Bisnis developer properti adalah bisnis yang padat modal
Bisnis developer tidak berbeda jauh dengan bisnis-bisnis yang lain, yaitu sama-sama membutuhkan modal. Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa bisnis developer merupakan bisnis high intensive capital atau bisnis padat modal.
Benarkah demikian?
Jika penilaiannya hanya dilihat dari sisi besarnya modal yang dibutuhkan untuk merealisasikan sebuah proyek, maka penilaian tersebut tidak salah, karena untuk merealisasikan proyek properti memang membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Pendanaan eksternal
Namun, jika dilihat lebih jauh, sumber pendanaan sebuah proyek properti bisa dari eksternal, tidak harus modal sendiri. Karena banyak investor yang senang membiayai sebuah proyek properti.
Artinya, orang dengan modal terbataspun bisa membangun sebuah proyek properti, bahkan dengan skala besar sekalipun dengan syarat harus mampu menggalang pendanaan dari pihak lain.
Beberapa sumber pendanaan tersebut ialah dari investor, perbankan, kontraktor, supplier material, konsumen dan pemilik lahan.
Manfaatkan investor untuk membiayai proyek Anda
Salah satu sumber permodalan untuk membiayai sebuah proyek properti adalah dari investor. Investornya bisa berupa perorangan atau investor korporat.
Investor perorangan
Investor perorangan lebih fleksibel dalam pembiayaan proyek, tetapi permodalan biasanya tidak terlalu besar.
Satu lagi keuntungan investor perorangan adalah pendanaan bisa dilakukan ketika akan memulai proyek.
Investor korporat
Hal ini berbeda dengan investor korporat seperti perbankan, fintech, asset management, dana pensiun, dan lain-lain, mereka sanggup mendanai dalam jumlah besar, akan tetapi biasanya mereka menetapkan syarat yang ketat.
Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah sertifikat tanah dan perizinan proyek sudah harus selesai. Akan lebih baik lagi jika sudah terdapat calon konsumen.
Financial technology
Saat ini selain pendanaan seperti yang kita ketahui pada umumnya ada lagi skema pendanaan lainnya yaitu financial technoloy (fintech) dengan skema crowdfunding.
Pendanaan melalui fintech dengan skema crowdfunding ini pada umumnya melalui platform internet sebagai basisnya.
Jadi platform crowdfunding ini menyediakan proyek untuk didanai oleh masyarakat. Lalu masyarakat membiayai secara urunan dalam jumlah dan waktu tertentu.
Dari sini dapat dilihat bahwa prinsip pembiayaannya berbeda dengan perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya.
Prinsip perbankan adalah bank memiliki dana iddle terlebih dahulu hasil dari simpanan nasabah. Lalu dana iddle ini yang dipinjamkan ke orang yang membutuhkan pembiayaan dengan bunga atau bagi hasil tertentu untuk bank.
Besarnya bunga pinjaman ini jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga atau bagi hasil untuk nasabah penabung, sehingga bank mendapatkan keuntungan.
Sedangkan pembiayaan dengan skema fintech crowdfunding ini, proyeknya tersedia terlebih dahulu.
Setelah ada proyeknya lalu platform fintech mengajak masyarakat membiayai proyeknya secara urunan dengan imbal hasil tertentu.
Memanfaatkan perbankan untuk membiayai proyek properti Anda
Pembiayaan proyek properti juga bisa didapat melalui kredit bank dalam bentuk KYG (Kredit Yasa Griya) atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
KYG adalah kredit untuk pengembang yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan proyek, mulai dari membangun infrastruktur sampai dengan pembangunan unit proyek.
Sementara KPR adalah pembiayaan untuk konsumen yang membeli rumah. KPR ini dapat dikatakan sebagai pembiayaan untuk developer apabila KPR diperoleh ketika rumah belum dibangun.
Jadi pencairan KPR bisa digunakan oleh developer untuk membangun rumah. Dengan demikian untuk membangun rumah developer tidak memerlukan uang dari developer sendiri.
Memanfaatkan kontraktor juga bisa
Developer dengan modal yang terbatas, dapat pula menjadikan kontraktor sebagai salah satu sumber pendanaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menggali pendanaan proyek untuk properti dari kontraktor, salah satunya dengan memakai strategi pembiayaan turn key project.
Melalui strategi ini pengembang melakukan perjanjian kerjasama dengan kontraktor yang akan membangun proyek, dan dalam kerjasama tersebut disebutkan bahwa pembayaran baru akan dilakukan oleh developer kepada kontraktor jika proyek yang dikerjakan telah selesai dan telah diserahterimakan untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan akad kredit.
Melalui strategi turn key project, keuntungan yang didapat developer adalah tidak mengeluarkan modal sama sekali untuk biaya pembangunan proyek, karena semua biaya ditanggung oleh pihak kontraktor.
Setelah pembangunan selesai, developer memang harus membayar biaya pembangunan tersebut, namun masih tetap tanpa menggunakan dana internal perusahaan. Dana untuk membayar kontraktor tersebut diperoleh dari pencairan KPR melalui pihak bank.
Memanfaatkan supplier untuk ikut serta membiayai proyek properti Anda
Bukan hanya kontraktor saja yang bisa dijadikan sebagai sumber modal, tapi juga supplier material.
Jika kontraktor lewat sistem pembayaran setelah proyek rampung atau setelah akad kredit, maka untuk supplier material dengan cara membayar seluruh material yang digunakan untuk pembangunan proyek setelah KPR dicairkan oleh pihak bank.
Jika kredibilitas perusahaan selama ini terjaga, model pendanaan proyek properti seperti ini tidak sulit untuk dilakukan karena akan banyak supplier material yang mau diajak bekerjasama, apalagi developer memberikan harga material yang sedikit lebih tinggi dibanding harga pasar.
Uang konsumen juga bisa dimanfaatkan untuk membiayai proyek Anda
Memanfaatkan uang konsumen untuk membiayai proyek adalah dengan cara menjual proyek ketika unit belum dibangun.
Hal ini lumrah dilakukan karena saat ini jarang sekali developer yang menjual rumah dalam kondisi ready stock.
Pembayaran oleh konsumen bisa dalam bentuk pelunasan bisa juga dalam bentuk hanya uang muka saja. Kondisi yang paling bagus tentu pembayaran cash oleh konsumen untuk unit yang belum dibangun.
Dengan demikian uang dari konsumen bisa digunakan untuk membangun rumah. Dengan demikian Anda sebagai developer tidak butuh uang banyak untuk memulai proyek.
Anggaran yang Anda miliki bisa digunakan untuk keperluan proyek lain.
Hanya saja pembayaran oleh konsumen dengan cara tunai di depan saat rumah belum dibangun ini biasanya dengan harga yang sedikit lebih rendah dibanding harga normal.
Tetapi tergantung kondisi developer, jika memang sedang dalam kondisi butuh cash in akut maka harga lebih murahpun tidak mengapa asalkan kebutuhan proyek dapat terpenuhi.
Memanfaatkan pemilik lahan sebagai pemodal proyek
Selain modal yang dibahas di atas, Anda juga bisa memanfaatkan sumber modal lainnya, yaitu modal dari pemilik lahan.
Hanya saja modal dari pemilik lahan ini bukanlah dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk tanah.
Dimana nantinya tanah dari pemilik lahan tidak perlu dibayar di depan secara tunai. Pembayaran dilakukan secara bertahap atau dengan skema tertentu.
Dengan bersedianya pemilik lahan menyepakati pembayaran tanah tidak tunai di depan sama saja pemilik lahan sudah menarok modalnya di proyek.
Karena jika tidak, seorang developer harus membayar tanah yang jumlahnya cukup besar.
Lihat artikel lainnya:- Begini Cara Developer Mencari Pendanaan untuk Proyek, Mudah
- Menjadi Developer Properti Itu Harus Mampu Menggerakkan Dukungan Dari Orang Lain
- Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Investor Orang Pribadi dan Perbankan
- Kenapa Anda Perlu Ikut Workshop Developer Properti?
- Pintar-pintar Memanfaatkan Sumber Daya Orang Lain untuk Membangun Bisnis Properti
- Ini yang Menjadi Daya Tarik Bisnis Properti: Penghasilannya Besar
- Mengapa Sulit Mencari Investor?
- Strategi Mengelola Keuangan Proyek Properti
- Ini Caranya Supaya Teman Mau Membiayai Proyek
- Begini Cara Menghilangkan Mental Blok Untuk Menjadi Pengembang
- [TRUE STORY] Seni Negosiasi Dari Investor Kaya
- Strategi Mendapatkan Modal Kerja untuk Developer Properti
- Apa Beda Pendanaan Crowdfunding Syariah Dengan Bank?
- Strategi Mendapatkan Investor untuk Proyek Properti Anda
- Begini Cara Mensiasati Kebutuhan Modal yang Besar di Bisnis Properti
Selamat malam guru..
Kalo memanfaatkan Perbankan untuk Membiayai semua proyek Properti yg akan di bangun, berapa lama kah proses pencairan dana dari bank turun?
dan apakah besaran dana yg cair dari bank sesuai nilai lahan yang sudah dijaminkan dan nilai oleh pihak aprraisal/penilai.
Terima kasih guru, mohon dijawab, saya semangat ingin terjun ke dunia developer, sy masih sangat pemula, modal saya hanya semangat belajar dan langgsung memperaktikanya.
Bgmn cara mendapatkan pendana proyek properti di kota ternate
Ini investasi properti terbaik untuk menghindari ketidak beruntungan di rumah kuno