Ketika ingin menjadi developer properti dalam kondisi ekstrim seseorang harus bersikap tabah. Kondisi ekstrim dalam pengertian di sini adalah ia tidak memiliki tanah dan juga tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tanahnya.
Karena jika seseorang tidak memiliki tanah maka langkahnya untuk menjadi developer properti amatlah berat. Karena ia harus memperoleh tanahnya dulu.
Butuh uang banyak untuk membeli tanah
Sementara untuk memperoleh tanah ia membutuhkan uang. Karena harga tanah itu mahal maka ia harus punya banyak uang untuk memulai proyeknya.
Kembali lagi ke kondisi ekstrim, tanah tidak punya sedangnya uang untuk membeli tanahpun ia jgua tidak punya. Dalam kondisi ini beberapa orang atau mungkin mayoritas orang akan mundur dan melupakan cita-citanya menjadi developer.
Dengan kondisi seperti ini hal yang harus ia lakukan mencari tanah dan menegosiasikan cara pembayaran tanah agar bisa tidak tunai seluruhnya di depan supaya modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Karena jika pembayaran tanah tunai di depan seluruhnya maka butuh uang yang amat besar untuk memulai proyek.
Dengan kondisi ini jika tidak punya uang banyak maka seseorang harus mencari investor. Nah untuk mencari investor yang memiliki uang banyak juga ngga gampang.
Uang untuk membayar uang muka (DP) tanah
Tetapi jika pembayaran tanah hanya berupa uang muka saja maka uang yang dibutuhkan tidak terlalu besar, dan agak lebih mudah mencari investor jika kebutuhan modal tidak terlalu besar.
Inilah langkah berat yang harus dilalui oleh seorang developer baru yang tidak punya modal banyak yaitu mencari pemilik lahan yang bersedia tanahnya dibayar secara bertahap. Atau pembayaran uang muka saja di awal.
Sulit menjual tanah yang luas dan harga mahal secara tunai
Tetapi harusnya ini tidak masalah karena saat ini untuk lahan dengan harga mahal tidak ada juga orang yang mau membayar tanah secara tunai. Itulah peluang developer baru. (more…)