Banyak kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan oleh orang dalam mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). KPR disini maksudnya kredit pemilikan rumah kepada bank.

Karena sekarang ini ada juga kredit pemilikan rumah kepada pengembang langsung. Kredit skema ini dibuat oleh developer properti syariah.

Developer properti syariah ini dalam pengembangan proyeknya tidak menggunakan bank sama sekali, baik bank syariah apalagi bank konvensional, baik pada tahapan membeli lahan, membangun maupun dalam hal penjualan kepada konsumen.

Tetapi ada juga developer properti syariah yang tetap menggunakan bank dalam pengembangan proyek, yaitu bank syariah. Kalau KPR dengan bank konvensional keuntungan untuk bank itu dalam bentuk bunga, sedangkan KPR dengan bank syariah keuntungan untuk bank itu dalam bentuk margin atau bagi hasil.

Kita kembali ke kesalahan yang umum dilakukan calon debitur sehingga pengajuan KPR-nya ditolak. Kenapa kesalahan-kesalahan itu terjadi? Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena masyarakat pada umumnya tidak memahami cara kerja bank.

Nah, langkah berikut bisa dilakukan supaya pengajuan KPR Anda disetujui oleh bank. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mendatangi beberapa bank pemberi kredit. Jadi bukan hanya ke satu bank saja.

Kenapa harus mendatangi beberapa bank pemberi kredit? Karena harus dipahami bahwa setiap bank memiliki produk dengan persyaratan tersendiri dalam menyalurkan KPR. Oleh karena itu Anda harus mendatangi beberapa bank sebelum memutuskan mengajukan aplikasi kredit kepada suatu bank.

Contohnya, Ada bank yang hanya memperhitungkan penghasilan resmi seperti gaji tanpa mau memperhitungkan penghasilan tidak resmi walaupun itu bisa dibuktikan.  

Informasi lainnya yang harus Anda dapatkan adalah berapa besarnya plafond kredit yang bisa didapatkan setelah memberikan informasi mengenai objek jaminan dan kemampuan keuangan anda.

Hal ini diperlukan agar anda tidak terjebak dalam pengajuan KPR yang tidak sesuai dengan kemampuan yang menyebabkan aplikasi KPR anda ditolak. Dengan adanya data mengenai kemampuan keuangan anda maka bank akan memberikan advice mengenai harga rumah yang bisa anda ajukan.

Informasi penting lainnya yang harus anda dapatkan adalah tabel angsuran yang menggambarkan besarnya cicilan yang harus anda bayarkan tiap bulannya. Dalam tabel itu juga memuat lamanya cicilan dan sistem perhitungan pokok dibanding bunga atau marjin.

Selain itu anda juga dapat menanyakan informasi mengenai biaya-biaya lain yang timbul dalam proses pengajuan KPR, misalnya berapa besarnya provisi, administrasi, asuransi, biaya appraisal, biaya notaris dan PPAT dalam bentuk Akta Jual Beli atau AJB, Akta Pemberian Hak Tanggungan atau APHT, Akta Pengikatan Jual Beli atau PJB, biaya balik nama dan pemasangan Hak Tanggungan ke Kantor Pertanahan setempat (BPN).

Bank juga akan memberikan persyaratan dokumen yang harus dipenuhi untuk pengajuan KPR ini. Dokumen-dokumen itu merupakan dokumen formal yang menyangkut data objek jaminan, data diri dan pasangan dan keterangan mengenai penghasilan.

Kita harus melengkapi apapun persyaratan yang diminta oleh bank. Karena dengan data yang lengkap dan benar akan mempercepat bank memproses aplikasi anda.

Selanjutnya, apabila anda sudah melalui tahapan ini, maka anda sudah bisa mendapatkan gambaran besarnya pembiayaan yang bisa anda dapatkan dan memilih yang paling sesuai dengan kemampuan keuangan anda.

Baik dari segi besaran uang muka ditambah dengan biaya-biaya yang menyertainya, maupun dari besarnya cicilan perbulan dan lamanya jangka waktu KPR.

 

Lihat artikel lainnya:
Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Sehingga Permohonan KPR-nya Ditolak
Tagged on:         

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti