Jamak dilakukan seorang developer yang tidak memiliki modal cukup untuk membeli lahan, menegosiasikan cara bayar tanah.
Maksudnya, tanah yang akan dijadikan proyek itu tidak perlu dibayar tunai seluruhnya di depan. Tetapi dengan cara bertahap.
Pembayaran secara bertahap ini bisa dengan cara termin, bisa juga dengan cara sesuai unit terjual. Kedua cara bayar ini yang paling banyak disepakati.
Negosiasi pembayaran tanah dengan cara termin
Cara pembayaran tanah dengan termin ini bisa dirimu ajukan kepada pemilik lahan. Konsepnya mudah untuk dipahami. Yaitu pembayaran tanah tersebut bertahap menurut waktu. Misalnya dibayar per-enam bulan, per-duabelas bulan atau tahapan lainnya yang sekira disetujui oleh pemilik lahan.
Kelebihannya cara bayar ini untuk pemilik lahan adalah ia tidak perlu tahu bahwa proyek berjalan baik penjualannya atau tidak. Apapun yang terjadi di proyek, baik lancar atau tidak, jika pembayaran tanah sudah jatuh tempo maka ia mendapatkan pembayaran.
Karena adakalanya proyek berjalan baik atau tidak. Jika proyek berjalan baik, maka pembayaran tanah bisa sesuai dengan yang disepakati. Namun jika proyek tidak berjalan baik (misalnya penjualan terkendala) maka ada kemungkinan pembayaran tanah juga terkendala.
Pun sebaliknya jika proyek terjual lebih cepat, tetapi pembayaran belum jatuh tempo maka ia tidak bisa menuntut haknya dipercepat pembayarannya. Kecuali si developer memang bersedia membayar lebih cepat. Ya ok ok saja.
Bagi developer keuntungan cara bayar ini adalah bahwa ia memiliki waktu untuk membayar tanah. Waktu yang tersedia bisa dipergunakan untuk menjual, dimana hasil penjualan digunakan untuk membayar tanah.
Jika berhasil praktis untuk membayar tanah ia tidak menggunakan uang sendiri tetapi uang pembeli. Ia menempatkan pembeli sebagai investornya.
Namun terdapat juga kerugian bagi developer dengan cara bayar ini jika penjualan proyek terkendala. Tentu saja jika penjualan terkendala ia tidak memiliki uang untuk membayar tanah kecuali ia bisa mencarikan untuk untuk membayar tanah tersebut.
Ya, mungkin dengan mengundang investor, mencari pendanaan atau dengan cara apapun yang bisa mendapatkan uang.
Negosiasi pembayaran tanah dengan cara per-unit terjual
Cara bayar dengan cara sesuai unit terjual ini dilakukan dengan cara membayarkan uang pemilik lahan per-unit terjual secara proporsional.
Langkah menghitungnya adalah dengan cara menghitung beban tanah untuk masing-masing unit rumah. Dengan cara itu pembayaran tanah akan dicicil setiap unit rumah terjual.
Misalnya harga tanah 1000, sementara unit rumah yang dibangun di lahan tersebut 100. Maka beban harga untuk masing-masing unit adalah 1000/100=10.
Simpel bukan? Jadi untuk tiap-tiap unit terjual akan diberikan kepada pemilik lahan 10. Ini hanya sebagai ilustrasi. Untuk nilai sebenarnya ya tinggal kalikan saja harga tanah dengan luasnya. Lalu hitung berapa unit yang akan dijual. Maka didapat beban harga untuk tiap unit.
Cara pembayaran tanah dengan cara sesuai dengan unit terjual ini juga memiliki kelebihan tersebut diri kepada pemilik lahan. Kelebihannya adalah jika penjualan proyek lebih cepat maka ia akan mendapatkan pembayaran tanahnya lebih cepat pula.
Tetapi kelemahannya adalah jika penjualan tidak berjalan dengan baik, atau lambat dalam menjual, maka pembayaran tanahnya juga akan terlambat. Ia tidak bisa menuntut pembayaran tanah jika memang belum ada penjualan.
Untuk deceloper kelebihan cara bayar ini ialah tidak ada pembayaran tanah yang jatuh tempo kecuali jika terjadi penjualan. Walaupun penjualan terlambat, tidak ada pembayaran tanah yang jatuh tempo.
Negosiasi akan sulit jika pemilik lahan banyak
Melihat kondisi yang harus diakomodir untuk mendapatkan deal ini, maka sebaiknya negosiasi hanya dengan sedikit orang. Paling bagus tentu pemilik hanya satu orang. Kondisi ini akan memudahkan mendapatkan deal.
Boleh saja pemilik banyak tetapi untuk negosiasi harus satu suara dulu dari pihak pemilik lahan yang banyak. Jangan sampai ketika negosiasi kita mendengarkan banyak pendapat. Kondisi ini akan menyulitkan mendapatkan deal.
Sulitnya negosiasi dengan banyak orang ini karena kondisi psikologis masing-masing orang berbeda-beda. Ada kondisinya yang memang sedang membutuhkan uang. Sehingga ia agak longgar dalam negosiasi. Tetapi jika ada salah satu pemilik yang kondisi keuangannya baik-baik saja maka biasanya ini yang mengganjal negosiasi.
Ia akan bertahan dengan keinginannya karena ia tidak dalam kondisi membutuhkan deal untuk mendapatkan uang.
Jadi ketika negosiasi pastikan pemilik lahan tidak banyak sehingga mudah mendapatkan kesepakatan. Jikapun pemilik banyak, negosiasi hanya jika mereka sudah sepakat dan menyerahkan ke salah satu orang untuk deal dengan dirimu sebagai developer.