swakelola atau subkan ke kontraktorDalam melaksanakan pembangunan proyek secara garis besar ada dua metoda yang bisa Anda praktekkan.

Pertama adalah dengan cara swakelola yang kedua adalah dengan cara di-subkan ke kontraktor.

Dengan cara swakelola, Anda sebagai developer melaksanakan pembangunan sendiri dengan membentuk organisasi kerja mandiri.

Misalnya untuk membangun unit rumah Anda, apabila dilakukan dengan cara swakelola maka Anda sendirilah yang membeli material dan menyediakan uang untuk upah tukang dan lain-lain.

Tetapi apabila Anda memilih metoda pelaksanaan proyek dengan cara men-subkan ke kontraktor maka Anda tidak perlu melakukan pekerjaan proyek. Anda tinggal memantau pekerjaan dengan menyewa seorang pengawas yang bisa dipercaya.

Itulah perbedaan yang mendasar antara swakelola dengan men-subkan ke pihak lain.

Untuk pekerjaan apa saja bisa digunakan kedua metoda ini?

Pendeknya untuk keperluan pembangunan apapun bisa dipraktekkan, baik untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial, unit rumah dan lain-lain. 

Fasum/fasos atau Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) ini termasuk pembangunan jalan, drainase, playground, tempat ibadah, dan lain-lain.

Apabila kita lihat lebih jauh, kedua metoda ini, swakelola atau di-subkan ke kontraktor, keduanya bisa saja dilakukan. Tergantung kenyamanan kita. Namun tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga: Ini jadwal workshop developer properti bagi pemula

Satu metoda tidak bisa dikatakan lebih baik dari cara yang lain karena sumber daya dan visi bisnis developer sangat menentukan metoda yang dipilih.

Strategi Membangun dengan Swakelola

Jika developer memiliki sumber daya yang cukup dalam mengelola proyek sebaiknya dipilih cara pengelolaan swakelola.

Metoda swakelola bisa dijalankan dan menguntungkan jika developer memiliki tim yang terampil dalam pelaksanaan pembangunan fisik proyek.

Dengan swakelola developer memiliki kontrol penuh terhadap pelaksanaan proyek, baik dari segi waktu pelaksanaan, pengaturan finansial dan kualitas material yang digunakan.

Hal wajib yang harus dilakukan developer untuk melaksanakan proyek secara swakelola adalah mampu membentuk super team untuk pelaksanaan proyek.

Super team diperlukan karena suatu proyek berhubungan dengan banyak sekali unsur-unsur terkait di dalamnya yang memerlukan tim yang cakap dalam mengelolanya.

Pengelolaan yang serampangan, salah dalam pengambilan keputusan bisa berakibat fatal, karena karakter bisnis developer yang bersifat jangka menengah dan panjang (tergantung skala proyek tentu saja) dan padat modal.

Namun, super team sebenarnya diperlukan tidak saja untuk pembangunan fisik proyek tetapi juga diperlukan untuk manajemen proyek secara keseluruhan, termasuk pemasaran, sebagai ujung tombak kesuksesan proyek.

Di-Subkan Ke Kontraktor Boleh Juga

Lain halnya jika kondisi developer tidak mungkin untuk melaksanakan sendiri proyeknya maka sebaiknya ia men-subkan pengerjaan fisik proyek kepada kontraktor.

Pemilihan kontraktor yang tepat merupakan kunci dalam keberhasilan proyek.

Kontraktor yang tepat tidak hanya sanggup mengerjakan pekerjaan tepat waktu tetapi juga harus yang mampu memenuhi semua hal yang tertera dalam kontrak Surat Perintah Kerja (SPK).

Selain itu dengan menyerahkan pengerjaan fisik kepada kontraktor maka sang developer bisa menggunakan waktu yang seharusnya untuk membangun proyek, untuk berfikir strategis bagi kemajuan bisnis.

Dengan men-subkan pembangunan proyek maka menjadi developer terasa sangat simple, karena kita tidak dipusingkan oleh hal-hal kecil dalam pelaksanaan proyek.

Namun seyogyanyalah kita tetap memberikan kontrol ketat terhadap pelaksanaan proyek, hal ini untuk menghindari keluarnya proyek dari jalur yang sudah direncanakan.

Karena dalam suatu proyek nama developerlah yang dipertaruhkan terhadap konsumen, bukan kontraktor.

Jika perjalanan proyek lancar dan hasilnya memuaskan konsumen maka nama developer akan ikut bagus. Namun jika perjalanan proyek tidak lancar dan hasilnya juga tidak bagus maka nama developer juga akan terpengaruh jelek di mata konsumen.

Lihat artikel lainnya:

Tags

Metoda Pelaksanaan Proyek, Swakelola atau Sub-kan ke Kontraktor

2 thoughts on “Metoda Pelaksanaan Proyek, Swakelola atau Sub-kan ke Kontraktor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti