Menjadi developer properti itu rumit bagi orang yang belum pernah melakukannya, atau pernah mengalaminya tetapi bersikap seperti superman, semua dikerjakan sendiri. Ya, jika begitu memang rumit menjadi developer properti.

Kuncinya belajar dan berbagi

Sebenarnya tidak rumit-rumit amat menjadi developer properti jika Anda mau sedikit belajar dan berbagi.

Kenapa belajar dan berbagi ini penting?

Karena banyak hal mengenai pengembangan sebuah proyek properti harus dipelajari terlebih dahulu kemudian dalam pelaksanaannya musti rela berbagi.

Mari kita lihat rahasianya

Dalam pengembangan sebuah proyek properti itu ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah aspek legalitas, perencanaan, konstruksi, keuangan dan pemasaran.

Musti rela belajar

Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula

Masing-masing aspek ini bisa dipelajari. Bisa dengan membaca buku-buku, ikut training atau workshop menajadi developer properti seperti yang diadakan oleh asriman.com ini.

Jika ingin belajar tentu harus bersedia meluangkan waktu dan menghabiskan biaya. Sekurangnya untuk membeli buku-buku dan ikut training atau workshop.

Dan rela juga berbagi

Selanjutnya dalam pelaksanaan jika Anda belum terbiasa dengan pengembangan proyek properti maka Anda berbagi dengan orang yang sudah berpengalaman.

Ketika membuat desain Anda tidak bisa, Anda musti berbagi dengan orang yang sudah terbiasa membuat desain proyek. Jika Anda punya uang bisa langsung sepakati harga pekerjaan perencanaan ini. Biasanya para arsitek sudah punya tarif tersendiri.

Berbagi dengan arsitek

Tapi jangan khawatir jika Anda tidak punya uang untuk mengupah arsitek untuk membuat perencanaan, Anda bisa mengajukan kerjasama namun tentu saja ada kompensasinya berupa bagi hasil proyek.

“Pak Arsitek, saya tidak punya uang untuk membayar sekarang, gimana kalau saya bayar nanti setelah proyek ini selesai atau sekurangnya sudah menghasilkan uang, saya kasi bagian 5% dari laba proyek”

Ini penawaran yang bisa Anda tawarkan kepada arsitek. Dengan catatan ia juga bersedia. Mungkin saja nilai yang menjadi halangan, tinggal diskusikan saja.

Mungkin arsitek ingin nilai yang lebih tinggi, misalnya 7%, 8% atau 10% ya itu terserah saja. terserah hitung-hitungan saja.

Selanjutnya untuk perijinan, nah ini memang rumit kalau tidak punya uang, secara perijinan ini berhubungan dengan birokrasi. Tahapan ini Anda harus punya uang untuk mengurus perijinan. Apapun caranya uang ini harus ada.

Berbagi dengan kontraktor

Untuk membangun, Anda juga praktekkan untuk berbagi dengan kontraktor. Tawarkan lebih tinggi nilai kontraknya dengan syarat dibayar setelah bangunan selesai.

Yang paling bagus kontraktor dibayar setelah kita mendapat pembayaran dari pembeli. Atau setelah akad kredit, jika pembeli menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Jadi dengan strategi ini kita sebagai developer tidak membutuhkan uang sama sekali untuk membangun unit rumah, semua dibiayai terlebih dahulu oleh kontraktor. Sistem kontrak seperti ini yang dikenal dengan istilah pembayaran turn key.

Enaknya sistem turn key ini developer tidak keluar uang untuk membangun tetapi biaya pembangunan menjadi sedikit tinggi dibanding normal. Dan itu wajar.

Itulah konsep berbagi seperti yang saya sampaikan di awal. Jika tidak punya uang kita harus rela berbagi dengan orang lain.

Jangan menjadi orang yang serakah, sudah jelas pembayaran dengan turn key tetapi minta harga kontrak murah, ya ngga mau kontraktornya.

Karena mungkin saja ia juga meminjam modal kepada orang lain, dan memberikan sejumlah kompensasi atas peminjaman modal tersebut. Itulah gunanya kelebihan harga tersebut. Paham ya…

Itulah berbagi yang paling mempengaruhi jalannya proyek, selebihnya dengan para tenaga marketing, bisa dengan gaji normal perbulan dengan memberikan bonus jika terjadi penjualan.

Bisa juga dengan menerima agen marketing freelance dengan perhitungan komisi tertentu. Komisi agen freelance itu bisa jadi 2,5% sampai dengan 5%, tergantung lingkup pekerjaannya.

Jika hanya memberikan nama tanpa follow up maka fee-nya sewajarnya adalah 2,5%. Tetapi jika ia juga bertanggungjawab terhadap pemberkasan sampai dengan terjadi penjualan sebenarnya, atau terjadi akad kredit, maka fee-nya sampai dengan 5% itu wajar.

Lihat artikel lainnya:
Menjadi Developer Properti Itu Rumit, Jangan Khawatir, Begini Cara Menyederhanakannya
Tagged on:                                             

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti