Show Me Your Friends, I Will Show You Your Future!

Tidak berlebihan makna kalimat di atas, bukan merupakan kebenaran mutlak memang. Tapi saya sepakat bahwa statement di atas mengandung kebenaran.

Sekurangnya dapat kita ambil pengertian bahwa dengan siapa kita bergaul akan menentukan masa depan kita.

Praktisi self development dari barat baru menyampaikan hal ini beberapa dekade belakangan. 

Namun sebenarnya pengaruh lingkungan terhadap kesuksesan seseorang sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. seperti yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim.

Diumpamakan bahwa jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan ketiban bau wanginya, sebaliknya berteman dengan pandai besi kita akan terkena percikan api, sekurangnya terkena bau asapnya, kurang sedap pastinya.

Lebih jauh lagi, berteman dengan orang sukses akan mengantarkan Anda sukses pula, sebaliknya jika Anda berteman dengan orang yang selalu berkeluh kesah, jangan heran Andapun akan menjadi biangnya berkeluh kesah.

Tentang berkeluh kesah ini saya ingat kata-kata Jack Ma (founder of alibaba.com—sebuah ecommerce dari Cina) di suatu kesempatan; (more…)

Pertanyaan-pertanyaan Sulit Tentang Pembangunan Perumahan, Tetapi Ada Jawabannya

Pencantuman syarat membeli rumah subsidi di brosur

Terkait Iklan Perumahan Subsidi: 

1. Apakah  persyaratan calon pembeli  (yang secara hukum dibolehkan dapat memberi rumah subsidi)  disebutkan dalam spanduk, brosur, flyer dan tools pemasaran lainnya? misalnya kita tuliskan pembeli wajib dari MBR,  masyarakat dengan penghasilan <4 juta, dll?

Jawab:

Tidak perlu.

Karena itu bisa kita terangkan langsung ketika bertatap muka langsung dengan konsumen.

Diiklan, kita perlu menonjolkan selling point kita. Misalnya cicilan 900.000an, itu merupakan cara kita mengkomunikasikan bahwa perumahan ini adalah rumah subsidi. Karena hanya rumah subsidilah yang cicilannya di bawah 1 juta.

Syarat perumahan dikatakan sebagai perumahan subsidi

2. Bagaimana sebuah rumah dapat dikatakan sebagai rumah subsidi? Apakah hanya dilihat dari harga yang ditawarkan atau ada formalitas tertentu untuk dapat dijadikan sebagai rumah subsidi? Misalnya berupa penetapan walikota? (more…)

Sang Penakluk Konstantinopel

muhammad al fatih

Suatu ketika di abad 15 M pasukan muslim di bawah pimpinan panglima perang yang masih muda belia memenangi peperangan yang bersejarah bagi umat Islam di dunia.

Kemenangan atas peperangan melawan musuh tersebut didapat di hari Jumat, sehingga pada saat waktu Sholat Jumat datang pasukan muslim tersebut harus melaksanakan ibadah sholat Jumat.

Dari sisi penguasaan terhadap ilmu agama Islam, kealiman dan dari sisi apapun si Panglima perang amat pantas menjadi Khatib dan Imam sholat Jumat tersebut. Tetapi tetap dia ingin bersikap demokratis dalam menentukan Khatib dan Imam Sholat Jumat.

Dia menentukan 3 kriteria bagi orang yang akan ditunjuk sebagai Khatib dan Imam. Dia mulai bicara di depan bala tentaranya.

“Saudaraku.. kita akan memilih Khatib dan Imam untuk Sholat Jumat ini dengan beberapa kriteria. Kriteria pertama, siapa diantara tentaraku yang sejak baligh tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu?, yang masuk kriteria saya mohon berdiri” (more…)

Cerita Sukses Seorang Developer Pribadi

 

Pada artikel kali ini saya akan ceritakan sebuah kisah sukses seorang developer pribadi, dia seorang rekan saya, sebut saja namanya H. Rizal.

Dia sudah bertahun-tahun menggeluti pekerjaan sampingan sebagai developer pribadi di daerah Jakarta Selatan.

Dianggap pekerjaan sampingan karena dia memiliki bisnis sendiri yaitu sebagai pemilik toko emas di bilangan Jakarta Selatan.

