Pentingnya penguasaan product knowledge

Penguasaan terhadap product knowledge merupakan syarat mutlak yang wajib dimiliki oleh seorang broker professional.

Tanpa penguasaan terhadap kondisi properti yang sedang Anda promosikan, Anda hanya akan sering memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Dan pada saat konsumen tahu yang sebenarnya maka mereka akan mulai berfikir bahwa Anda membohongi mereka.

Jika kondisi ini terjadi pada Anda sangat sulit untuk mengkonversi prospek menjadi buyer, karena tidak ada trust yang terbangun sebagai cikal bakal terjadinya closing.

Sangat jelas bahwa penguasaan product knowledge menjadi pembeda yang nyata seorang broker professional dengan broker tradisional.

Seorang broker profesional harus dapat menjawab setiap pertanyaan calon konsumen dengan jelas. Berbeda dengan broker tradisional, karena jarang broker tradisional yang menguasai product knowledge dengan sangat baik. 

Mereka berkerja sebagai broker cenderung sebagai penghasilan tambahan, sehingga mereka tidak dituntut untuk closing karena walaupun tidak closing, mereka bisa mendapatkan penghasilan dari sektor lain.

Tak jarang seorang broker tradisional kesulitan menerangkan tentang product kepada calon pembeli karena mereka memang tidak menguasainya. 

Pembeli ingin mendapatkan informasi produk secepatnya

Dan seorang buyer dengan banyak pilihan tidak suka menunggu informasi lanjutan, karena mereka adalah makhluk yang tidak sabar untuk mendapatkan keinginan mereka secepat mungkin.

Adalah wajib hukumnya seorang broker profesional melayani konsumennya sampai mereka memutuskan pilihan.

Product knowledge tentang legalitas

Product knowledge tersebut meliputi kondisi legalitas dan kondisi fisik properti, yang meliputi:

1. Apakah property tersebut sudah sertipikat?

Kalau sudah sertipikat apakah berupa Sertipikat Hak Milik (SHM) atau Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Sertipikat Hak Pakai (HP). Jika sertipikat HGB atau HP ada batasan masa berlakunya.

2. Apakah properti tersebut sudah punya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)?

Kalau iya, tahun berapa IMB/PBG diterbitkan?

Karena ada kemungkinan bank tertentu mensyaratkan IMB tahun yang tidak terlalu lama yang bisa diterima, hal ini penting jika prospek membeli via KPR.

3. Apakah punya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) tahun berjalan?

Dan kepastian dari owner bahwa jika ada tunggakan akan menjadi tanggungjawab penjual.

4. Jika nama yang tertera di sertipikat sudah meninggal dunia, maka diperlukan surat keterangan kematian dan surat keterangan waris. Sebaiknya ini sudah ada sebelum memulai proses pemasaran property, karena bisa mereduksi waktu proses transaksi.

Syarat diatas merupakan syarat legalitas yang harus diketahui secara persis oleh seorang profesional broker.

Pruduct knowledge tentang kondisi fisik

Selain penguasaan terhadap syarat legalitas properti seperti tertera di atas, professional broker juga harus memiliki knowledge yang cukup terhadap kondisi fisik properti.

Kondisi fisik properti yang harus dikuasai oleh seorang professional broker meliputi:

  1. Luas bangunan dan luas tanah, penyebutannya seiring dengan jumlah lantai. Biasa dilambangkan dengan LB/LT, dalam bahasa properti sering diindentikkan dengan sebutan “tipe”. Jika seorang mengatakan dijual rumah tipe 75/135, maka properti tersebut mengandung pengertian luas bangunannya 75 m2, dan luas tanahnya 135 m2.
  2. Tema arsitektur yang diusung oleh properti, jika properti berupa rumah tinggal. Apakah tema arsitekturnya modern minimalis, mediteranian, tropical atau bahkan classic. Pastikan anda menguasai kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe arsitektur di atas.
  3. Dijual full furnished atau dalam keadaan kosong.
  4. Jumlah line telepon dan fasilitas lainnya seperti TV kabel, gas alam, CCTV bahkan wi-fi connection.
  5. Dimensi atau ukuran tanah. Dimensi tanah penting bagi seorang pembeli karena berhubungan dengan fasad bangunan secara keseluruhan.
  6. Jumlah kamar, dilanjutkan dengan keterangan adanya main bedroom, kamar tidur pembantu.
  7. Jumlah toilet atau kamar kecil.
  8. Material untuk konstruksi dan finishing.
  9. Sanitair.
  10. Dapur basah dan dapur kering.
  11. Terkena banjir atau tidak.
  12. Fasilitas umum yang ada disekitar lokasi. Fasilitas umum tersebut berupa pusat perbelanjaan, lifestyle, sekolah internasional, pasar tradisional, tempat ibadah, sport center dan fasilitas lainnya yang berada sekurangnya 3 (tiga) kilometer dari lokasi.

Product knowledge untuk properti primary

Untuk properti primary biasanya product knowledge seperti tercantum di atas sudah terangkum dalam marketing tools-nya.

Dengan dikuasainya product knowledge sepert dijabarkan di atas maka anda layaknya rockstar di hadapan para konsumen Anda.

Apalagi ditambah dengan cara presentasi yang antusias dan wajah yang melambangkan convidence yang tinggi.

Kemungkinan closing akan semakin besar… Goodluck Brader!!!

Lihat artikel lainnya:
Product Knowledge, Senjata Ampuh Professional Broker

3 thoughts on “Product Knowledge, Senjata Ampuh Professional Broker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti