Akses jalan masuk ke proyek ini sangat penting diperhatikan, karena akses jalan masuk ini adalah hal yang pertama sekali dilihat oleh calon konsumen ketika survey atau mengunjungi proyek.
Jika akses jalan masuknya jelek maka akan mempengaruhi minat beli konsumen. Sebaliknya tentu saja jika akses jalan masuk ini bagus maka akan menambah minat beli dari konsumen.
Jadi akses jalan masuk ini menjadi pemikat di pandangan pertama bagi konsumen terhadap proyek Anda.
Bagaimana akses jalan yang bagus itu?
Lebarnya jalan masuk proyek
Pertama kita lihat dari lebarnya jalan masuk, minimal lebar ROW (right of way) musti 6 meter. Dengan ROW 6 meter maka bisa dibuat badan jalan (perkerasan) minimal 5 meter dan kiri kanan ada saluran.
Perkerasan bisa dibuat dengan aspal, cor beton atau dengan paving. Ketiganya bisa saja dilakukan tergantung bujet dan selera.
Prinsip dari lebar jalan masuk ini adalah semakin lebar akses jalan masuk semakin bagus. Maksudnya jika lebar jalan masuk ini 7 meter, 9 meter atau lebih lebar lebih bagus untuk keterjualan proyek.
Target badan jalan minimal 5 meter namun, apabila bisa dibuat 6 meter lebih bagus lagi.
Jika bukaan jalan masuk ini lebih lebar, maka bisa dipertimbangkan untuk membuat taman-taman atau penghijauan di kiri dan kanan jalan.
Jika lebih lebar lagi dan memungkinkan bisa dibuat median jalan. Atau di tengah antara lajur kiri dan kanan dibuat taman-taman penghijauan. Ini maknyus sekali untuk performance proyek.
Apalagi nanti dibuat taman dan gerbang ikonik yang indah dan sulit dilupakan oleh orang yang pernah melihat. Alamat proyekmu bakal sukses.
Nah, lebar tanah di depan 14 meter sudah bisa dibuat akses jalan masuk 2 lajur dengan median di tengah yang dibangun penghijauan atau taman. Di samping juga bisa dibuat taman penghijauan di kiri dan kanan.
Jadi 10 meter terpakai untuk badan jalan (2 lajur), 1,5 dibuat median jalan dan 2,5 meter trotoar kiri dan kanan, bisa juga dibangun penghijauan atau taman.
Jika bukaan depan lebih lebar lagi maka pertimbangkan untuk membangun ruko (rumah toko) atau area komersil.
Misalnya lebar akses masuk 20 meter, terpakai 6 meter untuk jalan masuk dan sisanya 14 meter bisa dibangun ruko.
Jika lebar ruko 4 atau 4,5 meter maka bisa dibangun 3 ruko. Lumayanlah untuk membantu omzet karena harga jual ruko biasanya lebih mahal dibanding rumah.
Namun tentu saja untuk membangun ruko ini musti dilihat kondisi sekeliling. Misalnya jumlah unit rumah ada berapa, jika cukup banyak maka bisa dibangun ruko dan yang harus diperhatikan juga adalah kondisi sekeliling perumahan, apakah sudah memungkinkan dibangun ruko?
Tapi apabila lokasi berada di tempat yang sepi, unit rumah hanya puluhan maka belum bisa dibangun ruko. Namun bisa saja dibangun ruko tapi ngga laku yang percuma.
Bagaimana jika lebar jalan masuk kurang dari 6 meter?
Saran saya musti diusahakan pelebaran jalan dengan cara membebaskan tanah samping kiri atau kanan jalan. Mustinya langkah ini dilakukan dulu pada saat mengakuisisi lahan.
Cari tahu ke pemilik apakah memungkinkan kita membebaskan lahan kiri atau kanan sehingga jalan masuk proyek sesuai dengan keinginan.
Jangan sampai jalan masuk kerendam air
Hal lainnya yang musti diperhatikan tentang akses jalan masuk ini adalah jangan sampai terendam air. Baik genangan karena air hujan ataupun karena kelimpahan air warga, air comberan atau genangan oleh sebab apapun.
Jika jalan masuk elevasinya masih agak rendah dibanding sekitar, musti diurug supaya lebih tinggi dan terhindar dari genangan.
Jadi jika suatu lokasi akan dibangun proyek properti musti diperhatikan betul akses masuk ke lokasi. Terutama tentang lebarnya dan elevasinya.
Tujuan akhirnya adalah masyarakat yang akan tinggal di perumahan yang kita bangun sedapat mungkin harus merasa nyaman.
Dan mereka merasa bangga tinggal di rumahnya! Itulah tugasnya sebagai developer menyediakan hunian yang baik untuk masyarakat.
Lihat artikel lainnya:- Jangan Lupa Perhatikan Lebar Akses Jalan ke Proyek Anda
- Berapa Sebaiknya Lebar Jalan Akses Sebuah Perumahan?
- Cara Mudah Menilai Kelayakan Lahan Untuk Dikembangkan Jadi Proyek
- Bagaimanakah Ciri-ciri Tanah yang Bagus untuk Perumahan Itu?
- Double Decker, Solusi untuk Lahan Sempit yang Butuh Penghijauan dan Area Bermain
- Study Kasus: Mendisain Siteplan Untuk Townhouse pada Lahan Tidak Beraturan
- Bagaimana Kalau Elevasi Proyek Lebih Rendah Dari Jalan?
- ‘Intimidasi’ Konsumen Dengan Selling Point Produk Anda
- Begini Cara Menganalisa Harga Tanah yang Layak Dijadikan Proyek
- Sekelumit Tentang Luas Tanah Efektif, KDB dan GSB
- Begini Langkah-langkah Pembangunan Fisik Proyek
- Lokasi yang Kurang Bagus untuk Dibangun Perumahan
- Menganalisa Kelayakan Tanah Dengan Melihat Kompetitor
- Begini Langkah-langkah dalam Mengurus Perijinan Townhouse
- Ini Tugas Bagian Kontstruksi Di Sebuah Proyek Properti
