Kenapa Anda Harus Menjadi Developer Properti?

Karena Developer Properti Bebas Menentukan Harga Jual Produknya

Developer bebas menentukan harga jual produknya. Tidak ada yang mengatur dan membatasi seorang developer properti menetapkan harga jual produknya selain kewajaran dan daya beli masyarakat terhadap produk tersebut.

Selain itu, harga kompetitor juga ikut menentukan strategi harga dari seorang developer.

Seorang developer akan membangun proyek di atas lahan seluas 5.600 m2 di daerah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tipe yang dipasarkan adalah rumah tipe 45. Setelah menganalisa, maka dia mendapatkan harga wajar produknya adalah 400 juta rupiah per-unit (harga rata-rata).

Tapi pada pemasaran tahap awal dia memasarkan dengan harga 330 juta untuk 3 unit pertama, dengan syarat pembayaran uang muka harus 50% atau tunai 100% walaupun produknya belum dibangun.

5 unit selanjutnya dijual dengan harga 360 Juta, kemudian harga normal diterapkan untuk penjualan unit selanjutnya.

Inilah contohnya bahwa developer bebas menerapkan harga jual untuk produknya. Tentu beda halnya dengan penjualan emas atau saham, dimana si pemilik tidak bisa menerapkan harga  sesuka hatinya. 

Karena Seorang Developer Bebas Menerapkan Desain Produknya

(more…)

Merencanakan Proyek Properti dengan Pola Menyerang 3-4-3

pola pelaksanaan proyek

Masih ingat pola 3-4-3 dalam sepakbola? Pola ini dipakai oleh pelatih apabila mengingingkan pola menyerang dalam bermain. Tim-tim yang menerapkan pola ini bermain sangat atttactive dan menarik untuk ditonton.

Ya, bagi penonton sangat membosankan bila menonton pemain dengan pola bertahan ala catenaccio-nya Italia atau gaya tradisional Inggris Raya dengan kick and rush.

Dengan kick and rush pemain bek atau pemain tengah cenderung langsung menendang bola ke kotak penalti lawan jika mendapat bola dan membiarkan pemain depan berjuang sendirian mencetak gol. (more…)

Inilah Kenapa Bisnis Properti Itu Amat Menguntungkan

Karena Bisa Mendapatkan Passive Income dan Massive Income dari Properti

Properti bisa memberikan penghasilan passive income  dan massive income bagi pemiliknya, jika tahu caranya. Passive income (penghasilan yang didapatkan tanpa bekerja) bisa diperoleh dengan cara meyewakan properti tersebut kepada orang lain.

Nilai sewa yang bagus adalah sekitar 10% dari nilai properti pertahun. Tapi di Indonesia amat jarang properti yang bisa menghasilkan sewa sampai dengan 10%.

Berdasarkan pengalaman nilai sewa rata-rata di Indonesia adalah 5% saja. Memang harga sewa properti seperti ruko sangat tinggi di daerah tertentu, tapi harga rukonya juga sangat mahal sehingga secara prosentase nilai sewanya kecil sekali.  (more…)

Ini Dia Alasan Kuat Anda Harus Berbisnis Properti

Karena Properti adalah Kebutuhan Primer

Kebutuhan terhadap properti atau papan, bersama sandang dan pangan termasuk kebutuhan primer manusia. Artinya setiap orang membutuhkan properti (tempat tinggal). Tanpa tempat tinggal orang tidak bisa hidup normal.  

Sebenarnya, orang bisa menyewa properti terlebih dahulu jika memang tidak punya uang untuk membelinya. Tetapi dengan menyewa properti terus menerus sebagian uang mereka akan tersedot untuk membayar sewa yang umumnya naik tiap tahun.

Sayangnya lagi, mereka tidak ada peluang menikmati nilai ekonomis dari rumah yang disewanya tersebut.

Selain itu, orang bisa memenuhi kebutuhan propertinya dengan menumpang pada keluarga, baik keluarga langsung—rumah orang tua, rumah saudara, dan lain-lain—ataupun keluarga karena perbesanan (mertua), tetapi tentu saja berbeda rasanya tinggal di rumah sendiri dengan menumpang di rumah orang lain.

Baca juga: Workshop Developer Properti di Indonesia yang Wajib Anda Ikuti

Bagi mereka yang tinggal menumpang, tentu mereka tidak ingin selamanya seperti itu. Bagi orang yang sudah berkeluarga yang masih tinggal menumpang di rumah orang tua, saudara, mertua atau orang lain pasti merasakan pahit getirnya. Pokoknya nggak enak deh tinggal numpang!. (more…)

Ini Besaran Bunga KPR yang Ideal Menurut Pengembang

Pengaruh Covid19 terhadap bisnis properti

Tak dipungkiri masih banyak pengembang yang merasa kesulitan menjalankan bisnisnya di tengah wabah Covid19 yang masih sedang berlangsung. Selain memang ada beberapa pengembang yang seperti tidak terpengaruh pandemi.

Mereka yang terpengaruh pada umumnya adalah pengembang menengah atau menengah ke bawah yang memiliki modal yang tidak kuat.

Dari sisi pengembang, mereka adalah pengembang kecil dengan modal pas-pasan, sementara dari sisi pasar yang mereka garap adalah masyarakat menengah ke bawah, bahkan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

Hal ini disebabkan oleh MBR-lah yang amat terdampak oleh wabah Covid19. Banyak diantara mereka yang terpaksa berhenti bekerja karena tempat mereka bekerja berhenti beroperasi.

Pengembang kecil ini pada umumnya memiliki target market adalah orang yang membeli properti pertama dan untuk ditinggali. 

Jadi pengembang dengan kategori menengah dan menengah ke bawah sangat merasakan paparan Covid19 karena pangsa pasar mereka adalah golongan yang rentan terhadap perubahan kondisi.

Kondisi ini masih diperparah oleh perbankan yang tidak mendukung kemudahan masyarakat dalam membeli rumah.

Covid19 tidak berpengaruh terhadap pengembang mapan

Sedangkan pengembang yang seakan-akan tidak terpengaruh adalah pengembang yang kuat dari sisi permodalan. Mereka sudah mapan dalam menjalankan bisnisnya.

Mereka ini umumnya adalah pengembang yang telah memiliki sejarah panjang di jagad properti tanah air.

Dari sisi pengembang, mereka adalah pengembang besar dan mapan, demikian juga dari sisi pangsa pasar, menargetkan golongan mapan, yang tidak terpengaruh wabah. Karena memang mereka sudah punya uang yang cukup.

Mayoritas bagi mereka, membeli properti bukan untuk ditinggali, atau sekurangnya properti yang mereka beli bukanlah properti pertama.

Suku bunga perbankan masih tinggi

Perbankan seakan tidak berniat melancarkan bisnis properti, ini dapat dilihat dari masih tingginya suku bunga untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). (more…)

Cara Mudah Anda Menjadi Virtual Agent Properti

Virtual agent properti adalah orang yang bekerja memasarkan properti dengan cara memanfaatkan internet.  

Kenapa namanya virtual?

Karena cara kerjanya tidak diikuti aktifitas fisik seperti mengantar calon konsumen ke lokasi karena untuk mengantar konsumen sudah disediakan oleh developer.

Juga si agent virtual ini tidak perlu juga memasarkan dengan cara membuat acara pemasaran seperti pameran, open table, off air direct selling, canvassing dan lain-lain. Tidak perlu.

Cara mempraktekkan virtual agent properti

Lalu bagaimana caranya agar seseorang bisa sukses mempraktekkan strategi menjadi virtual agent properti ini?

Jika ingin menjadi agent properti virtual caranya mudah, Anda menghubungi atau dihubungi oleh pengembang atau pemilik produk. Lalu terjadi kesepakatan tentang jasa pemasaran.

Lebih baik lagi jika dibuat perjanjian pemasaran properti secara tertulis. Di dalam perjanjian tertulis dicantumkan hak dan kewajiban masing-masing diantaranya dan yang paling penting adalah tentang besaran komisi yang menjadi hak Anda sebagai agent virtual.

Jangan lupa product knowledge atau materi iklan harus sudah disediakan oleh developer, terutama tentang data-data produk dan harga, ini sangat sensitif bagi konsumen. (more…)

Belief, Kunci Sukses dalam Menjual

Suatu pengembang perumahan sedang memasarkan proyeknya dengan mengadakan pameran di dua lokasi berbeda. Pameran diadakan di mal yang ramai. Masing-masing lokasi terdiri dari satu tim dengan empat orang sales persons.

Seluruh anggota marketingnya sudah ditraining terlebih dahulu sehingga sudah sangat fasih mengartikan product knowledge. Juga mereka sudah dibekali dengan selling script yang dihapalkan, tentu saja tak lupa dilengkapi dengan kemampuan bernegosiasi dengan gesture tubuh yang menjual.

Hari pertama pameran mereka sangat bersemangat, semua calon konsumen yang datang dilayani dengan senyum mempesona sang tenaga marketing, konsumen dilayani bak seorang raja, semua tenaga marketing memperlihatkan antusiasme yang tinggi dan brosurpun banyak terbagikan. (more…)

Ini Pengalaman Saya Negosiasi Lahan Kerjasama

Melakukan penawaran kepada pemilik lahan untuk dijadikan proyek properti kadang membawa keasyikan tersendiri. Banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran dari hari ke hari.

Tergantung motivasi penjual menjual tanahnya

Dari pengalaman-pengalaman tersebut saya berkesimpulan bahwa banyak hal yang mempengaruhi deal-nya penawaran, diantaranya adalah motivasi si penjual.

Jika motivasi penjual adalah sangat terdesak terhadap uang dalam jumlah besar, maka doi pasti mengharapkan tanahnya dibayar lunas, harga lebih murahpun tidak mengapa.

Tetapi jika jumlah kebutuhannya hanya sekedar dan bisa ditutupi oleh hanya sebagian dari harga tanah bisa dipastikan negosiasi bisa berjalan lancar. Misalnya dengan dibayar lima persen saja dari harga total maka kebutuhannya sudah terpenuhi. (more…)

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 28-29 September 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti