menyederhanakan proyek properti

Mengembangkan sebuah proyek properti itu amatlah rumit karena berhubungan dengan banyak orang di dalamnya.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik bahwa ada sekurangnya 174 bidang yang terlibat dalam pengembangan sebuah proyek properti.

Orang-orang dari 174 usaha ini terdiri dari sektor formal, informal dan profesional.

Orang yang Terlibat di Proyek dari Sektor Formal

Sektor formal adalah orang-orang yang berasal dari instansi, lembaga negara atau lembaga keuangan. Seperti bupati, camat, kepala desa atau lurah sampai dengan aparat pemerintah terendah.

Selain itu dari sektor formal yang terlibat adalah orang-orang dari Badan Pertanahan Nasional, Dirjen Pajak, dinas-dinas yang berhubungan dengan rekomendasi pengembangan proyek properti, PLN, PDAM, orang bank dan lain-lain.

Dari Sektor informal

Sektor informal ada tukang gali, tukang kayu, tukang besi, tukang baru, kernet, tenaga pengamanan dari warga setempat, warung, pedagang material bangunan, dan lain-lain.

Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula

Selanjutnya dari Para Profesional

Profesional seperti kontraktor, perencana, notaris, surveyor, appraisal atau jasa penilai, tenaga pemasaran, arsitek, desainer grafis, insinyur sipil, ahli mekanikal dan elektrikal dan lain-lain.

Butuh orang bahkan ketika memulai proyek

Ketika memulai sebuah proyek properti,kita membutuhkan orang bahkan ketika akan memulai proyek.

Memulai proyek maksudnya adalah ketika mengakuisisi lahan. Dimana ketika membeli lahan ini kita membutuhkan bantuan dari notaris atau PPAT.

Notaris dan PPAT diperlukan untuk membuat peralihan hak tanah dari pemilik tanah ke kita sebagai developer.

Ketika harga sudah cocok dengan pemilik lahan, dan harga juga sudah disetujui, maka selanjutnya tinggal menyerahkan data-data kepada kantor Notaris.

Notarislah yang nantinya akan membuatkan akta peralihan atas tanah tersebut.

Langkah ini cukup simpel sebenarnya. Pemilik tanah dan kita sebagai developer datang ke kantor Notaris ketika segala sesuatunya siap dan tinggal tandatangan.

Ketika mengurus perizinan

Pekerjaan selanjutnya adalah mengurus perijinan ke instansi terkait. Hal ini bisa dilakukan sendiri bisa juga dilakukan dengan menyerahkan kepada orang lain.

Notaris bisa membantu mengurus perizinan, atau bida juga biro jasa.

Selain menunjuk Notaris atau biro jasa, bisa juga dirimu kerjakan sendiri dengan menunjuk seorang karyawan untuk melakukan ini.

Langkah ini lebih recommended karena segala pengurusan berkas-berkas berada dalam kontrolmu.

Langkah krusialnya adalah temukan karyawan yang cakap dalam bekerja. Itu saja.

Karena tidak ada pekerjaan yang rumit dalam mengurus perizinan ini secara dalam mengurus perizinan ini sudah ada peraturan dan syarat-syaratnya.

Dirimu tinggal lengkapi syarat-syaratnya dan patuhi peraturan. Thats it!

Mengerjakan fisik proyek

Tahapan selanjutnya adalah mengerjakan pekerjaan fisik berupa infrastruktur atau sarana, prasarana dan utilitas.

Pekerjaan ini bisa dilakukan sendiri, bisa juga dikerjakan oleh kontraktor yang kita sewa.

Lebih sederhana jika pekerjaan ini diserahkan kepada kontraktor.

Pastikan saja scope pekerjaan sudah sama-sama dipahami sehingga tidak ada kemungkinan salah paham tentang pekerjaan di kemudian hari.

Dirimu siapkan pembayaran sesuai kesepakatan dan kontraktor juga wajib mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan.

Langkah krusialnya di titik ini adalah menemukan kontraktor yang sanggup bekerja dengan benar dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.

Namun jika dirimu dan timmu dirasa memiliki kemampuan, pekerjaan ini bisa juga dikerjakan sendiri.

Temukan orang-orang yang berkompeten, lalu bentuk organisasi kerja yang efektif, maka pekerjaan akan selesai tepat waktu dan sesuai perencanaan.

Ada kelebihan dengan cara ini yaitu pekerjaan terkontrol dari sisi waktu dan mutu.

Dan yang lebih penting adalah cost mungkin akan tereduksi sedikit secara tidak ada fee untuk kontraktor.

Memasarkan proyek

Tidak hanya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut, pekerjaan penjualan juga bisa diserahkan kepada agensi merketing sehingga dirimu tidak perlu manajemen dalam hal penjualan.

Dirimu tinggal mengontrol dengan memberikan target penjualan.

Tapi kekurangannya jika penjualan diserahkan kepada agen marketing adalah fee-nya menjadi lebih besar.

Jika kita menerima agen marketing lepas fee marketing biasanya dua setengah sampai dengan tiga persen, lain halnya jika menyerahkan penjualan kepada suatu agen maka fee-nya biasanya lebih besar, bahkan sampai dengan tujuh persen.

Satu lagi kelemahannya dengan menyerahkan penjualan kepada agensi marketing adalah database konsumen tetap milik mereka.

Suatu saat jika kontrak berakhir dirimu tidak dapat meminta database mereka.

Jadi pekerjaan marketing ini yang paling bagus adalah dikerjakan sendiri dengan membentuk organisasi kerja marketing.

Hire orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang marketing. Mulai dari marketing manager, tenaga sales, tenaga marketing communication, admin dan lain-lain.

Jadi dengan melihat bidang-bidang kerja dalam pengembangan sebuah proyek properti, maka pelaksanaan sebuah proyek properti bisa saja disederhanakan.

Menyederhanakannya dengan cara menyerahkan segala sesuatu pekerjaan kepada ahlinya. Yang lebih dibutuhkan darimu sebagai project owner adalah kecakapan kelola dan kemampuan manejerial ketimbang kemampuan teknis.

Selamat berproyek


Penulis: Asriman A. Tanjung, ST
Penulis buku Cara Benar Meraih Sukses Di Bisnis Properti yang diterbitkan Gramedia
Pendiri DEPRINDO (Developer Properti Indonesia), asosiasi developer properti yang sudah diakui pemerintah
Pemilik asriman.com, blog properti nomor 1 di Indonesia

Lihat artikel lainnya:
Begini Cara Menyederhanakan Pekerjaan Proyek Properti
Tagged on:         

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti