Salah satu kalimat bijak yang terus saya ingat adalah kalau ingin sukses kita harus mau membayar harganya. Harganya berupa uang dan waktu.
Harganya Berupa Uang
Mari kita lihat, uang pertama yang anda butuhkan untuk belajar menjadi developer properti adalah untuk menyambung koneksi internet dan membeli buku-buku. Jumlah yang lebih besar dibutuhkan untuk mengikuti seminar, workshop atau training.
Logika yang saya gunakan untuk memahami ini adalah semakin besar biaya yang dibutuhkan semakin kuat dorongan kita untuk sukses. Daya juang terbaik kita akan muncul ketika kita merasa sudah mengeluarkan banyak uang untuk belajar.
Kita akan merasa sangat rugi jika tidak sukses ketika sudah mengeluarkan banyak uang. Sebaliknya jika anda tidak merasa mengeluarkan uang untuk mendapatkan ilmunya maka anda dengan mudah akan melupakannya.
Artinya jika anda selalu menginginkan yang gratis maka itu tidak cukup untuk mendorong anda untuk sukses.
Lantas berapa biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan ilmu tentang menjadi developer properti? Jumlahnya sangat relatif, tergantung metoda pembelajaran yang anda inginkan. Jika hanya untuk membeli buku-buku ya tidak sampai jutaan.
Tetapi untuk mengikuti workshop atau training atau sekolah properti jumlahnya bisa bervariasi, antara 1 juta sampai 10 juta rupiah. Apalagi untuk mengikuti kelas developer properti di sekolah properti, biayanya bisa lebih besar lagi, bisa mencapai puluhan juta.
Mahal atau murahnya biaya untuk belajar tentang developer properti sangat tergantung dari masing-masing individu, mahal bagi sebagian orang belum tentu mahal bagi orang lain.
Bagi sebagian orang mengeluarkan biaya belajar sampai 5 juta rupiah masih dianggap murah tetapi bagi sebagian lainnya jumlah tersebut dianggap seperti perampokan. Hehehe.
Pun begitu, bagi sebagian orang jumlah biaya yang dikeluarkan sejumlah 500.000,- rupiah bisa dianggap sangat murah, tetapi bagi orang lain ada yang menganggap bahwa jumlah itu sangat mahal.
Anda lihat bukan?
Saya tidak mengada-ada tentang ini, karena ini adalah pengalaman saya sendiri mengadakan workshop tentang Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula.
Ketika saya pasang tarif 3 juta rupiah banyak yang menawar harga tersebut tetapi banyak juga yang langsung membayar. Ketika saya naikkan harganya menjadi 4.5 juta rupiah masih banyak yang bersedia membayar dan banyak juga yang minta potongan harga menjadi 3 juta.
Harganya Berupa Waktu
Harga selanjutnya yang harus anda bayar adalah meluangkan waktu untuk belajar. Luangkan waktu untuk membaca buku tentang developer properti, meluangkan waktu untuk mengikuti seminar, workshop atau training.
Inilah yang saya lakukan, saya sudah mengikuti beberapa workshop tentang properti, terutama tentang developer properti yang diadakan di beberapa kota di Indonesia, seperti Jogja, Bandung dan beberapa kali di Jakarta, Depok dan Bekasi.
Karena saya menyadari bahwa untuk menjadi developer properti itu tidak cukup dengan belajar di rumah dengan membaca di internet dan dari buku.
Analoginya begini, tentu akan beda nuansanya ketika anda menonton sepak bola di rumah melalui layar televisi dengan menonton di stadion. Iya kan?.
Lihat artikel lainnya:- Ini Dia Penyebab Developer Properti Pemula Gagal
- Show Me Your Friends, I Will Show You Your Future!
- Ini Dia Strategi Menjadi Developer Properti Bagi Pemula (Praktekkan)
- Motivator Terbaik Adalah Dirimu Sendiri
- Tips Sukses Menjadi Investor Properti
- Begini Cara Menghilangkan Mental Blok Untuk Menjadi Pengembang
- Google Adwords dan Facebook Ads, Anda Pilih Mana?
- Cara Mudah ‘Mengakali’ Kebutuhan Modal Untuk Membangun Proyek Properti
- Pentingnya Mentor untuk Menjadi Pebisnis Developer Properti
- Suksesku Membahagiakanmu Saudaraku
- Langkah Mudah Memulai Bisnis Developer Properti Yang Bisa Anda Praktekkan
- Tips Jitu Menegosiasikan Cara Pembayaran Tanah
- Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin Menjadi Broker Properti, Bisa Tanpa Modal Lho
- Ini Beberapa Strategi Mudah untuk Menjual Properti Anda
- Ini Dia Halangan Menjadi Developer Properti Bagi Pemula