Anda sedang mencari investor untuk proyek properti Anda? Tapi tidak tahu bagaimana cara menyusun proposal proyek yang baik seperti apa? Simak beberapa item penting berikut ini.
Pertama kali yang harus diselaraskan pemahamannya adalah apa sih kebutuhan investor dalam berinvestasi? Nah ada 3 hal yakni Trust, Safety, Profitability. Singkatnya Trust adalah masalah kepercayaan investor kepada Anda. Safety adalah keamanan investasinya. Profitability adalah tingkat keuntungan atas investasi.
Kedua proposal tidak harus tebal dan tidak harus detil. Mungkin ini agak membuat anda shock. Biasanya Anda menemukan proposal bisnis properti yang tebal-tebal. Dari penjelasan sampai analisa pasar hingga perhitungan RAB. Pertanyaannya, apakah dibaca oleh investor Anda? Ingat, investor Anda pegang uang, tentu pekerjaan mereka bukanlah untuk membaca proposal panjang Anda.
Ada yang namanya Executive Summary, semacam penjelasan singkat atas proyek yang memuat dimana proyek akan dilaksanakan, potensi pasarnya, total omzetnya, modal yang harus disiapkan, dan gambar-gambar pendukung. Selembar dua lembar sudah sangat cukup. Usahakan dalam 5 menit bisa selesai dibaca dan dipahami.
Dalam membuat Executive Summary, gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti. Anda tidak harus menggunakan bahasa ROI, IRR, PAYBACK PERIOD. Kadang bahasa itu tidak begitu penting. Yang penting Anda bisa menjelaskan maksud dan tujuan berinvestasi. Jelaskan pula bagaimana mengamankan investasi investor ke Anda.
Ketiga adalah data pendukung. Ini penting, sedikit mendetilkan apa yang ada dalam Executive Summary. Tapi ingat tidak perlu terlalu mendetil. Data apa saja itu?
- Lokasi proyek
- Luas proyek
- Siteplan awal
- Proyeksi Rugilaba
- Proyeksi Modal yang Dibutuhkan berikut jangka waktu dan bagi hasilnya
- Bila perlu tambahi rencana desain promosi Anda.
Kalau Anda menyusunnya sesuai penjelasan di atas, tebak-tebakan saya, proposal bisnis properti Anda tidak akan lebih dari 10 halaman. Tapi proposal bisnis properti Anda akan menjadi 10 halaman yang super powerful. Mengapa? Karena mudah dipahami dan tujuannya jelas!
Apakah cukup? Ya tentu saja tidak cukup, proposal hanyalah pintu pembuka bukan? Bila pintu sudah terbuka, saatnya mengucap salam dan menjelaskan isi proposal Anda dengan presentasi yang lebih mendetil. Baru data yang lebih detil disampaikan.
Selamat mencoba.
Sumber: YukBisnisProperti.org
Lihat artikel lainnya:- Ini Tips Membuat Proposal Kerjasama Bisnis Properti
- Mengapa Sulit Mencari Investor?
- Menawarkan Proyek Properti Ke Investor, Hal-Hal Yang Harus Dipahami
- Menekan Ketakutan Menjadi Developer Dengan Merubah Mindset
- Begini Cara Menghilangkan Mental Blok Untuk Menjadi Pengembang
- Begini Cara Menjadi Investor Properti yang Mudah Anda Praktekkan
- Bagaimana Cara Menjual Diri di Hadapan Kolega Bisnis (Lagi)
- Begini Cara Memilih Broker Properti yang Bagus untuk Investor Properti
- Butuh Mentor? Ini Dia Kiat Menyerap Ilmu dari Mentor
- Strategi Mendapatkan Investor untuk Proyek Properti Anda
- Apa yang Dimaksud Pimpro Dalam Inisiasi Proyek Deprindo
- Mudahnya Seorang Arsitek Menjadi Pengembang, Begini Langkah-Langkahnya
- Menjadi Developer Properti Itu Harus Mampu Menggerakkan Dukungan Dari Orang Lain
- Begini Untung Ruginya Menggunakan Kontraktor Dalam Membangun
- Ini Dia Strategi Jitu Mencari Properti di Bawah Harga Pasar
Bermanfaat sekali 🙂