tentara keamanan proyek

Setiap proyek membutuhkan tim yang komplit

Akan lebih baik jika ketika mengembangkan sebuah proyek properti kita memiliki tim yang komplit, mulai dari tim manajemen, teknis dan tim “pengaman” mulai dari lawyer, TNI, Polri, sampai preman kampung. Nah, dalam artikel ini akan kita bahas tentang tim pengaman saja. 

Tentang tim manajemen dan teknis sudah di bahas di artikel lain di blog ini.

Keberadaan mereka suatu saat kita butuhkan.

Tentu timbul pertanyaan, sejauh mana kita membutuhkan mereka?  

Nah, untuk menjawab pertanyaan itu kita musti mundur dulu melihat dan memahami apa sih bisnis developer properti itu?

Bisnis properti adalah bisnis legalitas

Ya, bisnis properti adalah bisnis legalitas, artinya segala hal tentang properti berhubungan dengan legalitas. Ketika membeli tanah untuk dijadikan proyek kita sudah berhubungan dengan legalitas.

Legalitas tanah, legalitas jual beli atas tanah, legalitas tentang kewajiban pajak dan legalitas lainnya.

Selanjutnya ketika mengurus perijinan kita juga berhubungan dengan legalitas. Karena perijinan diatur dengan peraturan-peraturan, dan itu berimplikasi hukum.

Mulai dari Undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan gubernur, peraturan daerah, peraturan bupati, peraturan walikota dan peraturan lainnya.

Jika aman-aman saja kita memang tidak membutukan jasa seorang pengacara. Cukup kita membentuk tim legal untuk mengurus segala hal tentang legal tersebut.

Misalnya mengurus surat-surat tanah di kantor desa atau kelurahan, kemudian lanjut mengurus sertifikat di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Selanjutnya untuk mengurus perijinan kita hire juga karyawan untuk mengurusnya.

Baca juga: Ini jadwal workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula

Kalau proyek masih skala kecil atau atas nama orang pribadi mungkin juga belum membutuhkan tim legal. Urusan legal bisa dikerjakan sendiri. Toh mengerjakannya juga tidak tiap hari.

Tetapi bagaimana jika terjadi masalah terhadap surat-surat tanah yang sudah kita beli? Tentu saja kita musti ada orang yang mengurus itu, itulah tugasnya laywer.

Meng-hire lawyer bisa untuk sebuah kasus saja, namun bisa juga menjadikan lawyer tersebut sebagai karyawan bagian legal atau hukum.

Umumnya perusahaan developer properti besar, sudah memiliki karyawan bagian legal ini.

Mereka sudah memiliki kualifikasi sebagai seorang pengacara. Sehingga mereka bisa beracara di pengadilan, jika memang dibutuhkan. Jadi bukan sekedar konsultan hukum. Dan tentang gaji, ya bisa digaji perbulan juga.

Keberadaan lawyer perusahaan ini amat penting jika proyek properti yang dikembangkan sudah banyak dan skal besar, sehingga ada kemungkinan suatu saat ada tuntutan-tuntutan tentang properti yang kita bangun.

Tidakpun tuntutan tentang tanah, bisa juga tuntutan dari pihak lain, seperti pembeli, partner bisnis atau siapapun yang berhubungan dengan proyek.

Intinya apapun perikatan-perikatan yang kita lakukan terhadap pihak lain hal itu berpotensi terjadi dispute suatu hari. Dan kita harus siap menghadapinya, itulah tugas pengacara yang kita kita punya.

Bisnis properti banyak orang di dalamnya

Inilah kenyataanya, bisnis properti itu banyak sekali orang yang terlibat di dalamnya. Ada 170-an bidang terkait dalam pengembangan sebuah proyek properti.

Diantara mereka ada yang berasal dari instansi pemerintah, swasta, para profesional dan lain-lain.

Orang-orang yang terlibat dalam pengembangan sebuah proyek properti yang berasal dari instansi pemerintah contohnya dari kelurahan, kepala desa dan camat.

Selanjutnya ketika mengurus sertifikat banyak sekali melibatkan pegawai pemerintah dari BPN.

Selain itu masih banyak orang-orang yang terlibat dari dinas-dinas daerah seperti Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dinas lingkungan hidup, dinas perhubungan, dinas pemakaman, dinas PUPR, dinas pemadam kebakaran dan lain-lain.

Dari sektor profesional ada notaris/PPAT, desainer grafis, arsitek, kontraktor, agen properti, konsultan pajak, akuntan dan lain-lain.

Tak kalah banyak orang-orang yang terlibat di dalam pengembangan sebuah proyek properti itu adalah orang-orang yang berasal dari sektor non formal. Bahkan mereka ini yang paling banyak. Mereka adalah para tukang, mandor dan pekerja lainnya.

Tukangpun banyak pula macamnya; ada tukang gali, tukang umum dan kernetnya, tukang batu, tukang kayu, tukang besi.

Selanjutnya ketika pembangunan rumah hampir selesai butuh juga tukang finishing. Mereka ini tidak bisa dicampur aduk kerjanya. Ada spesialisasinya juga, jika ingin hasilnya bagus.

Ngga bisa tukang batu kita suruh mengerjakan finishing, atau sebaliknya, ancur hasilnya. Dan kita juga tidak bisa menyuruh tukang kayu mengerjakan galian. Hasilnya mungkin tidak masalah, tetapi iasanya mereka yang nggak mau.

Ini sudah cukup memberikan gambaran bahwa amat banyak orang yang terlibat dalam pengembangan sebuah proyek properti.

Oleh karena itu mereka butuh rasa aman dalam bekerja. Jika proyek sudah ada pengamana maksimal dari berbagai pihak, maka mereka akan merasa aman.

Karena itulah kita membutuhkan pengamanan baik secara langsung ataupun tidak langsung dari TNI, Polri atau bahkan preman sekalipun.

Mereka memiliki tugas dan tanggungjawab berbeda. Kasus per kasus saja. Jika skala gangguan kecil, cukup preman kita yang menghadapi.

Jika gangguan lebih besar maka perlu unjuk kekuatan aparat secara resmi ataupun tidak resmi. Nah, jika itu gangguan bidang hukum dan legalitas maka saatnya lawyer yang bergerak.

Begitulah pentingnya memiliki jaringan dari institusi resmi sampai ke preman kampung sekalipun. Tujuannya hanya satu supaya proyek kita aman sentosa sampai selesai.

Untuk mengamankan investasi, ini yang paling penting  

Kesemua tim tersebut ujung-ujungnya adalah untuk mengamankan investasi. Investasi untuk sebuah proyek properti itu amat besar. Itu sejalan dengan salah satu sifat dari bisnis developer properti, yaitu padat modal.

Bayangkan jika Anda sudah membeli sebidang tanah seluas 10 hektar seharga limaratus ribu rupiah permeter persegi. Maka tak kurang butuh uang 50 milyar untuk membeli tanah tersebut.

Belum lagi untuk kebutuhan lainnya seperti pajak-pajak, legalitas tanah dan legalitas proyek berupa perijinan.

Tentu tak seorangpun menginginkan bahwa uang yang sudah dikeluarkan untuk memulai proyek diganggu oleh pihak lain.

Investasi yang sudah dikeluarkan harus dijaga dengan cara apapun. Itulah gunanya lawyer, jaringan TNI dan POLRI, para jawara, preman kampung dan tim lainnya.

Lihat artikel lainnya:
Amat Penting; Memiliki Tim Lawyer, TNI, POLRI dan Preman Kampung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti