Salah satu hal yang harus diperhatikan ketika akan mengakuisi lahan dan akan dibangun proyek properti adalah tersedianya jaringan listrik di dekat lokasi.
Dekat dalam pengertian bisa langsung ditarik kabel-kabel jaringan listrik tanpa harus pebambahan tiang yang terlalu banyak. Karena penambahan tiang tersebut biasanya dibebani ke developer. Jika penambahan tiangnya terlalu banyak maka akan membebani developer.
Misalnya tiap tiang listrik dihargai Rp2 juta maka apabila dibutuhkan 10 tiang maka developer musti siapkan uang Rp20 juta. Belum lagi harga travo misalnya. Bisa nambah lagi sekitar 100 sampai 300 juta.
Jika harga tanah sudah tinggi
Biaya untuk penambahan tiang ini akan terasa membebani proyek jika harga tanah dalam mengakuisisi sudah tinggi sehingga dengan penambahan biaya dalam penyambungan listik maka harga akusisi menjadi semakin tinggi. Karena biaya-biaya ini dimasukkan ke dalam komponen harga tanah ketika mengakuisisi.
Dan tentu saja nanti ketika menjual biaya-biaya tersebut dimasukkan juga ke dalam komponen harga tanah sehingga harga jual rumah menjadi layak secara hitungan bisnis.
Tetapi apabila lokasi lahan yang akan dibangun tidak memerlukan tambahan tiang maka developer bisa menghemat biaya.
Jika harga tanah lebih murah
Kondisi lainnya yang memungkinkan adalah harga akuisisi lahan yang lebih murah sehingga ketika dimasukkan biaya penambahan komponen jaringan listrik seperti tiang, trafo dan lainnya, harga akuisisi lahan masih feasible. Nah, tanah dengan kondisi ini tidak apa-apa diakusisi. Hanya saja hitung-hitungannya musti matang.
Jaringan listrik untuk perumahan subsidi
Akan lebih sensitif lagi biaya jaringan listrik ini jika lokasi hanya cocok untuk perumahan subsidi. Ini musti dihitung benar-benar karena harga perumaham subsidi tidak bisa dinaikkan untuk menanggung biaya jaringan listrik.
Harga perumahan subsidi sudah ditetapkan pemerintah berdasarkan zona. Ada zona Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Di Pulau Jawa ada kekhususan untuk wilayah Bodetabek. Ada perbedaan harga perumahan subsidi sedikit.
Jaringan listrik untuk perumahan non subsidi
Berbeda perumahan subsidi, biaya untuk jaringan listrik yang memerlukan penambahan tiang lebih bisa dimaafkan karena biaya tersebut bisa dimasukkan ke dalam penambahan harga jual. Karena untuk perumahan non subsidi harga jual tidak ada pembatasa. Selagi ada orang yang beli harga berapapun ya ok ok saja.
Tetapi biasanya jarang perumahan komersil yang membutuhkan penambahan tiang yang banyak ketika menyambung listrik karena perumahan non subsidi biasanya berada di lokasi yang sudah ramai. Sehingga otomatis sudah tersedia infrastruktur jaringan listrik. Jadi amanlah untuk perumahan non subsidi, tidak perlu memikirkan penambahan tiang listrik.
Lihat artikel lainnya:- Perhatikan Jaringan Listrik Jika Akan Mengakuisisi Lahan
- Begini Langkah-langkah Pembangunan Fisik Proyek
- Cara Mudah Menilai Kelayakan Lahan Untuk Dikembangkan Jadi Proyek
- Jika Harus Menguruk, Hitung Betul-Betul Harga Tanah Supaya Proyekmu Sukses
- Kementerian Khusus Perumahan Akan Ada Lagi. Ini Harapan Insan Properti untuk Kementerian Perumahan Rakyat
- Lokasi Itu Memang Sudah Ramai Tapi Belum Cocok Dibangun Apartemen. Mungkin 10 Tahun Lagi Baru Pas. Perhatikan Hal-hal Ini
- Ini Caranya Supaya Teman Mau Membiayai Proyek
- Lokasi yang Kurang Bagus untuk Dibangun Perumahan
- Begini Cara Mendapatkan Untung dari Membeli Tanah Sengketa
- Dahsyatnya Uang Tunai Dalam Negosiasi Pembayaran Tanah
- Jadi Developer Properti Itu Profitnya Gurih Lho
- Ini Tugas Bagian Kontstruksi Di Sebuah Proyek Properti
- Menjual Perumahan Subsidi, Free Biaya-Biaya, Ndak Bahaya Ta?
- Perhatikan Kondisi Fisik Lahan yang Akan Diakuisisi
- Ini Dia Halangan Menjadi Developer Properti Bagi Pemula dan Cara Mengatasinya