Enaknya menjadi developer properti ya seperti yang dilakukan oleh H. Rizal ini. Bisnis utama tetap bisa dijalankan, menjadi developer properti juga bisa dilakukan.

Tetapi harus diingat bahwa menjadi developer properti sebagai sampingan hanya bisa dilakukan untuk proyek properti skala kecil. Jika membangun sebuah proyek properti dengan skala yang lebih besar membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih serius, akan beresiko jika menempatkan proyek properti skala besar sebagai bisnis sampingan.

Dua tahun yang lalu H. Rizal membeli sebidang tanah seluas 250 m2 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dengan harga 7 juta permeter persegi.

Dia membeli tanah ini dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasar pada waktu itu karena tanahnya belum bersertifikat.

Setelah berkonsultasi ke Notaris bahwa dengan alas hak yang dimiliki bisa dimohonkan sertifikatnya dia memutuskan membeli tanah tersebut. (more…)

Bank Sangat Menyukai Agunan Berupa Properti

Bank adalah perantara antara orang butuh uang dan orang yang kelebihan uang

Pada dasarnya sebuah bank adalah perantara antara orang yang membutuhkan uang dengan orang yang kelebihan uang.

Orang yang kelebihan uang menyimpan uangnya di bank sedangkan orang yang membutuhkan uang akan mengajukan pinjaman ke bank.

Bank dianggap sebagai lembaga terpercaya bagi nasabah untuk menyimpan dan mengelola uangnya karena operasional dan kebijakan sebuah bank diatur oleh undang-undang.

Nasabah yang menyimpan uang di bank mendapatkan bunga 

Nasabah yang menyimpan uangnya di bank akan mendapatkan keuntungan berupa bunga tabungan.

Sedangkan uang nasabah yang disimpan di bank akan dikelola oleh bank dalam bentuk memberikan pinjaman kepada nasabah lainnya atau debitur dengan pengenaan bunga pinjaman.

Bank akan mendapatkan keuntungan karena besarnya bunga pinjaman jauh lebih besar daripada bunga tabungan.

Itulah sekelumit tentang hubungan sederhana antara nasabah, debitur dan bank.

Nah dari bahasan di atas kelihatan bahwa bank wajib membayar bunga terhadap uang nasabah yang dititipkan kepadanya dan uang untuk membayar bunga tabungan nasabah diperoleh dari bunga pinjaman debitur. Itulah sistem operasional dari bank.

Jadi dari perspektif ini sebenarnya bank sangat berkepetingan memberi pinjaman kepada debitur. (more…)

Sampai Dimana Komitmen Mu?

 

Hari itu di Hotel Pullman Jakarta saya ketemu dengan alumni peserta Workshop Developer Properti saya. Ngobrol ngalor-ngidul kesana kemari dari yang ringan sampai yang serius.

Pertanyaan wajib yang saya ajukan jika ketemu para alumni tentu saja tentang implementasi apa yang sudah didapat di Workshop.

“Gimana rencana proyeknya?”, saya bertanya. “Masih belum bisa membuka proyek pak karena masih banyak urusan di luar properti”, timpalnya.

“Saya akan mencoba, I will try” katanya ketika saya tantang dia untuk membuka proyek dalam jangka waktu 4 bulan ke depan.

Mendengar jawaban ini Saya tahu dia akan gagal memenuhi tantangan saya karena dalam kalimat I will try tidak ada komitmen sama sekali terhadap kesuksesan. Dalam kalimat tersebut ada nada excuse jika gagal. Akan banyak sekali alasan yang dijadikan penyebab jika ia tidak memenuhi komitmen tersebut. “Toh saya sudah mencobanya”, kilahnya jika ia gagal. (more…)

Kenaikan Nilai Properti Selalu Di Atas Suku Bunga Perbankan. Ini Penyebabnya

Jika kondisi makro ekonomi normal, kenaikan harga properti biasanya diatas suku bunga perbankan.

Menurut penelitian kenaikan properti rata-rata adalah 10 sampai dengan 20% pertahun, jauh lebih tinggi dibanding suku bunga bank, baik dalam bentuk suku bunga tabungan atau deposito yang berkisar antara 2 sampai 6 persen per-tahun.

Seorang kawan saya membeli sebidang tanah seluas 180 m2 di daerah Tebet, Jakarta Selatan, kira-kira 7 tahun yang lalu.

Harganya sekitar Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah per-meter persegi, terhitung lebih murah dari harga pasar waktu itu yang sudah mencapai Tiga Juta Rupiah per-meter persegi.

Kenapa bisa murah? Karena tanah tersebut saat itu belum bersertifikat. Awalnya dia ragu untuk membeli karena takut terbelit masalah, karena pada umumnya pemahaman masyarakat bahwa tanah yang belum bersertifikat rentan terhadap masalah dan gugatan hukum.

Untungnya dia pintar dalam mengurai masalah, ketika dia menerima penawaran dari brokernya hal pertama yang dia lakukan adalah meminta copian surat-surat tanahnya, walaupun belum bersertifikat.

Nah, surat-surat tanah tersebut dia bawa ke kantor Notaris untuk diperiksa sekaligus mendapatkan konsultasi gratis tentang langkah selanjutnya.

Seorang Notaris tentu saja tahu jenis-jenis alas hak tanah dan cara pengamanannya bagi pembeli, lebih jauh lagi seorang Notaris wajib tahu persyaratan yang harus disediakan jika tanah tersebut ingin ditransaksikan.

Saya katakan konsultasi gratis karena pada umumnya seorang Notaris tidak memungut biaya pada tahap awal jika ada klien yang akan bertransaksi. (more…)

Baca Ini Jika Anda Ingin Menjadi Pengembang Properti Syariah

Properti selalu dibutuhkan

Bisnis properti ngga ada matinya, demikian banyak orang berpendapat. Sayangnya itu benar. Selagi ada manusia di muka bumi ini, selama itu pula mereka akan butuh rumah sebagai tempat tinggal.

Bisnis properti itulah yang berhubungan dengan penyediaan tempat tinggal bagi manusia.

Oleh karena itu bisnis properti itu sangat prospektif, karena kebutuhan yang terus meningkat sementara tanah sebagai tempat berdirinya properti tersebut tidak diproduksi lagi.

Tanah yang kita lihat sekarang seperti ini, ya dari dulu seperti ini. Tidak ada lagi produksi tanah, tidak ada bumi kedua.

Hukum ekonomi berlaku di sini; jika persediaan berkurang, demand meningkat maka harga naik demikian sebaliknya.

Sehingga harga properti setiap tahun selalu naik. Dengan demikian bagi orang yang punya uang dan ingin berinvestasi, maka berinvestasi di properti amat menunguntungkan.

Jamak dipahami saat ini, bisnis properti amat akrab dengan cicilan, bunga, denda, yang kesemua itu tergolong dalam lingkaran riba. Dimana riba ini dilarang dalam Islam.

Bagi seorang muslim yang ingin menjalankan syariat Islam dalam berbisnis properti ada skema bisnis yang sesuai dengan hukum agama Islam, itulah yang selama ini dikenal dengan pengembangan properti syari’ah.

Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam maka pengembangan properti syari’ah memiliki prospek yang cerah. Karena tersedia banyak sekali calon konsumen atau ketersediaan pembeli. Dalam bisnis apapun, jika calon pembeli sudah ada maka bisnis akan lebih mudah.

Pengertian pengembangan properti syariah

Pengembang atau developer properti syariah merupakan orang yang mengembangkan properti sesuai dengan Syariat Islam.

Hal ini ditandai dengan tidak melibatkan bank konvensional, dimana jika menggunakan bank konvensional akan ada akad yang bertentangan dengan syariat Islam seperti adanya bunga, denda sehingga mengandung unsur riba. 

Mungkin Anda bertanya-tanya apakah bisa mengembangkan properti tanpa bantuan bank? Tentu saja bisa.

Mari kita lihat tahapan dalam pengembangan suatu proyek properti. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membeli tanah. Lazim disebut mengakuisisi lahan.

Dalam tahapan ini tidak ada peran bank yang bisa membantu, karena bank umumnya tidak mau memberikan kredit untuk membeli tanah bagi developer. (more…)

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 22-23 Juni 2024 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti