Beberapa hari belakangan saya sering menerima konsultasi dari alumni workshop developer properti yang saya adakan. Isinya kira-kira begini;
“Pak saya ada permintaan rumah 500 unit ready stock di area Jawa Barat, lokasinya terserah. Nanti jika sukses akan ada lagi permintaan ribuan unit di seluruh Indonesia”.
Sekilas ini sangat menggiurkan, bayangkan jika kita sedang mengembangkan sebuah proyek properti yang pembelinya sudah ada.
Jika pembeli proyek sudah ada maka proyek pasti akan sukses. Karena ujung tombak kesuksesan sebuah proyek properti ya pembeli.
Tapi tak lama kemudian ada lagi yang WA saya tentang permintaan rumah ready stock, kira-kira redaksionalnya sama. Setelah itu ada lagi.
Wah, saya hanya senyum sendiri, kenapa? Karena saya yakin pangkal bala-nya adalah orang yang sama. Satu orang. Lalu menyebar. Hal-hal seperti ini memang sering datang ke orang baru di dunia properti. (more…)