Ini Dokumen yang Harus Anda Persiapkan untuk Keperluan Penjualan Proyek Properti

Jual beli properti membutuhkan kelengkapan dokumen

Ketika terjadi penjualan semua orang hepi. Pembeli senang karena mendapatkan rumah, developer senang karena mendapatkan uang, tak ketinggalan tim marketing atau broker-pun senang karena mendapatkan komisi.

Namun, hendaknya tidak hanya hepi-nya yang menjadi perhatian, kelengkapan legalitas penjualan musti dipersiapkan dengan sempurna.

Proses penjualan produk properti seperti perumahan membutuhkan dokumen-dokumen agar ketika konsumen setuju untuk membeli, Anda dapat langsung ‘mengikat’ mereka.

Kelengkapan dokumen ini bertujuan agar tertib administrasi proyek terjaga sehingga mempermudah dalam mengontrol proyek dan manajemen arus kas.

Kelengkapan dokumen penjualan ini sangat penting diperhatikan karena proses penjualan perumahan tidak sama dengan penjualan benda bergerak yang dapat langsung ditransaksikan dalam sekali waktu dan satu tempat saja.

Nama atau macam dokumen kelengkapan penjualan ini tidak baku sehingga Anda bisa menamakan dokumen-dokumen tersebut menurut kenyamanan Anda. (more…)

Persistence dan Konsisten, dibutuhkan untuk Menjadi Developer Properti Tanpa Modal

belajar bisnis properti pemula

Menjadi developer properti tanpa modal bagi sebagian orang merupakan hal yang mustahil karena secara logika mereka itu tidak mungkin.

Banyak musabab yang memberikan alasan ketidakmungkinan tersebut. Untuk menelaah lebih jauh mari kita lihat komponen-komponen proyek yang setiap posnya membutuhkan modal.

Kebutuhan Modal Awal Proyek

Dalam memulai sebuah proyek properti, khususnya bagi orangnya yang belum memiliki tanah, maka wajib hukumnya untuk mencari tanah terlebih dahulu sampai dengan pengerjaan fisik proyek.

Uang untuk membeli tanah

Mulai dari membeli tanah sudah pasti membutuhkan uang, jika tidak ada tanah ya tidak akan mungkin ada proyek, karena proyek properti, apapun itu berdiri di atas tanah.

Menurut pengalaman, anggaran untuk membeli tanah menyedot porsi besar pada suatu proyek properti. Jika dihitung sekurangnya tiga puluh persen dari RAB proyek tersedot untuk biaya tanah. (more…)

Strategi Mendatang Pengunjung ke Website Anda

Setelah Anda berhasil membangun website tentang proyek properti Anda, langkah selanjutnya adalah mendatangkan pengunjung ke website Anda. Inilah pekerjaan terberat Anda.

Karena sebagus apapun konten dan tampilan website Anda, tidak akan ada artinya jika tidak ada pengunjungnya.

Sama saja kondisinya jika Anda memiliki toko bagus sekali dan isinya penuh dengan barang-barang dagangan tetapi tidak ada pembeli yang datang, sia-sia saja bukan?.

Ada beberapa cara untuk mendatangkan pengunjung ke website Anda, diantara cara tersebut ada yang gratis dan ada juga yang berbayar.

Upaya gratis bisa Anda lakukan dengan upaya SEO sehingga website Anda tampil di posisi atas hasil pencarian di search engine seperti Google, Yahoo dan lain-lain.

Namun karena kepopulerannya saat ini para webmaster dan website owner fokus mengoptimasi website-nya untuk tampil di halaman 1 pencarian Google(more…)

Strategi Negosiasi Pembayaran Tanah Ini Perlu Anda Praktekkan

Ketika Anda akan menegosiasikan pembayaran tanah kepada pemilik lahan, banyak strategi yang bisa Anda praktekkan.

Namun, walaupun banyak strategi negosiasi tersebut hal yang paling penting Anda lakukan terlebih dahulu adalah membuat si pemilik lahan merasa nyaman dengan kehadiran Anda.

Supaya mereka nyaman degan kehadiran Anda, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan diantaranya; dengarkan keinginan mereka dan ciptakan kondisi yang menguntungkan untuk mereka.

 Dengarkan Keinginan Pemilik Lahan

Dengarkan keinginan pemilik lahan, karena adakalanya mereka hanya membutuhkan uang sedikit saja, nggak butuh sebanyak harga lahannya.

Mungkin dia hanya butuh beli motor buat cucunya, mau naik haji lagi, nikahan anaknya, atau biaya kuliah anaknya, dan lain-lain. (more…)

Ini Dia Kriteria Lahan yang Layak untuk Dibangun Proyek Perumahan

Dalam mengembangkan sebuah proyek properti ada beberapa hal yang musti diperhatikan ketika memilih lokasi proyek.

Pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan itu tidak jauh-jauh dari kondisi fisik lahannya, kondisi legalitas, harga tanah, status kepemilikan dan lain-lain.

Kondisi fisik tanah berkaitan dengan bentuk lahan, elevasi, dan apakah lahan tersebut butuh pengurugan atau sudah berupa tanah keras.

Sedangkan kondisi legalitas yang perlu diperhatikan adalah apakah tanah tersebut sudah bersertifikat atau masih dalam bentuk girik. Sertifikatpun harus dipastikan juga apakah sertifikatnya tidak sedang dijaminkan ke pihak lain dan pemiliknya tidak terlalu banyak.

Bagaimana Bentuk Lahannya?

Bentuk lahan yang bagus untuk dijadikan proyek properti adalah berbentuk beraturan supaya tidak banyak tanah yang terbuang.

Namun untuk proyek dengan luasan lebih dari 5000 m2 bentuk lahan tidak terlalu berpengaruh karena dengan tanah yang luas akan tersedia ruang untuk improvisasi desain.

Bahkan bagi arsitek pintar bentuk lahan yang tidak teratur bisa menjadi kelebihan dalam mendesain.

Tetapi untuk tanah yang tidak begitu luas, bentuk lahan sangat mempengaruhi desain dan efektifitas lahan.

Lahan yang bagus adalah lahan dengan efektifitas 100%, yaitu lahan yang tidak perlu menyediakan fasum atau fasos. Apakah ada lahan dengan tipe seperti ini? Ada. (more…)

Begini Cara Menetapkan Harga Perumahan dengan Strategi Harga Progresif

Salah satu penetapan harga produk perumahan yang bisa Anda praktekkan adalah dengan cara penetapan harga progresif.

Inti dari penetapan harga progresif ini adalah ada perbedaan harga untuk keadaan tertentu atau perbedaan harga karena waktu.

Kondisi proyek yang bisa Anda jadikan patokan untuk menerapkan perbedaan harga adalah pada saat launching, pada saat proyek pada masa pertumbuhan, profit tinggi pada saat penjualan sesuai target dan penerapan harga khusus untuk unit proyek yang tersisa.

Profit Kecil pada Saat Penjualan Perdana (Launching)

Pada tahap ini proyek masih dikategorikan sebagai tahap merintis yang ditandai dengan adanya pengerjaan persiapan lokasi, yang meliputi:

  • Pembersihan lahan.
  • Cut and fill.
  • Pengurugan—jika diperlukan.
  • Pembangunan pagar keliling, dan pekerjaan persiapan lainnya.

Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pekerjaan sarana dan prasarana, yang meliputi:

  • Pembangunan jalan.
  • Saluran drainase.
  • Sambungan listrik.
  • Sambungan air, jika diperlukan.
  • Pembangunan gerbang.
  • Pembangunan pos satpam.
  • Pembangunan taman dan lain sebagainya.

(more…)

Begini Cara Menganalisa Harga Tanah yang Layak Dijadikan Proyek

Menganalisa harga tanah merupakan pekerjaan krusial dan langkah awal yang harus Anda kuasai ketika akan mengakuisisi lahan.

Karena harga merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menilai kelayakan tanah untuk dijadikan proyek properti, di samping kondisi fisik, legalitas dan kondisi lainnya tentu saja.

Suatu bidang tanah tidak layak untuk diakuisisi jika harganya lebih tinggi dibanding harga wajarnya walaupun lokasinya bagus, bentuk tanah dan fisiknya juga bagus, tanahnya sudah bersertifikat dan tidak ada sengketa. 

Berpedoman Kepada Proyek Perumahan yang Sudah Ada

Untuk menganalisa harga tanah ditawarkan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melihat dan menganalisa harga perumahan yang juga dikembangkan di sekitar lokasi.

Jarak sampai 5 kilometer—asalkan masih berada di kelas jalan yang sama—masih bisa dijadikan perbandingan langsung. (more…)

Rumah Subsidi yang Dijual Tunai dengan Diskon tidak Kena PPN

Dengan terbitnya PMK NOMOR 81/PMK.010/2019 tentang Batasan Rumah Umum, Pondok Boro, Asrama Mahasiswa dan Pelajar, serta Perumahan Lainnya, yang atas Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan PPN maka rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau lebih dikenal dengan nama perumahan subsidi dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).Walaupun penjualan melalui pembayaran tunai atau tunai bertahap oleh konsumen.
Lebih mudah, pengaturan dalam PMK ini meliputi:

  1. batasan ukuran; luas tanah minimal 60, luas bangunan maksimal 36 
  2. tidak boleh dijual minimal 4 tahun
  3. harga jual tidak melebihi harga perumahan subsidi
  4. perolehan bisa dengan KPR bisa membeli tunai

Dulu ada kekhawatiran ketika menjual dengan cara tunai atau tanpa melalu KPR maka perhitungan pajak-pajak mengikuti peraturan pajak untuk non subsidi, sehingga setiap penjualan tanpa bank tetap ditagih PPN 10%.

Karena sering dipraktekkan bahwa di awal, saat launching proyek dijual dengan harga lebih murah dari harga normal dengan syarat penjualan tunai.
(more…)

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 20-21 Januari 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti