Mentalitas yang matang perlu dimiliki oleh seseorang yang ingin sukses menjadi pengembang properti.
Karena dengan mentalitas matang ia akan sanggup menghadapi kendala yang datang dalam proses pengembangan proyek.
Kesiapan mentalitas ini amat diperlukan karena dalam setiap pengembangan proyek kerap ditemui halangan. Halangannya bisa berupa internal dan eksternal proyek.
Kendala proyek yang berasal dari internal
Kendala latin yang sering terjadi yang berasal dari internal adalah proyek kehabisan darah di tengah jalan. Kehabisan uang. Mangkrak.
Jika ini terjadi tidak ada jalan lain harus dicari suntikan modal baru. Jika tidak ingin proyekmu betul-betul gulung spanduk, gulung brosur, gulung banner dan gulung tikar. Hehehe.
Mencari suntikan baru bukan pekerjaan mudah, dirimu perlu kerja ekstra keras untuk meyakinkan pemilik modal bahwa proyekmu pantas diberi modal.
Mereka pasti akan meneliti semua tentang dirimu, tentang proyek dan tentang apapun yang berhubungan dengan proyek.
Baca juga: Lihat di sini materi dan jadwal workshop developer properti bagi pemula
Ketepatan mereka menemukan hal yang kurang baik tentang dirimu dan tentang proyek maka dipastikan mereka tidak akan bersedia bekerjasama denganmu.
Tim under perform
Itu dari sisi modal, dari sisi pelaksana juga sering terjadi kendala; tim yang tidak bekerja sesuai target, tidak amanah. Kondisi ini sering terjadi di lapangan.
Jika kendala proyek adalah tim yang tidak perform ya tidak ada jalan lain. Resuffle mereka (baca = pecat). Lalu bentuk lagi tim yang mampu bekerja dengan baik.
Jika proyek yang bermasalah dianalogikan sebagai tubuh yang sakit, maka perlu dicari dulu penyakitnya apa lalu dicarikanlah obatnya, dicarikan solusinya.
Jika terpaksa musti melakukan operasi berat ya itu harus dilakukan. Tak terkecuali jika ada organ yang perlu diamputasi, lakukan itu tanpa ampun.
Karena banyak yang dipertaruhkan dalam proyek. Selain banyak juga orang yang mengandalkan pernghasilan di proyek.
Pertaruhan reputasi developer
Di proyek tersebut, namamu sebagai developer dipertaruhkan. Dipertaruhkan kepada para partner, seperti investor, pemilik lahan (jika proyeknya kerjasama lahan) dan terutama sekali pertaruhan kepada konsumen.
Pertaruhan dengan konsumen ini akan semakin rumit jika konsumen sudah melakukan pembayaran. Solusinya bisa mudah bisa juga sulit.
Mudah jika konsumen tersebut tidak neko-neko, atau mereka hanya ingin uang yang sudah mereka bayarkan bisa dikembalikan. Itu solusinya mudah. Ya, kembalikan saja uang mereka, selesai urusannya.
Tetapi jika ada konsumen yang merasa sakit hati dan mencari pasal pidana dalam situasi tersebut, maka itu akan rumit.
Pertaruhan modal
Di dalam sebuah proyek, tidak hanya nama yang dipertaruhkan dalam pelaksanaan proyek, tetapi pertaruhan modal.
Karena bagaimanapun juga jika pekerjaan proyek sudah dimulai, sudah ada uang yang digunakan disitu.
Jika proyek gagal lanjut maka uang yang sudah digunakan tersebut sulit untuk mendapatkannya kembali.
Akan lebih rumit jika uang yang digunakan tersebut adalah uang orang lain yang diajak kerjasama. Tentu saja pemilik modal minta pertanggungjawaban terhadap pemakaian uang mereka.
Mempertaruhkan para pekerja dan mata rantai bisnis
Dalam sebuah proyek properti banyak sekali pihak yang terlibat, baik terlibat secara langsung maupun tidak secara langsung.
Pihak yang terlibat secara langsung adalah para pekerja dan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan proyek.
Para pekerja yang terlibat itu banyak sekali, mulai dari tukang, mandor, arsitek, kontraktor, desainer grafis, perencana struktur, perencana mekanikal elektrikal dan plambing (MEP) dan lain-lain.
Pihak yang terlibat secara tidak langsung adalah industri material di hulu dan industri perabot rumah tangga dan elektronik di hilir. Masing-masing industri ini memiliki banyak tenaga kerja.
Bayangkan jika proyek properti berhenti, maka industri yang ada di sekitarnya juga akan terkena dampaknya.
Kendala yang berasal dari eksternal
Di sisi eksternal proyek juga sering terjadi kendala; kondisi makro ekonomi, regulasi, harga dan ketersediaan material, keamanan, kendala legalitas, perbankan, dan lain-lain.
Makro ekonomi
Kondisi makro ekonomi sangat berpengaruh terhadap bisnis properti. Kondisi makro ekonomi yang bagus membuat pertumbuhan ekonomi juga bagus.
Jika pertumbuhan ekonomi bagus maka daya beli masyarakat bagus pula sehingga bisnis properti berjalan bagus.
Regulasi pemerintah
Satu lagi yang mempengaruhi bisnis properti adalah regulasi dari pemerintah. Regulasi seharusnya mendorong iklim bisnis properti menjadi lebih bagus.
Contohnya adalah regulasi tentang suku bunga dan berbagai penerbitan relaksasi untuk kemudahan masyarakat dalam rumah atau produk properti lainnya.
Tentang suku bunga perbankan, semakin rendah suku bunga maka semakin bagus untuk bisnis properti, demikian sebaliknya.
Selain itu berbagai relaksasi bisa mendorong membaiknya bisnis properti. Contohnya adalah relaksasi tentang pembelian rumah dengan DP sampai dengan 0%.
Demikian juga relaksasi tentang pajak seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai), BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
Kebijakan suku bunga dan banyak relaksasi dari pemerintah akan menjaga bisnis properti tetap berjalan bagus.
Tentang keamanan proyek biasanya akan bergesekan dengan ormas yang ada di sekitar lokasi. Sementara kendala legalitas berhubungan dengan instansi pemerintah terkait dengan legalitas.
Legalitas dan perizinan
Tentang legalitas tanah harus berhubungan dengan kantor pertanahan setempat, outputnya adalah sertifikat tanah.
Sementara tentang legalitas perijinan berhubungan dengan banyak dinas seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Pemakaman, Dinas Pertanian, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kebersihan, PLN, Kantor Desa atau Kelurahan, Kantor Kecamatan, dan lain-lain.
Tak lupa ujung tombak perizinannya adalah Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Kendala perizinan ini menyebabkan proyek terkendala, terutama pada saat peralihan dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Karena memang berdasarkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, IMB sudah dihapus digantikan dengan PBG.
Jika dulu IMB diurus secara langsung ke pemerintah daerah setempat melalui dinas-dinasnya, maka sekarang perizinan bangunan diurus secara online melalui website yang telah disediakan oleh pemerintah; hxxps://simbg.pu.go.id
Kendala perbankan
Demikian juga kendala yang berhubungan dengan perbankan terutama untuk pengembangan perumahan subsidi yang dikepung oleh banyak regulasi yang berhubungan dengan pembiayaan proyek dan konsumen.
Nah dirimu sudah lihat bukan? Banyak sekali faktor-faktor yang bisa menghalangi pengembangan proyek.
Tidak jarang kendala-kendala internal dan eksternal proyek ini menguras energi seorang pengembang properti.
Maka tepatlah kalau dikatakan bahwa untuk menghadapi semua kendala ini seorang pengembang perlu mempersiapkan mentalitas tahan banting kelas wahid. Karena Dilan tidak akan kuat!
Mentalitas matang dibutuhkan ketika proyek sukses
Mentalitas matang tidak hanya diperlukan ketika proyek bermasalah, ketika proyek suksespun perlu menata mental. Kenapa?
Ketika proyek sukses dirimu akan mengantongi banyak uang di saku (baca = rekening). Banyak yang tergoda melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya.
Gaya hidup yang hedon, keinginan yang melonjak drastis, nafsu yang tidak terkendali atau kawin lagi (wah wah wah)...
Nah, dalam kondisi ini perlu mental yang kuat untuk menahan itu semua supaya dirimu tetap selamat diuji dengan kesuksesan.
Konon kata orang bijak bahwa banyak orang yang lulus jika diuji dengan masalah tetapi banyak orang yang gagal jika diuji dengan kesuksesan.
Penulis: Asriman A. Tanjung, ST
Penulis buku Cara Benar Meraih Sukses Di Bisnis Properti yang diterbitkan Gramedia
Pendiri DEPRINDO (Developer Properti Indonesia), asosiasi developer properti yang sudah diakui pemerintah
Pemilik asriman.com, blog properti nomor 1 di Indonesia
- HATI-HATI! Menjadi Developer Properti Itu Pasti Ketemu Banyak Masalah
- Membuka Proyek Baru Di Lokasi Baru, Lakukan Ini Supaya Proyek Sukses
- Pantaskan Dirimu Jika Ingin Negosiai Dengan Pemilik Lahan
- Begini Langkah-langkah Mengembangkan Proyek Tanpa Bank Tapi Dirimu Juga Tidak Punya Modal
- Hindari Mengajukan Penawaran Pada Pandangan Pertama
- Syarat Menjadi Developer Perumahan
- Perhatikan Ini Jika Dirimu Ingin Mengembangkan Proyek Di Lokasi yang Baru
- Wajib Baca Untuk Anda yang Sering Terima Penawaran Takeover Proyek
- Jika Tidak Yakin Akan Berhasil Di Bisnis Properti Sebaiknya Jangan
- Ini Dia Halangan Menjadi Developer Properti Bagi Pemula dan Cara Mengatasinya
- Strategi Mendapatkan Investor untuk Proyek Properti Anda
- Begini Cara Mensiasati Kebutuhan Modal yang Besar di Bisnis Properti
- Begini Cara Memanfaatkan Hukum Pareto Saat Memulai Proyek dan Tidak Punya Uang Buat Modal Kerja
- Property, I Love You!
- Ini yang Harus Dilakukan Jika Penjualan Proyekmu Tersendat