontraktor sudah mengeluarkan uang.

Sesuai kontrak dengan developer akan dibayar dengan termin tertentu. Tetapi apa daya, ketika pekerjaan ketika termin pembayaran tiba si developer tidak sanggup membayar. Kasian kontraktornya.

Belajar menjadi developer bisa dengan membaca buku

buku properti

Belajar menjadi developer properti bisa dengan membaca buku-buku tentang properti. Karena saat ini banyak penulis buku yang membahas tentang menjadi developer properti.

Diantara penulis buku tersebut ada yang memang praktisi developer properti.

Ada juga yang berbekal pengetahuan akademis lalu menulis buku. Keduanya sih ok ok saja karena para penulis itu akan memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap bisnis properti.

Ini bahkan bagus untuk para pembelajar karena akan meningkatkan wawasan tentang dunia properti.

Ada yang ditulis dan dilihat dari sisi praktisi ada juga yang menulis dari sudut pandang akademisi, atau sekurangnya kaidah penulisan buku mengikuti kaidah akademis.

Jika buku ditulis oleh seorang praktisi maka buku tersebut lebih banyak membahas strategi dan kejadian-kejadian empiris yang terjadi di lapangan.

Tetapi jika buku ditulis oleh seorang akademisi maka pola penulisan juga lebih ke ranah akademisi, juga akan menyerempet ke masalah hukum properti dan pertanahan.

Bertanya langsung ke praktisi bisnis properti

Selanjutnya belajar tentang bisnis properti juga bisa dengan cara bertanya langsung ke orang yang lebih dulu menekuni bisnis properti.

Atau cara praktis adalah dengan mengikuti seminar atau workshop tentang menjadi developer properti.

Memang untuk mengikuti kelas seminar atau workshop tersebut memerlukan sejumlah biaya, tetapi jika dihitung biaya yang dibutuhkan untuk mengkuti seminar atau workshop tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan benefit yang akan didapatkan dengan mengkuti seminar properti atau workshop developer properti tersebut.

Karena seorang pemateri workshop tentu sudah mengalami perjalan bisnis properti yang berliku. Ilmu-ilmunya adalah ilmu empiris dan praktis hasil bergelut langsung di lapangan.

Inilah yang mahal, karena dengan adanya pengalaman di lapangan dalam menekuni bisnis properti, Anda sudah tahun mana yang musti dihindari. Dan mana jalan yang musti ditempuh.

Dan yang lebih penting adalah pemateri akan menjadi mentor bagi Anda untuk memulai bisnis properti Anda.

Dengan adanya mentor maka bisnis properti Anda akan berjalan dengan panduan. Perjalanan bisnis properti Anda ada yang menuntun supaya tidak terjadi gagal proyek.

Perhatikan Kondisi Ekonomi Makro

Sektor properti dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Nasional. Sektor properti dipengaruhi oleh tingkat inflasi atau pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang bagus menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan daya serap masyarakat terhadap produk properti juga meningkat.

Tak ketinggalan tingkat suku bunga bank sangat berpengaruh terhadap kemampuan beli masyarakat karena berhubungan dengan besarnya cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), terutama terhadap perumahan kelas menengah ke bawah.

Lain halnya untuk perumahan subsidi, pemerintah memperhatikan secara langsung dengan membuat peraturan khusus untuk memudahkan masyarakat berpendapatan rendah memiliki rumah.

Nilai tukar Rupiah

Selain itu nilai tukar Rupiah juga berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sektor properti.

Pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap proyek properti akan terasa jika sebuah proyek properti menggunakan banyak material impor.

Karena biasanya membeli material dari luar negeri dengan mata uang Dollar sementara harga jual tetap dengan Rupiah.

Sehingga apabila terjadi kenaikan harga Dollar maka otomatis cost pembangunan bertambah yang disebabkan naiknya harga material.

Pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap suatu proyek akan terasa jika developer menggunakan pinjaman luar negeri dengan mata uang Dollar.

Sehingga jika nilai Rupiah turun terhadap Dollar maka nominal hutang yang harus di bayar kepada kreditur luar negeri tersebut menjadi lebih tinggi.

Sebenarnya tidak masalah jika harga jual produk juga dalam Dollar sehingga tidak berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dollar.

Tetapi yang terjadi selama ini, jarang sekali perumahan atau produk properti lainnya dijual dengan dalam Dollar. Mayoritas dijual dalam mata uang dalam negeri.

Intinya sebagai developer Anda harus terus memonitor perkembangan ekonomi makro Negara kita dalam bentuk tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, suku bunga bank, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah dan lain-lain.

Ini akan berguna untuk menentukan exit plan jika terjadi krisis ekonomi dan moneter seperti pernah terjadi pada akhir dekade 90-an.

Teruslah Belajar

Dunia terus berputar, perkembangan ilmu dan strategi-strategi dalam menjalankan bisnis terus mengalami perubahan bahkan kemajuan, tak terkecuali di dunia properti utamanya sebagai developer properti.

Dulu, tidak ada yang berfikiran bahwa orang bisa menjual ratusan unit rumah atau apartemen terjual habis dalam satu hari. Tetapi saat ini itu sudah menjadi berita yang bukan bombastis lagi karena sudah sering terjadi.

Bahkan penjualan ratusan unit properti sold out hanya dalam hitungan jam. Bahkan ada konsumen yang mengaku sudah berjuang keras ingin membeli, antri, berebut tapi akhirnya tidak kebagian.

Dalam tulisan pendek ini Saya tidak mengkaji bagaimana tim marketing mereka melakukannya, yang Saya kagumi adalah kondisi yang mereka ciptakan sehingga konsumen berebut.

Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan belajar, belajar mempelajari produk yang dicari konsumen, belajar bagaimana menciptakan kondisi psikologis terdesak harus mengambil keputusan oleh konsumen saat itu juga, belajar mengaduk-aduk emosi konsumen agar merasa rugi besar kalau tidak membeli saat itu juga.

Intinya adalah teruslah belajar, bahkan kita disuruh belajar sampai ke negeri Tiongkok, belajar dari ayunan sampai meninggal. Never stop learning!

Orang-orang yang terbuka fikirannya untuk belajar akan jadi pemenang, ibarat gelas, teruslah menganggap gelas Anda kosong, sehingga terus bisa diisi alih-alih Anda menganggap bahwa gelas Anda sudah penuh sehingga air atau kopi luwak yang dituang akan tumpah.

MubazirSayang kan, karena Saya seorang penikmat kopi.. 😀

Lihat artikel lainnya:
Langkah Mudah Memulai Bisnis Developer Properti Yang Bisa Anda Praktekkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti