Menaikkan harga penawaran adalah salah satu cara yang bisa dirimu praktekkan ketika negosiasi dengan pemilik lahan menemui jalan buntu.
Kondisinya adalah pemilik lahan tidak mau harga lebih rendah dan pembayaran harus tunai keras. Saklek!
Kalau harga dinaikkan rugi dong kita? Nggak lah, secara nominal kita memang rugi karena harus membayar tanah dengan harga yang lebih tinggi.
Tetapi sebenarnya kita lebih untung jika penawaran kita diterima karena dengan menawarkan harga lebih tinggi ada kompensasi yang sebanding yang harus kita terima.
Kompensasi itu adalah pembayaran tidak tunai di depan sebesar harga tanah.
Jika keukeuh minta tunai, tinggalkan saja
Jika harga sudah dinaikkan tetapi pemilik lahan tetap ingin pembayaran tunai, maka tinggalkan tanah itu cari yang lain. Tanah itu bukan jodohmu.
Bersabarlah jodohmu mungkin sedang bersolek di suatu lokasi, sementara ia sedang menunggumu. Jadi jangan berhenti mencari lahan.
Itulah tantangan developer ekstrim, developer ekstrim itu maksudnya adalah tanah ga punya, modal juga tidak punya.
Satu yang harus tetap harus dirimu punya yaitu impian dan kemauan yang keras untuk mewujudkan impian tersebut. Jangan sampai impianmu dicuri orang.
Mari kita lanjut, pembayaran tidak tunai di depan maksudnya gimana?
Membayar tanahnya secara bertahap
Maksudnya ialah pembayaran tanahnya bertahap sampai lunas. Besar dan waktu tahapannya tergantung negosiasimu dengan pemilik lahan. Terutama tentang besarnya uang muka tanah atau DP.
Jika kebutuhan uang untuk mengakuisisi lahan lebih rendah, maka uang tersebut bisa dirimu alokasikan untuk pekerjaan lain karena proyek butuh uang lebih banyak di awal-awal untuk mengurus legalitas, perijinan, pekerjaan persiapan lokasi dan lain-lain.
Jadi dengan membayar tunai di depan dirimu butuh uang cash yang besar untuk memulai proyek. Lain halnya jika mempraktekkan strategi ini maka dirimu hanya butuh beberapa persen saja dari harga tanah di depan.
Taroklah dirimu tawarkan sepuluh atau duapuluh persen dari harga tanah sebagai DP.
Maka dengan hanya membayar sepuluh persen saja dirimu sudah mendapatkan tanah dengan harga sepuluh kali lipat dari yang dirimu bayarkan. Luar biasa bukan?
Dengan hanya membayar uang muka saja, maka kebutuhan modal proyekmu menjadi lebih kecil.
Jika modal proyek lebih kecil maka ada peluang dirimu menawarkan pembiayaan kepada orang lain dengan rencana bagi hasil yang menarik untuk mereka.
Karena bagaimanapun cara pembayaran tanah kepada pemilik lahan, apakah dibayar tunai, bertahap, pembayaran mundur, besarnya laba proyek sama saja.
Karena tanah tetap kita bayar sesuai harga kesepakatan hanya saja waktu pembayarannya saja yang kita mainkan.
Menaikkan harga tanah harus tetap feasible
Tetapi jangan lupa harga tanah yang sudah dinaikkan itu harus tetap dalam kategori harga yang layak. Jangan sampai ketika harga dinaikkan maka harga tanah menjadi sudah tidak layak. Jangan dipaksakan.
Untuk menerapkan strategi ini dirimu harus paham betul bagaimana cara menganalisa harga tanah. Berapa toleransi kenaikan harga tanah yang masih bisa dikatakan feasible.
Contohnya sebidang tanah harganya limaratus ribu permeter persegi, ditawarkan dengan pembayaran tunai.
Nah, dirimu bisa menawarkan harga enamratus ribu permeter persegi dengan syarat pembayaran tanah dengan cara bertahap. Di depan cukup kita bayar uang muka saja (DP).
Jangan lupa harga tanah menjadi enamratus ribu permeter persegi tersebut harus masih layak untuk dikembangkan menjadi proyek.
Lakukan analisa mendalam terhadap harga tanah dengan melihat kompetitor, baik tentang harga produknya, kecepatan laju penjualan, desain produknya dan lain-lain.
Mari kita hitung selanjutnya, jika luas tanah satu hektar maka dibutuhkan uang enam milyar untuk tanah saja, belum lagi untuk mengurus perijinan dan pekerjaan persiapan.
Yang mana pekerjaan-pekerjaan ini pasti butuh uang. Maka dirimu sekurangnya butuh modal enam milyar, tidak bisa tidak, ditambah kebutuhan untuk legalitas dan persiapan lokasi.
Tetapi apabila dirimu bisa negosiasi dengan pemilik lahan bahwa pembayaran cukup sepuluh persen saja di depan maka kebutuhan untuk membayar tanah hanya enamratus juta saja.
Bayangkan harga tanah enam milyar hanya bisa didapatkan dengan uang enamratus juta saja!
Bandingkan dengan jika harga limaratus ribu rupiah permeter persegi secara tunai, maka modal yang musti keluar dari rekeningmu sekurangnya lima milyar rupiah, itu hanya untuk tanah saja, belum lagi untuk pekerjaan legalitas dan lainnya.
Penulis: Asriman A. Tanjung, ST
Penulis buku Cara Benar Meraih Sukses Di Bisnis Properti yang diterbitkan Gramedia
Pendiri DEPRINDO (Developer Properti Indonesia), asosiasi developer properti yang sudah diakui pemerintah
Pemilik asriman.com, blog properti nomor 1 di Indonesia
Lihat artikel lainnya:
- Penting Untuk Mencari Tahu Riwayat Negosiasi Sebelumnya
- Jika Pemilik Lahan Minta Tanahnya Dibayar Tunai Apa Yang Harus Anda Lakukan?
- Poin Krusial yang Musti Disepakati Ketika Negosiasi Pembayaran Lahan
- Pentingnya Bersikap Tabah Ketika Ingin Menjadi Developer Properti
- Strategi Negosiasi dengan Pemilik Lahan: Naikkan Saja Harganya
- Tips Jitu Menegosiasikan Cara Pembayaran Tanah
- Begini Cara Mensiasati Kebutuhan Modal yang Besar di Bisnis Properti
- Dahsyatnya Uang Tunai Dalam Negosiasi Pembayaran Tanah
- Ini Strategi Negosiasi dengan Pemilik Lahan yang Banyak Diabaikan Orang
- Cara Mensiasati Kebutuhan Modal Besar untuk Menjadi Developer Properti
- Negosiasi Cara Bayar Tanah Hanya Jika Pemilik Tidak Banyak
- Membeli Lahan Tanpa Modal: Tawar dengan Harga Lebih Tinggi
- Hindari Mengajukan Penawaran Pada Pandangan Pertama
- Pantaskan Dirimu Jika Ingin Negosiai Dengan Pemilik Lahan
- Jadi Developer Properti Itu Profitnya Gurih Lho