Tidak berlebihan makna kalimat di atas, bukan merupakan kebenaran mutlak memang. Tapi saya sepakat bahwa statement di atas mengandung kebenaran.
Sekurangnya dapat kita ambil pengertian bahwa dengan siapa kita bergaul akan menentukan masa depan kita.
Praktisi self development dari barat baru menyampaikan hal ini beberapa dekade belakangan.
Namun sebenarnya pengaruh lingkungan terhadap kesuksesan seseorang sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. seperti yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim.
Diumpamakan bahwa jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan ketiban bau wanginya, sebaliknya berteman dengan pandai besi kita akan terkena percikan api, sekurangnya terkena bau asapnya, kurang sedap pastinya.
Lebih jauh lagi, berteman dengan orang sukses akan mengantarkan Anda sukses pula, sebaliknya jika Anda berteman dengan orang yang selalu berkeluh kesah, jangan heran Andapun akan menjadi biangnya berkeluh kesah.
Tentang berkeluh kesah ini saya ingat kata-kata Jack Ma (founder of alibaba.com—sebuah ecommerce dari Cina) di suatu kesempatan;
do not complaint!!!
Jangan pernah mengeluh!
Kata-kata ini sering diulang, do not complaint!, do not complaint!
Dulu, saya sering membaca buku-buku tentang bisnis properti. Saya membayangkan “Wah… keren nih kalau saya juga menulis buku”
Tanpa terasa keinginan itu menjadi impian saya, goal saya. Saya patri di hati, “Impian saya harus terwujud!, apapun yang terjadi”
Saya mencari cara supaya saya bisa mewujudkan impian saya. Saya temui beberapa penulis buku-buku yg sy baca. Jika penulis tersebut ada seminar, workshop atau training, saya mengikuti workshop atau trainingnya.
Dengan menemui mereka saya mendapatkan ‘sesuatu’ untuk mewujudkan impian-impian saya.
Karena tekad kuat, bergaul dengan orang yang benar dan atas ijin Allah SWT, saya berhasil mewujudkan salah satu impian saya, menulis dan menerbitkan buku: Cara Benar Meraih Sukses di Bisnis Properti. Alhamdulillah.
Impian saya selanjutnya adalah mendirikan sekolah properti di tiap provinsi di Indonesia, yang berbiaya murah tentu saja.
Saat ini memang ada sekolah properti, tapi hanya ada di Jakarta dan dengan biaya mahal pula, sehingga tidak semua orang sanggup membayar.
Kenapa saya ingin mendirikan sekolah properti?
Impian saya ini didorong oleh keprihatinan bahwa saat ini 0,2% orang Indonesia menguasai 74% tanah di Indonesia (Yusril Ihza Mahendra).
Amat menyesakkan dan menakutkan. Berita buruknya adalah penguasaan tanah oleh para kapitalis tersebut terus berlangsung sampai saat ini!
Yah, jika pemilik lahan mampu dan cakap mengelola tanah miliknya, tentu dia tidak akan tertarik lagi menjual tanah miliknya. Dia akan mengembangkan sendiri tanah miliknya. Itulah logika berfikir saya.
Memang tidak ada jaminan bahwa jika mereka memiliki ilmu bisnis properti mereka tidak menjual tanah miliknya. Sekurangnya saya (kita) sudah melakukan sesuatu!.
Begitupun Anda…
Bergaullah hanya dgn orang yang akan mendekatkan Anda dengan impian Anda.
Jika Anda ingin sukses di bisnis kuliner bergaullah dengan para pebisnis kuliner yang sudah sukses.
Jika Anda ingin sukses di bisnis properti bergaullah dengan para pebisnis properti.
Pun jika Anda ingin sukses mengembangkan bisnis sesuai syariat Islam bergabunglah dengan komunitasnya.
Dimana menemukan mereka?
Jika ini pertanyaan Anda, Anda seperti dinosaurus di zaman teknologi. Sekedar strategi dari saya: carilah informasinya internet, tanya ke ‘dukun digital’ yang bernama Google. 😀
Anda akan menemukan apapun yang Anda cari tanpa harus keluar rumah!.
Temui mereka, masuki komunitasnya, ikuti event-event yang mereka adakan. Jika diperlukan biaya untuk memasuki komunitas mereka anggaplah itu sebagai investasi, yah itulah investasi terbesar Anda, investasi untuk isi dada dan leher ke atas!
Lalu…
Mari kita lihat seperti apa Anda 5 tahun ke depan. Karena seperti apa Anda 5 tahun ke depan tergantung apa yg Anda lakukan saat ini dan dengan siapa Anda bergaul.
Jika ditarik kembali, kondisi Anda saat ini adalah hasil dari apa yang Anda lakukan di masa lalu dan tentu saja dengan siapa Anda bergaul juga turut andil ‘membentuk’ Anda. Itulah hukum kausalitas dalam hidup.
Lihat artikel lainnya:
- Suksesku Membahagiakanmu Saudaraku
- Bagaimana Cara Menjual Diri di Hadapan Kolega Bisnis
- Motivator Terbaik Adalah Dirimu Sendiri
- Sang Penakluk Konstantinopel
- Anda Wajib Tahu Cara Menganalisa Lahan. Jangan Pernah Salah!
- Butuh Mentor? Ini Dia Kiat Menyerap Ilmu dari Mentor
- Anda yang Ingin Sukses Negosiasi dengan Pemilik Tanah Wajib Membaca Ini
- Maaf! Anda tidak akan Sukses
- Pentingnya Menyikapi Seminar Motivasi untuk Developer Properti
- Hernan Cortes, Kisahnya Menginspirasi
- Property, I Love You!
- Hati-hati Jika Menerima Permintaan Rumah Ready Stock
- Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Tenaga Marketing Perumahan?
- Menekan Ketakutan Menjadi Developer Dengan Merubah Mindset
- Google Adwords dan Facebook Ads, Anda Pilih Mana?