Angin positif berhembus di kalangan pengembang dengan diterbitkannya relaksasi 100 persen pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian produk properti ready stock seharga maksimal Rp2 miliar hingga  akhir Agustus 2021 ini.

Selanjutnya relaksasi lainnya adalah diskon PPN 50 persen untuk produk seharga maksimal Rp5 miliar. Tentu saja dengan dihapuskannya PPN maka harga properti menjadi lebih murah sehingga lebih banyak lagi orang yang dapat membeli properti.

Stimulus ini diharapkan menjadi pemicu bergairahnya iklim bisnis properti yang lesu beberapa tahun belakangan, lebih jauh dengan bergeraknya bisnis properti dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara bisnis properti mempengaruhi banyak sektor bisnis. Seperti sektor material, furniture, tenaga kerja, para profesional dan lain-lain.

Sektor material seperti baja, besi, alumunium, material atap bangunan, dinding, lantai, dan lain-lain. sektor furniture tidak hanya menggerakkan bisnis besar tetapi juga memberikan pekerjaan kepada home industri yang menyediakan perlengkapan rumah.

Sementara tenaga kerja dan para profesional yang mendapatkan pekerjaan dengan bergairahnya sektor properti adalah para tukang, termasuk di dalamnya para profesional seperti notaris, arsitek, kontraktor, dan perencana lainnya.

Dari sisi waktu, pemberikan relaksasi PPN ini sangat tepat karena diberikan pada saat vaksin Covid19 sudah ditemukan dan diberikan kepada masyarakat. Sehingga pemberian bebas PPN dan vaksin Covid19 bisa menjadi momentum kembali bergairahnya bisnis properti.

Baca juga: Ini Jadwal Workshop Developer Properti Bagi Pemula

Kok hanya sampai bulan Agustus 2021?

Akan tetapi ada kekurangan dari relaksasi ini yaitu waktunya terasa kurang panjang. Karena jika relaksasi diberikan hanya sampai bulan Agustus 2021 praktis hanya 6 bulan sejak bulan Maret 2021.

Hal ini tentu menjadi halangan bagi beberapa developer untuk memanfaatkan relaksasi ini. Terutama pengembang yang tidak sanggup menyediakan produk ready stock.

Karena persyaratan untuk mendapatkan relaksasi ini adalah waktu serah terima bangunan adalah paling lama bulan Agustus 2021.

Jadi relaksasi ini lebih dimanfaatkan oleh pengembang besar yang punya cukup modal untuk membangun.

Mungkin lebih baik pemerintah memperpanjang relaksasi sampai dengan akhir tahun 2021. Bagaimana hasilnya? Mari kita lihat.

Lihat artikel lainnya:
Relaksasi Bebas PPN Perlu Diperpanjang, Tidak Hanya Sampai Bulan Agustus
Tagged on:                                         

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti