Ketika dirimu akan mengembangkan proyek properti di lokasi yang masih sepi, bukan di kota yang sudah rame ada beberapa hal yang musti diperhatikan, salah satunya adalah apakah sudah ada proyek properti (perumahan) yang sudah dikembangkan di lokasi tersebut. Hal ini penting untuk mengetahui kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat di lokasi tersebut.

Jika belum ada perumahan  

Jika di lokasi tersebut belum ada proyek perumahan yang sedang dibangun maka hal ini harus menjadi perhatian.

Ada beberapa kemungkinan, salah satunya adalah memang di daerah tersebut masyarakat belum membutuhkan perumahan.

Mungkin saja masyarakat di lokasi tersebut lebih suka tinggal di rumah-rumah tradisional. Mereka lebih senang berinteraksi komunal tanpa batas-batas ekslusif khas perumahan.

Karena jika tinggal di perumahan ada pembatasan dengan area tempat tinggal masyarakat umum. Hal ini sekaligus juga menjadi kelebihan tinggal di perumahan. Tetapi kelebihan ini dirasakan jika lokasi sudah rame dan masyarakat butuh keamanan dan privasi untuk tempat tinggal.

Jika sudah ada perumahan

Tetapi jika sudah ada perumahan yang sudah dibangun di lokasi tersebut maka itu menandakan bahwa memang sudah ada kebutuhan tempat tinggal di sana.

Selanjutnya lakukan analisa lanjutan, apakah perumahan yang sedang dipasarkan tersebut mampu terserap pasar. Atau apakah penjualannya bagus. Jika penjualannya bagus, maka ada peluang untuk membangun properti serupa. Tetapi harus dilihat juga ceruk pasar yang tersedia, apakah masih tersedia pasar yang mungkin digarap.

Tetapi jika penjualannya tidak bagus, maka harus dilihat alasannya. Ada kemungkinan penyebab; pertama, di lokasi tersebut memang tidak ada kebutuhan tempat tinggal baru. Jika alasannya ini maka dirimu akan beresiko jika membuka proyek di lokasi tersebut. Rencana membuka proyek disana musti dikaji ulang.

Alasan selanjutnya mungkin saja karena hal teknis, seperti desainnya yang jelek, mutu materialnya yang tidak bagus atau cara bayar kepada pembeli yang tidak fleksibel.

Ini penting untuk disigi lebih lanjut supaya mendapatkan data sebenarnya. Jadi ketika akan mengembangkan proyek di lokasi tersebut dirimu tidak berdasarkan perkiraan tetapi betul berdasarkan analisis dan data empiris.

Jarak 5 km

Lokasi perumahan yang bisa dirimu jadikan bahan analisis sebaiknya tidak lebih dari 5 km. Hal-hal yang patut menjadi analisis adalah harga, desain dan mutu material yang digunakan.

Jika ingin bersaing di harga yang sama tentu proyekmu harus memiliki added value atau nilai tambah. Jika tidak tentu tidak ada alasan pembeli memilih proyekmu dibandingkan dengan proyek kompetitor.

Kelebihan yang bisa dirimu berikan kepada calon pembeli mungkin saja berupa bonus, misalnya bonus AC tiap kamar, atau kasi kanopi di atas carport atau hadiah-hadiah populer seperti Iphone atau smartphone lain yang sekira mampu membuat orang tertarik.

Pemilihan value added ini harus tetap memperhatikan kelayakan dari sisi keuangan developer. Jangan sampai pemberian hadiah atau bonus ini serampangan tanpa hitung-hitungan yang jelas.

Khusus untuk menetapkan harga sebagai kompetitor jarak 5 km tersebut harus dibarengi dengan memperhatikan kelas jalan. Jika rencana lokasi proyekmu berada di jalan kabupaten, maka kompetitor yang dipelajari seyogyanya juga berada di jalan kabupaten.

Seterusnya jika proyekmu berada di jalan kecamatan maka proyek kompetitor yang menjadi kajian analisis juga berada di jalan kecamatan. Apple to apple.

Jangan sampai proyekmu di jalan kecamatan tetapi kompetitor yang dianalisis dan dijadikan bahan analisis berada di jalan kabupaten.

 

 

Lihat artikel lainnya:
Perhatikan Ini Jika Dirimu Ingin Mengembangkan Proyek Di Lokasi yang Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 28-29 September 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti