Untuk menjadi developer properti, salah satu langkah yang bisa Anda lakukan adalah menjadi karyawan sebuah perusahaan pengembang properti terlebih dahulu.

Karena dengan menjadi karyawan sebuah perusahaan developer properti maka Anda akan memahami pengembangan sebuah proyek properti.

Cerita ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda;

Sebutlah namanya Andy, begitu dia dipanggil sehari-hari, saat ini dia sudah mengembangkan beberapa proyek perumahan skala cluster. Tidak banyak-banyak unitnya per-lokasi, ada yang 10 unit, ada yang 17 unit ada juga yang hanya 4 unit.

Walaupun dengan mengembangkan perumahan dengan skala kecil, dia sudah cukup puas tapi belum sepenuhnya puas.

Impiannya adalah suatu hari ia akan mengembangkan proyek skala kawasan. Ia sedang mempersiapkan diri jika suatu saat peluang yang diimpikannya datang.

Apa peluang itu?

Mungkin saja ia akan bertemu dengan seseorang yang memiliki visi yang sama; ingin membangun sebuah peradaban di suatu lokasi dan bersedia menjadi partner-nya.

Diharapkan partner-nya itu adalah orang yang memiliki sumber daya yang tidak ia miliki.

Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula

Jika Andy masih kekurangan modal untuk membangun sebuah proyek yang besar maka diharapkan partner-nya adalah orang memiliki itu.

Sehingga dengan modal pengalaman yang sudah ia miliki akan ditopang oleh modal yang dibawa partner-nya.

Bagaimana Mr. Andy memulai menjadi pengembang perumahan?

mulai jadi pengembang

Dulu ia mulai dengan menjadi karyawan sebuah perusahaan developer properti. Dengan menjadi karyawan developer maka ia memiliki akses ke pengetahuan tentang strategi mengelola sebuah proyek properti.

Mulai dari strategi manajemen, strategi mengatur cashflow, pembiayaan, marketing dan lain-lain amat mudah ia dapatkan. Karena dia adalah orang dalam perusahaan.

Karena semangat kerjanya yang tinggi beberapa kali pimpinannya juga ikut membawanya ke pertemuan-pertemuan bisnis dengan relasi sehingga mantaplah sudah ilmu yang diperolehnya.

Ilmu lapangan sudah nggelotok di kepalanya karena tiap hari dia ada di lapangan. Ilmu manajemen juga ia peroleh karena langsung berinteraksi dengan para ahlinya.

Ketika suatu saat ia merasa sudah punya cukup bekal maka ia putuskan resign dari kantor dan mulai petualangannya memulai proyek sendiri.

Ketika ia menjadi karyawan properti memang ia berpengalaman dari segi manajemen proyek tetapi ia tidak tahu cara memulai dari awal seperti bagaimana mencari lahan untuk dijadikan proyek properti.

Oleh karena itu ia ikut workshop developer properi yang di adakan oleh asriman.com.

mengikuti training developer

Dengan mengikuti workshop dua hari maka lengkaplah sudah ilmu yang diperolehnya. Karena dalam workshop ia mendapatkan ilmu yang selama ini masih belum dikuasai, bagaimana mencari lahan yang layak dan bagaimana strategi mengakuisisinya.

Jika dulu saat masih kerja di perusahaan developer ia sudah amat fasih mengerjakan proyek tapi untuk memulai proyek dari awal, dari nol ia masih blank.

Ya, itulah tantangannya jika seseorang berpindah kuadran dari seorang karyawan menjadi entrepreneur.

Jika dulu sebagai karyawan ia mengerjakan apa yang sudah tersedia, sekarang ia harus meng-create sendiri apa yang akan dikerjakan.

Dulu, ada atau tidak ada yang akan dikerjakan ia mendapatkan gaji. Untung atau rugi perusahaan ia tetap menerima gaji di akhir bulan. Itulah adat seorang karyawan bukan?

Skala 0 sampai dengan 100

Melihat kondisi Andy dulunya bisa kita buat sebuah analogi, marilah kita anggap icak-icak skala pelaksanaan proyek dari 0 sampai 100, maka ia sudah amat ahli mengerjakan proyek dari posisi 50 sampai dengan selesai atau 100.

Dimana posisi 50 sampai dengan 100 adalah kondisi proyek sudah mulai pembangunan infrastruktur dan membangun unit-unit rumah sampai dengan serahterima kepada konsumen.

Sedangkan posisi 0 sampai dengan 50 adalah proses mengakuisisi lahan sampai dengan mengurus perijinan.

Tentu saja proses mengakuisisi lahan sampai dengan mengurus perizinan ini dilakukan oleh bagian legal atau business development suatu perusahaan.

Sedangkan ia adalah tenaga lapangan, sehingga tidak tahu menahu proses ini. Yang ia tahu adalah ketika memulai mengerjakan fisik proyek.

Belajar di workshop tentang tahapan 0 sampai dengan 50

Jadi dengan mengikuti workshop pengetahuannya tentang proyek sudah lengkap, dari 0 sampai dengan 50. Dari mencari lahan yang layak, negosiasi sampai dengan mengurus perizinan proyek.

Sedangkan posisi dari 50 sampai dengan 100 ia sudah paham karena tugasnya selama ini memang sebagai pelaksana lapangan. Ia sudah berkecimpung dalam pengerjaan fisik proyek sampai dengan penjualan dan serahterima kepada konsumen. 

Melihat kisah Andy ini bisa menjadi contoh untuk dirimu yang ingin menjadi pengembang properti.

Ia mencari ilmunya lebih dulu, dengan menjadi karyawan developer lalu dilengkapi dengan ikut workshop. Selain itu ia juga rajin membeli buku tentang bisnis properti.

Dari beberapa sumber inilah ia mendapatkan pengetahuan tentang menjadi pengembang.

Ketika pengetahuan sudah matang, datanglah peluang, maka sukses sudah ada dalam genggaman. Congrats Andy Saripudin Saleh

Note: Bukan nama sebenarnya

Lihat artikel lainnya:
Menjadi Karyawan Developer Properti Lebih Dulu, Langkah Mudah Menjadi Pengembang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti