Perencanaan lahan yang dimaksud di sini meliputi desain masterplan atau siteplan dan landscape, desain unit, desain kawasan, desain mekanikal dan elektrikal unit dan kawasan, desain gerbang proyek, desain ruang terbuka baik berupa taman bermain, lapangan olah raga dan fasum fasos lainnya.

Intinya pada kegiatan ini adalah membuat desain keseluruhan proyek termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek.

Untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan selera konsumen sebaiknya Anda menyerahkan urusan mendesain ini kepada arsitek yang berpengalaman, apalagi proyek Anda cukup luas yang berisi ratusan unit rumah.

Bagaimana cara melihat arsitek yang bagus itu? Caranya adalah dengan melihat portofolionya (proyek yang sudah dikerjakan).

Lebih baik Anda mengeluarkan biaya sesuai dengan tarif arsitek yang berpengalaman tetapi menghasilkan desain yang ‘menjual’ daripada menyerahkan urusan desain kepada arsitek yang memasang tarif murah tapi mutu kerjanya kurang bagus.

Untuk langkah awal berikut beberapa komponen proyek yang harus Anda buat desainnya:

Membuat Siteplan dan Detilnya

Siteplan adalah peta rencana peletakan bangunan/kaveling dengan segala unsur penunjangnya.

Baca juga: Ini jadwal workshop developer properti bagi pemula

Untuk lahan yang lebih besar biasanya juga diperlukan rencana induk (masterplan) yang menggambarkan rencana pengembangan proyek di masa datang sesuai dengan ijin lokasi yang diperoleh.

Hal yang penting diperhatikan dalam membuat siteplan adalah besarnya komposisi lahan efektif yang diperbolehkan.

Jika peraturan mensyaratkan lahan efektifnya adalah 60% maka dalam mendesain siteplan harus memperhatikan hal tersebut.

Anda akan diminta merevisi siteplan—ketika mengajukan perijinan—jika komposisi lahan efektifnya tidak sesuai dengan peraturan.

Misalnya lahan efektif yang diijinkan di lokasi Anda adalah 60%, namun setelah dihitung ternyata komposisi tanah efektif desain Anda adalah 64%.

Pada tahap perencanaan proyek, siteplan sangat penting untuk membuat analisa biaya proyek secara detil, karena dalam siteplan sudah diketahui besarnya komponen-komponen proyek, seperti luas kaveling komersil (kaveling yang bisa dijual), luas tanah yang digunakan untuk jalan, volume saluran atau drainase, luas taman atau penghijauan, volume pagar keliling, fasilitas umum dan fasilitas sosial dan komponen proyek lainnya.

Dengan diketahuinya volume masing-masing komponen proyek ini, Anda dapat melakukan perhitungan biaya proyek dengan amat mudah. 

Membuat Desain Unit dan Detilnya

Membuat desain unit diperlukan untuk keperluan pemasaran dan perijinan.

Untuk keperluan pemasaran, amat penting membuat desain dengan tampilan yang menarik karena inilah langkah pertama Anda memikat hati calon konsumen karena fisik produk Anda belum ada.

Sedangkan untuk keperluan perijinan, output-nya berupa gambar kerja sebagaimana disyaratkan oleh peraturan setempat.

Untuk gambar kerja, minimal harus ada gambar denah, gambar tampak bangunan, gambar potongan dari dua arah, dan gambar detil masing-masing bagian bangunan.

Selain itu dalam desain unit ini juga mencantumkan spesifikasi material yang digunakan untuk pedoman pelaksanaan pembangunan nantinya.

Tak jarang, developer memasukkan spesifikasi material yang dipakai sebagai salah satu materi jualan atau selling point.

Karena dengan diketahuinya spesifikasi material maka konsumen sudah mendapatkan gambaran tentang mutu bangunannya.

Desain Fasum Fasos dan Detilnya

Mendesain fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum fasos) sangat penting agar kompleks perumahan menjadi menarik bagi konsumen, selain untuk memenuhi peraturan daerah setempat.

Diantara pembangunan fasum fasos itu ada yang bersifat wajib dan ada juga yang bersifat inisiatif developer.

Fasum fasos yang wajib itu antara lain pembangunan jalan kompleks dan fasilitasnya dan ruang terbuka hijau.

Pentingnya ruang terbuka hijau supaya kompleks perumahan kelihatan ramah, hidup dan hijau.

Selain itu, ruang terbuka hijau menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen karena mereka sudah membayangkan bisa memanfaatkannya untuk saling bersosialisasi, untuk olahraga di pagi hari dan istirahat di sore hari. Itulah untungnya jika perumahan ada ruang terbuka hijau.

Bayangkan jika perumahan tidak menyediakan ruang terbuka hijau, perumahan akan terkesan gersang dan mungkin lebih mirip barak ketimbang perumahan.

Sementara fasilitas yang bersifat inisiatif developer adalah lapangan olah raga, sarana ibadah dan lain-lain.

Lihat artikel lainnya:
Strategi Membuat Perencanaan Lahan untuk Dibangun Proyek Properti
Tagged on:             

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti