Ketika dirimu sudah “diproklamirkan” sebagai seorang developer properti maka akan banyak sekali broker properti yang menawarkan “barang dagangannya” kepadamu. Terutama berupa tanah kosong yang sekira bagus untuk pengembangan proyek properti.

Proyek properti ini bisa saja perumahan, apartemen, komplek ruko atau perkantoran atau jenis properti lain yang cocok dengan profil lokasi.

Seleksi tanah yang ditawarkan padamu

Tahap pertama dirimu harus menyeleksi mana lokasi yang masuk kriteria, mulai dari kriteria harga, luasan, target market dan lainnya. Tentu harus disesuaikan dengan rencana bisnismu dalam bisnis properti ini.

Menyeleksi awal bisa dilakukan secara mandiri dengan bantuan google maps. Caranya mudah. Ketika ditawarkan lokasi dirimu minta tag lokasi di google maps lalu lihat-lihat di google maps tersebut sekitaran lokasi apakah sesuai dengan rencana proyek.

Karena di google maps tersebut bisa dilihat bagaimana kondisi lokasi, apakah berupa sawah, kebun, tanah keras, atau ada empang. Semua bisa dilihat.

Atau posisi lokasi persisnya dari benchmark yang diketahui. Misalnya berapa jauh dari pasar, dari stasiun atau dari pintu tol dan lainnya.

Jadi jangan paksakan dirimu survey semua lokasi. Survey hanya lokasi yang sudah dilakukan analisis awal dan sesuai dengan kriteria.

Setelah dapat beberapa lokasi yang sekira cocok dengan kriteria, barulah rencanakan untuk survey. Langkah survey ini harus dirimu lakukan supaya mendapatkan gambaran yang sebenarnya dari calon lokasi proyek.

Survey untuk memata-matai

Sambil survey ke lokasi jangan lupa lakukan kegiatan “mata-mata” dalam arti memata-matai proyek yang sedang dibangun dan dipasarkan di sekitar lokasi.

Dengan melakukan ini dirimu dapat gambaran harga jual dari proyek yang sedang dikembangkan. Selain juga mendapatkan detil seperti desainnya, spesifikasi material yang digunakan, cara bayar kepada konsumen dan data lainnya yang dibutuhkan.

Setelah mendapatkan harga jual proyek di sekitar rencana lokasi dirimu bisa berhitung berapa harga yang layak untuk lahan yang sedang ditawarkan kepadamu.

Survey untuk mendapatkan info dari warga

Satu lagi kegunaan survey lokasi adalah untuk mendapatkan info lebih jelas tentang tanah yang sedang ditawarkan kepadamu. Misalnya apakah tanah tersebut tidak ada sengketa, atau bermasalah dengan siapapun.

Informasi ini bisa dirimu dapatkan dengan ngobrol-ngobrol dengan warga yang ada disekitar. Lebih bagus lagi jika dirimu bisa ketemu dengan ketua RT setempat.

Cari informasi tentang lahan tersebut, karena biasanya ketua RT adalah orang penduduk asli sehingga paham tentang cerita atau peristiwa yang terjadi di wilayahnya.

Bahkan jika tentang tanah Pak RT akan sangat bersemangat sekali karena banyak Ketua RT yang juga berprofesi sebagai broker tanah, terutama di wilayahnya. Jadi jagalah hubungan baik dengan Pak RT.

Jika tanah tidak ada sengketa

Jika Pak RT mengatakan bahwa tanah tersebut tidak ada sengketa bahwa ia tahu persis siapa pemiliknya, maka silahkan lanjutkan langkah selanjutnya, yaitu melakukan pengecekan legalitas ke instansi terkait.

Jika tanah masih berupa girik, maka pengecekan ke kantor desa atau lurah. Tetapi jika tanah sudah bersertifikat maka pengecekan dilakukan ke kantor BPN.

Untuk mengecek ini biasanya orang lebih senang bekerjasama dengan Notaris. Karena Notaris memiliki akses untuk mengecek sertifikat. Hanya saja dengan Notaris ini ada biaya sebagai jasa, selain ada juga biaya untuk pemasukan ke negara.

Tetapi jika Pak RT bilang bahwa tanah tersebut bermasalah, sengketa apalagi jika ia bisa menerangkan kronologisnya maka sebaiknya cari tanah lain.

Tidak usah berfikir untuk ikut menyelesaikan tanah sengketa. Karena sengketa tanah membutuhkan waktu, energi dan biaya yang tidak sedikit. Masih banyak tanah kosong yang tidak sengketa di Indonesia.

Jadi ketika ditawarkan tanah untuk proyek, langkah wajib yang musti dirimu lakukan adalah survey langsung tanah tersebut. Jangan percaya saja kepada apa yang disampaikan oleh mediator.

Karena bagi mediator biasanya semua tanah yang ditawarkan dianggap bagus. Karena kepentingan mereka adalah bagaimana cara menjual tanah dan mendapatkan komisi atas penjualan tersebut.

Penulis: Asriman A. Tanjung, ST
Penulis buku Cara Benar Meraih Sukses Di Bisnis Properti yang diterbitkan Gramedia
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina DEPRINDO (Developer Properti Indonesia), asosiasi developer properti yang sudah diakui pemerintah
Pemilik asriman.com, blog properti nomor 1 di Indonesia

 

Lihat artikel lainnya:
Jangan Lupa Survey Langsung Tanah yang Ditawarkan Oleh Broker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 28-29 September 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti