Pada artikel kali ini saya akan ceritakan sebuah kisah sukses seorang developer pribadi, dia seorang rekan saya, sebut saja namanya H. Rizal.
Dia sudah bertahun-tahun menggeluti pekerjaan sampingan sebagai developer pribadi di daerah Jakarta Selatan.
Dianggap pekerjaan sampingan karena dia memiliki bisnis sendiri yaitu sebagai pemilik toko emas di bilangan Jakarta Selatan.
Enaknya menjadi developer properti ya seperti yang dilakukan oleh H. Rizal ini. Bisnis utama tetap bisa dijalankan, menjadi developer properti juga bisa dilakukan.
Tetapi harus diingat bahwa menjadi developer properti sebagai sampingan hanya bisa dilakukan untuk proyek properti skala kecil. Jika membangun sebuah proyek properti dengan skala yang lebih besar membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih serius, akan beresiko jika menempatkan proyek properti skala besar sebagai bisnis sampingan.
Dua tahun yang lalu H. Rizal membeli sebidang tanah seluas 250 m2 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dengan harga 7 juta permeter persegi.
Dia membeli tanah ini dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasar pada waktu itu karena tanahnya belum bersertifikat.
Setelah berkonsultasi ke Notaris bahwa dengan alas hak yang dimiliki bisa dimohonkan sertifikatnya dia memutuskan membeli tanah tersebut. (more…)